Berapa lama aku menikah? Walupun baru berjalan 11 hari, anggap saja 2 minggu.
Terkadang aku bingung dengan sikap manisnya yang tiba-tiba dan sewaktu-waktu akan berubah lagi padaku.
"Dari mana saja Naera? Kenapa baru pulang jam segini?"
"Mama tanya saja dengan menantu mama, jawabku penuh kekesalan."
"Aku sudah minta maaf tadi."
"Sudah jangan di perpanjang lagi. Naera, mama sudah membuatkanmu mie udon kesukaanmu."
"Benarkah? Aku akan memakannya nanti." Kataku berlari ke arah kamar. Aku mengganti baju dan mulai memakan masakan mamaku.
"Ma? Besok aku ada beberapa tugas dari kampus, tugasnya lumayan aneh dan aku harus menginap di rumah teman baruku."
"Memang harus sampai seperti itu?" Aku mengangguk dengan pertanyaan mama.
"Besok akanku antarkan. Jam berapa?" Kata pria yang membuat semu diwajahku berubah jelek.
"Jam 8. Memang kakak bisa mengantarku? Bukannya sibuk di jam itu." Cibirku didepan mama. Memang enak jika harus dapat teguran dari mama..
"Bisa. Aku akan bangun jam 7."
"Oke. Jangan ada kata terlambat."
***
Menyusuri rumah sempit memang sulit, apa lagi rumah Yori menanjak, membuatku harus berjalan lumayan jauh, tapi kenapa dia ikut turun? Mood ku sedang tidak baik."Sebenarnya kau tahu tidak dimana rumah temanmu itu?"
"Sabar sebentar, dia hanya memberikanku alamat ini." Kataku menyodorkan kertas di depan wajahnya.
"Ayo kita cari." Dia merebut kertas dan menarik tanganku mengikutinya.
"Permisi tuan, apa anda tahu alamat ini?"
"Alamat ini ada di bawah, kalian sudah lewat. Alamat ini dua blok dari sini, kalian sudah lewat jauh dari alamat ini."
"Oh jadi kami harus turun lagi masuk ke gang? Dua blok dari sini?" Yang di tanya hanya mengangguk.
"Kita harus turun lagi."
"Kenapa alamatnya susah sekali?"
"Berdua saja tidak ketemu, kau malah ingin pergi sendirian."
"Itu hanya masukan, aku tahu kau ini sangat sibuk dan tidak ingin di ganggu."
"Sudah sewajarnya, aku ini suamimu." Apa aku tidak salah dengar? Suamiku? Kurasa dia sedang tidak sadar mengatakan hal keramat itu.
"Ini. Sepertinya ini rumahnya."
"Coba aku pencet belnya." Aku memencet bel rumah itu. Rumahnya sederhana, tapi kelehatannya halamannya luas.
"Naera? Aku menunggumu dari tadi. Ibuku menyiapkan banyak makanan untuk kita. Hmm.. Dia siapa?" Kata Suri temanku.
"Perkenalkan aku.." Dia melirikku.
"Dia kakakku, tepatnya lain ibu dan lain ayah."
"Ohh ayah kalian yang bersaudara?" Tanya Suri dengan senyumannya.
"Iya, kami sangat dekat."
"Ayo masuk. Kau juga kak."
"Ahh aku sebaiknya kembali pulang, ada beberapa urusan yang harus aku kerjakan."
"Ohh baiklah, hati-hati di jalan." Kak Jikook sudah pergi, tapi mata Suri tetap terkunci di punggung Jikook, sebenarnya suamiku itu tampan.
"Dia kakakmu? Kau tidak pernah mengenalkannya."
"Itu tidak penting, sekarang kita harus membuat tugas yang diberikan dosen, sekarang."
"Iya aku mengerti."
***
Jikook POV-Aku mencari keberadaan mama. Aku terkejut melihat pemandangan yang disuguhkan oleh wanita tua itu.
"Ma?"
"Ohh kau sudah pulang? Aku baru ingat Naera akan berulang tahun 3 hari lagi, dan aku akan menata pesta kecil-kecilan kita dengan rapi." Katanya dari atas tangga segitiga itu.
"Ma! Awas!"
"Aaaaa..."
BRUK
"Kau tidak apa-apa?" Katanya panik.
"Lumayan berat dan menggairahkan." Kataku tanpa sadar mengatakan hal aneh itu.
"Sebaiknya kau harus melepaskan pelukanmu." Katanya lirih, ini membuatku makin bernafsu dengan Mary.
"Kau tidak bisa tenang, dan mengganggu ketengangan bagian bawahku."
"Kau?! Ku mohon lepas!"
"Ayo lah, aku sudah pernah cerita jika aku tidak tertarik pada anakmu. Mungkin kau yang bisa membangkitkan seleraku terhadap perempuan?"
"Lepas! Kau ingat aku ini mertuamu!"
"Tidak ada kata mertua di kamus percintaan Mary."
"LEPAS!" Aku membalikkan tubuhnya. Dia seksi dan sangat disayangkan jika tidak terjamah.
Aku mulai mencium bagin terlemah wanita. Leher. Iya, aku melakukannya dan aku tidak tahu hal panas apa yang aku rasakan ketika dia mendesah tak berdaya di bawahku.
"Kumohon lepas!" Aku tidak menjawabnya, yang aku lakukan harus menuntaskan semua ini.
"Jikook.. Ku mohon."
"Argghhh.."
TBC
Mulai NC ni ya? Tapi author stop dulu.. Karena NC mau di private. Gak kuat wikook buatnya 🙈🙈 ya sudah chapter selanjutnya akan makin banyak NC dan akan mulai di private. Jadi di tunggu aja ya? Info privatenya. See you in the next chapter 😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Compulsion [slow update]
Fanfiction[Sequel my wife is slut] akan di publish ulang Sementara di nonaktifkan updatenya!! Maaf Hampa, itu yang aku rasakan jika bersamamu Naera, kau tidak lebih seperti orang asing yang menjelma menjadi seorang istri di kehidupanku. Kebanyakan konten dewa...