[5] What a Surprise!

4K 349 56
                                    

Waktu sudah menunjukkan jam makan siang, itu artinya kantin di LK Entertainment akan segera dipenuhi oleh karyawan-karyawan yang akan mengisi perut mereka. Benar saja, satu persatu karyawan-karyawan itu memasuki area kantin. Begitu juga dengan tiga serangkai Kinal, Lidya dan Jeje. Mereka segera memesan dan mencari tempat duduk.

"Lanjut dong Je, gimana acara lamar-lamarannya," tanya Lidya sambil mengambil kerupuk yang ada di depannya.

"Ya gitu deh, sumpah ye gugup banget gue. Jantung udah kayak mau copot. Apalagi ngeliat bapaknya Naomi, beuh tambah gemeteran gue!. Tapi untungnya semuanya lancar, Naomi secara resmi dan sah jadi calon istri gue sekarang," ucap Jeje dengan raut wajah yang begitu berseri. Sangat terlihat aura kebahagiaan disana.

"Keren lo! Gue ga nyangka lo bisa seberani itu Je hahaha terus kapan acara nikahannya?" tanya Kinal tak kalah bahagia.

"Rencananya sih 4 bulan lagi."

"Buset! Cepet amat, lo udah kebelet apa gimana? Gue yang udah ngelamar Melody aja belum tahu kapan bisa diresmiin."

"Hehe gimana ya? Ga tahu juga gue, orang yang mutusin itu orang tua kita berdua. Gue sama Naomi tinggal nerima aja. Lo berdua harus bantuin gue nyiapin semuanya ya."

"Beres itu mah, emang mau dimana acaranya? Di Belanda aja Je, biar samaan kayak gue," ucap Kinal menyarankan. Ya, Kinal dan Ve sudah melangsungkan pernikahan mereka di negara kincir angin 3 bulan yang lalu.

"Naomi maunya di Prancis Nal, biar romantis katanya. Sekalian bisa jalan-jalan ke menara Eiffel."

"Bagus juga, dimanapun sama aja kok. Yang penting nyari sahnya itu. Nah kalo lo Lid, kapan jadinya? Perasaan lama amat."

"Ya gue juga pengennya cepet Nal, tapi gitu Melody sibuk terus. Kemarin aja baru malem banget dia ngabarin gue." Lidya mendesah pelan.

"Yang sabar ya, itu emang resiko pacaran sama orang sibuk."

Lidya hanya bergumam menanggapi ucapan Kinal. Memang tak bisa dipungkiri kesibukan Melody sedikit mengganggu hubungan mereka. Komunikasi yang biasanya lancar seperti jalan tol harus tersendat. Dan juga intensitas bertemu pun menjadi semakin jarang.

***

Satu minggu kemudian...

Melody menyeret kopernya untuk segera pulang ke tanah air. Sudah 5 hari lamanya ia pergi ke Jepang untuk urusan kerjasama dengan salah satu perusahaan entertaiment di negri sakura itu.

Ia kembali tersenyum mengingat percakapannya beberapa menit yang lalu dengan sang kekasih. Ia sungguh gemas dengan tingkah ngambek Lidya yang berhasil ia kerjai. Melody sengaja berbohong kepada Lidya bahwa ia akan pulang esok hari, tapi nyatanya saat ini ia sudah berada di bandara bersiap-siap untuk pulang. Melody sengaja melakukan itu karena ia sudah mempersiapkan sesuatu yang spesial untuk Lidya. Ia ingin merayakan bertambahnya usia sang kekasih dengan cara yang romantis seperti yang Lidya sering lakukan terhadapnya.

Ting

Melody segera membuka pesan tersebut.

My Lidy:

ih beneran dicuekin akunya :( kan aku yang ngambek dibujuk kek, ini malah didiemin. Apa yang kamu lakukan itu jahat Mel 😢

Aku kangen tahu, kamu kok ga peka banget sih :(

Mel...

Mel... bales dong...

Di-read doang masa 😔

Melodut...

Mel...

Aku nangis nih 😭😭

One Year LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang