Seperti biasa, kalo ada yang kurang silahkan komen inline ☺
●●●
Ada beberapa saat dalam hidupmu di mana kau berharap memiliki kekuatan untuk dapat lari dari tanggung jawab. Saat ini adalah salah satunya. Di satu sisi kau ingin menghampirinya, memeluknya dan menciumnya. Di sisi lain kau merasa bersalah, malu dan ingin berlari. Mungkin ini pertama kalinya kau benar-benar menyadari bagaimana Taehyung telah berubah. Tidak sampai kau menyadari kalau kantung matanya semakin terlihat jelas, begitu pula dengan tulang pipinya. Ia kehilangan berat badan namun yang paling buruk adalah matanya. Selain terlihat begitu merah, matanya juga terlihat begitu kosong. Dulu selalu ada binar yang begitu kau sukai di sana. Binar itu, yang selalu memberimu perasaan dicintai. Namun sekarang kau tidak melihatnya. Binar itu telah lenyap.
Detik berlalu dan kau masih berdiri di sana, saling menatap satu sama lain.
Ia bersandar di konter, kepalanya tetap bersandar di kulkas. Kau tak pernah melihatnya sesedih ini sebelumnya, dan rasanya seperti ditikam jutaan kali. Perlahan kau berjalan menghampirinya, mengulurkan tanganmu. Ia menatap tanganmu, namun ikut mengulurkan tangannya. Kau segera menggenggam tangannya dan menempatkannya di telapak tanganmu.
"Taehyung...." Kau berbisik, masih berjalan mendekatinya.
Ia menatap lantai namun tak menolak ketika tangannya kau genggam.
"Begitu menyakitkan bagiku melihatmu begini." Kau ingin melakukan kontak mata dengannya namun pandangannya tetap fokus pada lantai.
"Aku juga merasakan sakit melihatmu begini. Menangis sepanjang waktu karena diriku." Ia bergumam dan seperti biasa membuatmu kesulitan untuk mengerti dirinya.
Tapi kau melakukannya. Dan dia bilang hal ini membuatmu marah.
"Kita membuat satu sama lain bahagia. Kita tidak perlu sedih soal membuat satu sama lain sedih! Semuanya bisa mudah tapi kita yang membuatnya sulit. Dan kau tahu kenapa?"
Ia menghela napas dan menaikkan pandangannya, sejujurnya ia menatap ke arah lain. Sudah jelas ia tidak ingin mendengar apa yang akan kau katakan selanjutnya namun kau harus mengatakannya.
"Ini salah Krystal. Yah, tidak sepenuhnya tapi tanpa dia, kita bisa menyelesaikan masalah kita. Dia mencoba menjauhkan kita sejak awal dan kita begitu bodoh karena tidak menyadarinya."
"Dia berusaha menolongku." Taehyung menggelengkan kepalanya dan kau menghela napas kasar.
Krystal sudah mencuci otaknya dan kau harus mengendalikan dirimu untuk tidak masuk ke kamar dan memukul kepala Krystal.
"Taehyung, kau masih belum sadar? Apa aku perlu mulai dari nol supaya kau bisa mengerti apa yang terjadi?"
Meskipun kalian bertukar pandang, tapi ia memutuskan untuk segera mengalihkan tatapannya. Ia tampak ketakutan dan tugasmu untuk membuktikan padanya bahwa orang yang seharusnya dia takuti adalah Krystal.
"Taehyung... katakan padaku, kenapa sekarang kau menangis?"
Matanya terbelalak dan ia menarik tangannya darimu. Perlahan ia melangkah mundur. Kau tidak akan menyerah.
"Aku... aku tidak tahu. Aku hanya sedih." Ia mulai bermain dengan kuku jarinya, menunjukkan bahwa ia sedang gugup.
"Kenapa kau sedih?"
"Aku tidak tahu."
Kau menghela napas. Ini lebih sulit dari yang kau pikirkan. Taehyung tampak semakin percaya diri semenjak ia bersama Krystal. Namun sekarang kau melihat kepercayaan diri itu telah luntur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect ➳ KTH
FanfictionTERJEMAHAN BAHASA INDONESIA | © SUGARJM "I can taste her lipstick."