Aku berjalan menuju sekolahku, Hannyoung High School. Disinilah aku menjalankan kewajibanku sebagai siswi menengah atas 5 tahun lalu.
Tidak banyak yg berubah, tetap seperti dulu.
Aku membuka sedikit gerbang sekolah agar aku bisa masuk. Aku memperhatikan halaman sekolah yg sudah lama tidak aku lihat. Aku sangat ingat, di halaman ini lah aku sering bermain bersama sahabtku.
Aku tersenyum getir saat menyusuri lorong sekolahku.
"Yak! Bae Irene! Berhenti disitu atau aku akan menciummu!"
"Kau tidak akan bisa menciumku karena aku akan lebih dulu membunuhmu Min Yoongi!"
Bayangan itu terlintas di kepalaku begitu saja.
Aku pun melanjutkan langkah kaki ku mengitari seluruh penjuru sekolah. Tempat terakhir yg akan ku kunjungi adalah rooftop. Disanalah tempat aku berbagi suka duka ku dengan angin yg berhembus.
Aku berjalan di lantai 2 sekolahku, bermaksud akan ke rooftop. Tapi langkahku terhenti karena bayangan itu terus menghantuiku.
"Irene! Chagi! Berhentilah berlari chagi!"
"Jangan memanggilku dengan sebutan chagi, dan berhentilah membual yoongi pabo!"
Bayangan ketika hidupku belum semuram tahun ajaran ketiga yg lalu. Aku benci mengingatnya, padahal bayangan itu adalah pengalamanku yg paling indah. Tentu saja sebelum kejadian itu.
Aku membuka perlahan pintu yg kini ada dihadapanku. Angin langsung menyapaku, apa mereka-angin-merindukanku?
"Aku tidak pernah merasa nyaman dengan seorang gadis, kecuali dirimu. Aku tidak merasakan hal yg sama dengan orang lain saat aku bersamamu. Jantungku beribu-ribu kali lipat lebih kencang, dan merasakan sengatan listrik saat menyentuhmu. Bukankah itu cinta? Perasaan yg tumbuh di dalam hatiku adalah cinta rene, aku mencintaimu"
"Coba kau pikirkan lagi Yoongi, siapa tau kau punya riwayat penyakit jantung kkkk~"
"Aish jjinjja, aku ini lagi serius pabo"
"Aishh ne! Lanjutkan!"
"Would u be a part of my life?"
Degg
"T-tentu, Yoongi-ya"
Tess
Tanpa kusadari, kini air mataku jatuh bersama dengan air mata yg jatuh dalam bayangan itu.
Aku menjatuhkan bokongku dikursi yg selalu aku tempati, dulu. Iya dulu, semua kejadian dalam bayanganku yg sudah berlalu. Bayangan yg kini telah terbang bersama angin, mengalir bersama air, dan hangus bersama api.
Aku hanya duduk sambil menundukkan kepalaku, menangisi bayangan itu. Bukan karena aku ingin kembali ke masa lalu, hanya saja aku benci saat mengingatnya. Mengingat fakta yg tidak bisa aku hindari. Sahabat. Ya, fakta bahwa aku hanya seorang teman dekatnya, tidak lebih.
Aku mengangkat kepalaku mentap langit dengan air mata yg masih membekas dipipiku. Aku memejamkan mataku, membiarkan angin-angin menerpa tubuhku, berharap kesedihanku terbawa terbang dengan mereka.
Aku melangkah meninggalkan rooftop, tak ada tujuan akan pergi kemana aku saat ini. Aku tidak bisa berpikir jernih sejak tadi. Kaki ku berjalan menuruni tangga dan terus berjalan sampai ke dekat gerbang. Kemudian aku membuka gerbang sekolahku dan
"Irene-ah?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend
FanficBerlari. Hanya itu yg aku bisa. Berlari dari kenyataan pahit yg tidak mampu aku jalani. Menyedihkan bukan? Bae Irene Min Yoongi Son Wendy Jeon Jungkook ⚠sad, romance, school life⚠