Vote dulu yuk sebelum baca😘😄
.
Pagi ini berjalan seperti kemarin, sangat membosankan. Ali mengendarai motornya dengan malas-malasan.
Tiba-tiba terlintas dibenaknya, Rumah Prilly. Kebetulan arah kesekolah melewati rumah Prilly. Ali menatap rumah Prilly dengan takjub. Ini adalah rumah impiannya.
"Jemput Prilly atau nggak, ya? Ah, ngaco lo, Li! Palingan dia udah berangkat," Ali kembali menghidupkan motornya dan berlalu dari rumah besar itu. Entah mengapa selama dua hari ini, Ali terus memikirkan gadis aneh itu.
Baru tiga per-empat jalan dilalui, Ali melihat gadis yang semalam menghubunginya, Karin Novia.
"Itu Karin? Kok dia jalan, sih.." gumam Ali tanpa suara.
Tin, Tin..
Dengan cepat Karin menoleh keasal suara. "ALI!"
"Ali, aku kangen.. Hampir sehari kita nggak ketemu!" dengan cepat Karin memeluk Ali yang masih berada diatas motor maticnya.
"Yang penting 'kan kita masih kontekan, sayang.."
"Ya udah, yuk.. Aku anterin sampe sekolah," lanjut Ali.
"Lho, kamu nggak terlambat emang? SMA Pertiwi 'kan muridnya disiplin semua. Juga jarak dari SMA Tunas Bangsa ke SMA Pertiwi lumayan jauh, lho.."
"Udah, nggak apa-apa, demi kamu." kalimat singkat itu membuat Karin tersenyum, lalu mengecup singkat pipi kiri Ali.
"Udah?" tanya Ali saat dirasa Karin sudah menaiki motornya. "Dah," Ali mengendarai motornya dengan kecepatan diatas 60km/jam. Kebut-kebutan sudah menjadi kebiasaan Ali, maupun Karin.
***
"Makasih ya, sayang. Bye," Karin berlalu dari hadapan Ali. Ali melirik jam ditangannya. Jam 06.25
"Shit, gue telat." dengan segera Ali melajukan motornya secepat mungkin, untunglah jalannya tidak macet.
"Kamu itu murid baru, tapi udah punya 10 point, gimana nanti?" Ali menundukkan kepalanya. Sebenarnya Ali ingin mendongakkan kepala dan membalas perkataan gurunya itu. Tapi karena Ali murid baru, Ali mengurungkan niatnya, daripada Ibunya harus berurusan lagi dengan pihak sekolah.
"Iya, Bu.. Saya 'kan udah minta maaf,"
"Tapi kamu sudah Ibu kasih kertas peraturan disekolah ini. Sekolah ini menggunakan sistem point dan kamu tau 'kan, kalau point kamu sampai 100, kamu akan dikeluarkan? Kenapa masih melanggar?"
"Ceramah mulu, bangke!" gerutu Ali dalam hati. Andai orang dihadapannya ini bukan guru, Ali pasti sudah melawannya.
"Saya nggak akan ngelanggar lagi dah, Bu.."
"Janji?"
"Nggak janji, sih.."
"Kamu itu gimana, sih?! Udah, deh.. Ibu capek nyeramahin kamu. Ibu masih baik karena kamu murid baru, tapi lain kali, kamu nggak bisa kabur. Ngerti?"
"Ye."
"Ok, kamu boleh masuk kekelas,"
Dengan gontai Ali berjalan kekelasnya. Ali begitu malas pergi kesekolah, entah karena tidak ada Karin atau bagaimana. Tapi juga entah perasaan dari mana, setiap mengingat gadis aneh itu, setipis senyumam terukir indah diwajah tampannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfection
Fanfiction[Status: COMPLETED] Prillya Aritammy, gadis lugu yang memiliki kesulitan saat mengucapkan kata-kata, bisa membuat Aliandra Pratama yang notabennya anak nakal, jatuh cinta, meskipun Prillya mempunyai kekurangan yang selalu menjadi bahan ejekan d...