1.4

2.4K 214 41
                                    

Banyak pertanyaan yang muncul dibenak Melody setelah melihat Lidya menangis tadi malam. Kenapa Lidya menangis? Apa ada hal buruk yang menimpanya? atau Apa dia sedang terluka? Tapi tak ada satupun jawaban yang Melody dapatkan. Karena memang ia tak menanyakan semua itu kepada Lidya secara langsung. Dia sedikit enggan, karena mengingat Lidya yang belum menerima dia sepenuhnya di dalam tim.

Melody melirik Lidya yang begitu serius dengan pekerjaannya. Kantung mata yang ada di wajah Lidya serta matanya yang sembab membuatnya terlihat tidak seperti si superior Captain seperti biasanya. Melody memandangi Lidya lekat-lekat, entah kenapa ia seperti merasakan aura yang begitu menyedihkan disana.

'Kayaknya dia ga tidur tadi malem deh' batin Melody.

'Apa dia udah sarapan? Tadi pagi perasaan dia ga ikut sarapan bareng'

Di ruangan itu memang hanya ada mereka berdua. Yona dan Sinka sedang mengintai pergerakan Jojo. Sedangkan Saktia pergi ke kepolisian untuk mengurus beberapa dokumen.

"Kenapa lo ngeliatin gue dari tadi?" Pertanyaan Lidya sukses membuat Melody kaget. Lidya tak melihat kearah Melody, matanya masih sibuk memandangi layar laptopnya dengan tangannya yang menekan-nekan tombol keyboard.

"Ngg-ngg-nggak siapa yang ngeliatin kamu cobak. Pede banget sih jadi orang." Melody sedikit tergagap menjawab pertanyaan Lidya. Ia seperti maling yang sudah ketahuan mencuri.

'Kok dia bisa tahu sih? Ish!' batin Melody.

"Halah... ga usah ngeles. Jelas-jelas mulut lo sampe kebuka gitu tadi. Untung ga ada lalat yang masuk."

"Ga ada! Kepedean banget sih kamu."

'Masak sih sampe segitunya? Perasaan aku ngeliatnya biasa aja deh. Fitnah nih'

"Gue ga memfitnah lo. Gue cuma bilang kenyataan aja," ucap Lidya dengan santainya yang membuat Melody kembali terkejut.

'Kok dia bisa tahu apa yang aku pikirin?'

"Ya tahulah. Dah ga usah aneh-aneh. Mana laporan yang gue minta kemarin, udah selesai?"

'Dia titisan dukun apa gimana?'

"Gue bilang jangan mikir aneh-aneh! Mana laporan yang gue minta kemarin Melody!"

"Hah? Eh? Apa?"

"Duh... dasar lola ya. Mana laporan yang gue minta kemarin!!"

"Emn... ud- udah selesai kok. Tadi aku taruh disi-" Melody mencari-cari laporan yang Lidya maksud. "Loh? Kok ga ada?," ucapnya kemudian.

"Tadi aku taruh disini Lid. Beneran deh, tapi sekarang kok ga ada. Aduh... gimana nih." Melody mulai panik. Seingatnya laporan itu memang sudah selesai dan dia taruh di dalam amplop warna biru yang ada di sampingnya.

"Hhh... dasar. Gue ga mau tahu pokoknya laporan itu harus ketemu. Hari ini mau gue kirim ke kepolisian soalnya."

"Ish mana sih. Kok ga ada."

Lidya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Melody yang mengobrak-abrik mejanya seperti orang kesetanan.

***

Beautiful Stranger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang