"Ma," Feeyana memanggil Ashley sang mama dengan lembut, Ashley menoleh dan tersenyum seraya melanjutkan menjahit kaos kaki untuk kakaknya, Elkana. "Ma" Feeyana berteriak karna merasa diacuhkan.
Dengan sabar, Ashley meletakan kaos kaki yang hampir rampung itu diatas meja didepannya dan mengambil Feeya yang masih berusia 3 tahun itu kedalam pangkuannya, "kenapa sayang?" Feeya memperhatikan sekelilingnya dan kembali menatap ibunya yang sekarang menatapnya bingung, "paman kemarin itu siapa?" Tanya nya polos. Ashley menatap Feeya, "loh, kamu gak inget kemarin kamu lengket banget sama paman peter?" Feeya menggeleng pasti,
Ashley menghela nafas, "dia teman mama dan papa," ujar Ash tidak sepenuhnya berbohong. Feeya mengangguk paham dan turun dari pangkuan Ashley untuk menghampiri sang kakak yang sedang bermain dengan papanya.
Ashley berdiri dan berkeliling pack-house itu untuk mencari Peter. Dan benar saja... ia melihat peter ditaman belakang, tempat favoritnya semasa dulu, Ashley tersenyum dan mendekat kearah Peter yang duduk memunggunginya, "jangan mencoba mengejutkanku Ash," ujar Peter yang membuat Ashley hampir jatuh terjengkang,
"Kamu gak seru Peter" Ashley kembali berjalan mendekati Peter dan menghela nafas saat melihat mata Peter sedang tertutup, dengan kesal Ashley menendang kaki Peter sekuat tenaganya, tapi apa daya? Seorang wanita biasa menendang kaki seorang werewolf setengah malaikat, apa berpengaruh? Tidak.
Peter membuka matanya dan menatap Ashley yang berdiri berkacak pinggang didepannya, "ada apa calon ibu mertua?" Ujarnya dengan wajah 'minta-ditampar', Ashley memutar bola matanya dan duduk ditempat kosong disebelah Peter.
"Kamu tahu? Feeya baru saja bertanya padaku siapa kamu, dan saat kutanya apa dia tidak mengingat apa yang dikalian lakukan bersama-"
"Memangnya kami melakukan apa?" Tanya Peter memotong ucapan Ashley, "dengarkan aku dulu!" Ashley memukul paha Peter kesal yang dibalas anggukan Peter.
"Dia tidak ingat, apa itu mungkin Peter? Aku tahu, dia baru berusia 3 tahun. Tapi apa tidak aneh kalau ia melupakan kejadian kemarin? Aku yakin Feeya adalah anak yang pintar. Tidak mungkin ia tidak mengingatnya." Peter memikirkan ucapan Ashley, ia juga tidak tahu apa alasan Feeya bertanya pada Ashley siapa dirinya, padahal kemarin mereka bermain bersama. Terutama saat Feeya memanggilnya 'mate'.
Ashley dan Peter memutuskan untuk tidak terlalu ambil pusing masalah ini, mereka hanya berpikir bahwa itu adalah hal biasa.
Makan malam kali ini, berbeda dari biasanya. Elkana dengan khidmat memakan makanannya dengan tenang, tidak seperti biasanya. Dan Feeya bahkan hanya menatap makanannya tanpa berminat untuk menyentuh masakan ibunya itu. Ashley yang menyadari keanehan kedua anaknya itu melemparkan tatapan penuh tanya pada Shawn, Shawn pun mengangkat kedua bahunya tanda ia tidak tahu menahu perihal kenapa anak-anaknya menjadi sediam ini.
"Aku sudah selesai makan. Kak El, ayo kita kembali kekamar" ujar Feeya turun dari kursinya, tapi sudah lebih dulu ditahan oleh Peter, "kamu bahkan belum memakan makananmu Fey, makanlah dulu." Feeya menatap sinis tangan besar Peter yang menggenggam lengan kecil miliknya, "lepaskan" ucapnya dingin,
Semua orang diruang makan itu terkejut mendengar nada suara Feeya yang belum pernah mereka dengar itu, "tapi Fey-"
"Lepaskan aku." Ulangnya lagi, Peter menatap Shawn dan Ashley bergantian, mereka mengangguk sebagai tanda untuk Peter melepaskan tangan Feeya, Peter menghela nafas sebelum akhirnya melepaskan tangan gadis kecil itu.
"Ayo kak El!" Teriaknya ceria pada El yang sedang meminum air putih, "baiklah. Ma, pa, paman. El kembali kekamar. Selamat malam" ucap El, setelah mengatakan hal itu ia berlari mengejar adiknya yang sudah duduk menunggunya di anak tangga terbawah.
Setelah kepergian kedua anak itu, Ashley, Shawn dan Peter saling melempar tatapan bingung. "Sebenarnya ada apa ini?" Tanya Ashley pada suaminya dan Peter. Tidak ada yang menjawab, tidak ada yang tahu kenapa Feeya yang terlihat begitu dekat dan menyayangi Peter kemarin, sekarang berbalik seperti membencinya.
"Fey bukan anak seperti itu, aku ayahnya. Aku mengenalnya," ujar Shawn setelah keheningan cukup lama yang melingkupi mereka.
Ashley dan peter menghela nafas, entah kenapa mereka justru merasa ini tidak akan baik kedepannya,
Peter terus bergelut dengan pikirannya mengenai ada apa dengan perubahan Feeyana. Dia benar-benar bertingkah seolah dia sangat membenci Peter. Seperti, menjauh saat Peter mendekatinya atau mengajaknya bermain,
Tapi Peter selalu mencoba untuk terus berpikir positif, bahwa Feeya hanya merasa asing padanya, dan suatu saat nanti ia akan terbiasa dengan kehadiran Peter~
"ia mateku, dan ia tidak akan bisa lari dariku."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING YOU (Sequel My Nerd Mate)
WerewolfKupikir, mencintaimu tak sesulit ini. Tapi, nyatanya aku salah. Kita tak bisa bersama, bukan karna perbedaan umur. Tapi aku yang tidak akan pernah bisa mencintaimu, persetan dengan embel-embel "Mate" diantara kita. Aku tidak peduli. "Aku Feeyana Je...