"Jadi... kakek Lou itu adalah kakekmu?" tanya Shawn sambil menyilangkan kedua lengannya didepan dada.
Peter mencebikan bibirnya kemudian menyunggingkan senyum super manis miliknya, membuat Shawn agak bergedik ngeri dan bergeser menjauhi Peter.
"Oke. Dia memang kakekku. Dan kenapa aku tidak pernah menceritakan hal ini padamu atau Ash adalah karna kurasa ini bukan hal yang penting." Ujar Peter menjawab pertanyaan Shawn sebelumnya.
"Permisi, tuan Peter dan tuan Shawn sudah ditunggu oleh baginda Raja diruang tamu." Ujar salah satu maid yang sedari tadi menyiapkan segala kebutuhan dan kemauan Shawn dan Peter.
Shawn dengan wajah datar nya berjalan dengan tegap menghadap kakek Lou. Tapi peter..
"Peter! Berjalanlah dengan benar!" Tegur Shawn karna sedari tadi Peter berjalan menunduk dengan langkah loyo.
Peter mengangkat wajahnya dan menatap Shawn, "tidak tahukah kau Shawn? Aku sedang merindukan putrimu."
Shawn memutar bola matanya, "oh ayolah. Kalau kau merindukannya, maka kita akan menemuinya. Setelah masalah ini selesai. Kau mengerti?" Peter mengangguk sebagai jawaban.
"Ah.. Shawn, silahkan duduk." Kake Lou berdiri dan menyambut Shawn dengan hangat.
"Cucumu ini tidak kau suruh untuk duduk kakek?" Tanya Peter.
"Anak tidak tahu diri. Kalau kamu mau duduk ya silahkan. Apa perlu aku menggendongmu dan mendudukanmu dipangkuanku?" Tanya kakek Lou dengan pandangan tidak percaya.
Shawn mengusap wajahnya kasar,
Pertengkaran antara kakek dan cucu yang sangat manis....
"Maaf menginterupsi perdebatan kalian. Tapi kakek Lou, bagaimana dengan masalah Feeya?" Ujar Shawn.
Kakek Lou duduk kembali disofa single yang didudukinya tadi, perlahan ia mengusap jenggot putih panjang yang tumbuh didagunya dengan wajah berpikir.
"Sebenarnya aku tidak yakin... tapi, ini termasuk sihir terlarang kalian tahu? Dan aku bersumpah 120 tahun yang lalu aku sudah memaksa para witch itu bersumpah untuk tidak menggunakan sihir seperti ini." Ujar kakek Lou mengenang masa lalunya.
"Lalu kenapa ini bisa sampai terjadi, kek? Bisa kau jelaskan?" Tanya Peter dengan rahang mengeras.
"Dark witch." Lirih kakek Lou.
Shawn dan Peter beradu pandang kemudian kembali menatap kakek Lou penasaran.
"Apa maksudnya kek?" Tanya Shawn dengan dahi berkerut.
"Aku bisa pastikan ini adalah ulah dark witch." Jelas kakek Lou.
"Tapi mereka sudah musnah kek,"
Kakek Lou menatap Peter, "tidak Peter. Mereka membaur dengan para manusia, menjadi seperti mereka. Dengan kehebatan sihir hitam mereka, kita sebagai makhluk yang dianugrahi penciuman paling tajampun tidak akan bisa mencium bau mereka."
"Lalu apa yang harus kita lakukan kakek?" Shawn memajukan duduknya.
"Hm... bawa gadis itu kemari."
"Apa?! Tidak! Untuk apa kau memintanya dibawa kesini kek?" Protes Peter.
Shawn menenangkan Peter, "Peter benar kakek. Untuk apa Feeya dibawa kesini?"
Kakek Lou berdiri dan menghampiri salah satu pengawalnya, membisikan sesuatu. Setelah itu sang pengawal pun mengangguk dan langsung beranjak pergi.
"Karena aku ingin tahu... apakah ini semua adalah perbuatannya atau bukan." Ujar kakek Lou menatap langit gelap dibalik jendela besar diruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING YOU (Sequel My Nerd Mate)
WerewolfKupikir, mencintaimu tak sesulit ini. Tapi, nyatanya aku salah. Kita tak bisa bersama, bukan karna perbedaan umur. Tapi aku yang tidak akan pernah bisa mencintaimu, persetan dengan embel-embel "Mate" diantara kita. Aku tidak peduli. "Aku Feeyana Je...