Bagian ini dibantu terjemahkan oleh ttaekbokki. Makasih sayangku ♡
☆
Begitu tiba di rumah kau langsung menuju tempat tidurmu. Naik ke tempat tidur, kacau seperti biasanya. Kau memandang keranjang sampah yang penuh dengan catatan kecil. Itu ide Irene agar kau mulai membuat catatan untuk dirimu sendiri selama setahun supaya kau dapat melupakan Taehyung. Tidak banyak membantu, tapi membacanya beberapa bulan kemudian membuatmu merasakan perasaan nyaman entah apa. Kau berpikir apa kau akan kembali menulis atau tidak, tapi kemudian kau memutuskan tidak melakukannya. Bagaimana jika Jimin menemukannya dan tahu bahwa kau tidak bisa melupakan mantan pacarmu? Setelah satu tahun? Bukan ide yang bagus.
Hidup seolah tidak bermakna meski kau punya banyak alasan untuk bahagia. Akan tetapi, orang yang justru paling penting dalam hidupmu membuatmu tidak bahagia. Itu kenyataan. Tanpa sadar kau memejamkan mata dan terlelap.
Mimpi yang aneh. Kau terkurung di dalam sebuah jeruji penuh surat dan foto. Kapanpun kau membungkuk mengambil salah satu dari surat atau pun foto, dari belakang ada dua tangan menahanmu dengan kasar. Namun kau tidak menyerah untuk meraihnya hingga tangan itu membuatmu semakin kesakitan. Teriakan kecil lolos dari mulutmu sebelum akhirnya kau terbangun dengan keringat yang mengucur.
Hampir seminggu sejak terakhir kali kau berbicara dengan Taehyung. Dulu paling tidak kalian akan berbaikan sehari setelah bertengkar. Selalu saja ia yang muncul di depan pintumu dengan menggenggam bunga. Tentu kau selalu langsung memaafkannya, jadi kalian tidak pernah membahas permasalahan itu lagi. Kemudian seiring berjalannya waktu kalian selalu memerdebatkan masalah yang sama. Tapi pada akhirnya, ketika ia muncul di depan pintu itu artinya: mari lupakan itu.
Irene membawakanmu beberapa gaun, jadi kau memutuskan untuk mencobanya. Mulai dari yang seksi sampai yang lucu dan kasual. Tidak perlu diragukan lagi Irene adalah ratu gaya, dan ia mendapatkan banyak pakaian secara gratis dari ibunya yang seorang desainer.
Waktu menunjukkan pukul lima sore saat bel berbunyi. Jimin? Irene? Amber? Tidak ada seorang pun. Kau melihat ke sekeliling, tetapi tidak ada siapapun. Saat kau akan menutup pintu kau melihat bunga mawar tergeletak di lantai bersama sebuah catatan kecil warna biru melekat di sana. Tidak ada tulisan apapun. Kau lelah dengan ini, itulah kenapa nalurimu tiba-tiba membuatmu berlari ke arah pintu depan untuk menghentikan orang itu, mungkin Taehyung, dari menerormu.
Banyak orang berlalu lalang di jalanan dan kau hanya mengenakan atasan serta celana pendek di awal bulan Maret, sehingga menarik banyak perhatian. Kau tidak peduli sama sekali.
Kau berjalan mencari pemuda itu di mana pun, tapi sepertinya ia telah lenyap. Mungkin itu bukan dia? Lalu siapa yang mungkin melakukannya? Kau berjalan lagi, sedikit berharap menemukan Taehyung dan meneriakinya agar tidak meninggalkanmu sendiri. Cuaca dingin dan kau merasa seperti orang bodoh.
Kau baru akan berbalik dan berlalu ketika sebuah jaket dilempar padamu. Dengan rasa terkejut kau menoleh dan segera menemukan sesosok pemuda yang dengan cepat berjalan menjauhimu. Pemuda itu tidak mengenakan jaket. Segera kau berlari ke arahnya, nyaris terjatuh karena tersenggol banyak orang. Pemuda itu sangat cepat. Akhirnya kau mencapainya dan menepuk pundaknya. Ia tidak peduli dan tetap berjalan. Oh, jadi ia ingin bermain permainan "mengacuhkan". Kau menepuknya lagi, kali ini lebih keras, tapi ia tetap saja berjalan. Tidak punya cara lain kau memegang pundaknya hingga ia sedikit oleng. Kau bergegas ke hadapannya.
Sudah ada firasat bahwa orang itu adalah Taehyung, akan tetapi kau tidak benar-benar menyakini itu. Namun, sekarang kau dapat melihatnya, orang itu benar-benar Taehyung. Ekspresinya terkejut di awal, tetapi berubah menjadi kesal dalam hitungan detik. Ia menunggumu untuk mengatakan sesuatu, tapi kau hanya menatapnya dengan mulut terbuka, masih kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect ➳ KTH
FanfictionTERJEMAHAN BAHASA INDONESIA | © SUGARJM "I can taste her lipstick."