[4] New Couple?

4K 332 28
                                    

Jeje berlari dengan tergesa-gesa dari lantai 6. Nafasnya memburu, langkah kakinya tak beraturan, ia terus berlari hingga hampir terjatuh di anak tangga terakhir.

Brak!

"Aish!!" dengus Lidya. "Ah lo Je ngagetin gue aja, kenapa keras banget sih buka pintunya," ucap Lidya yang terkejut dengan ulah Jeje. Di ruangan tim kreatif hanya ada Lidya seorang karena Ve dan Sinka sedang ada rapat.

Jeje berjalan mendekat kearah Lidya dengan nafas yang masih memburu. Ia mencoba mengatur nafasnya beberapa kali.

"Tampar gue Lid," ucap Jeje kemudian.

"Hah?"

"Tampar gue," ucap Jeje lagi.

"Buat apa sih? Lo aneh-aneh aja deh."

"Please tampar gue Lid." Jeje mencoba meyakinkan Lidya untuk mengabulkan permintaannya. Setelah bergulat dengan pikirannya Lidya pun menuruti permintaan Jeje.

Plak!

Sebuah tamparan yang bisa dibilang bukanlah tamparan biasa Lidya daratkan di pipi kanan Jeje. Mengingat badan Lidya yang cukup berisi itu, bisa dibayangkan bukan bagaimana rasanya tamparan dari seorang Lidya Djuhandar?

"Aww... sakit kampr*t." Jeje meringis sambil memegangi pipinya yang sudah memerah.

"Lah? Ya sakitlah, tadi kan lo sendiri yang nyuruh gue nampar lo. Kalau sakit ya ditanggung sendiri aja. Gue ga tanggung jawab."

"Ya iya tahu, tapi ga usah keras-keras amat namparnya Maul!"

"Ish! Serah lu dah. Lagian ngapain cobak nyuruh nampar segala. Aneh lu."

"Ternyata gue ga mimpi Lid, gue ga mimpi! Naomi.... Ini soal Naomi Lid."

"Naomi? Kenapa dia?"

"Jadi gini...."

Beberapa menit sebelumnya~

"Kamu ngapain sih Je? Oh aku tahu! pasti lagi main pokemon go itu ya?" ucap Naomi saat mendapati Jeje berdiri di samping mejanya. Jeje mengarahkan ponselnya kearah Naomi seperti orang yang ingin memotret.

"Nggak kok, ini bukan pokemon go," jawab Jeje

"Terus apa?"

"Ini jodoh go. Menurut radar, jodoh gue ada di depan gue saat ini. Yaitu lo..." Jeje mengambil jeda dalam kalimatnya sambil menarik nafasnya dalam-dalam.
"Naomi... lo mau gak jadi pacar gue?" ucapnya mantap.

"Hah?" Naomi sungguh terkejut dengan pernyataan Jeje tadi.
"Je... ini april mop ya? Eh... tapi kan sekarang bulan agustus mana mungkin. Kamu bercanda kan?"

"Ish! Siapa yang bercanda Shinta Naomi! Gue serius!. Oke... gue emang nggak se-keren Kinal, nggak se-baik Beby atau nggak se-romantis Lidya. Tapi perasaan gue tulus Mi sama lo. Gue bener-bener sayang sama lo." Jeje memberikan senyumannya untuk Naomi.

"Kamu serius?"

"Ya iyalah masak nembak orang pake bohong segala."

One Year LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang