#02

176 25 10
                                    

Kei membuka pintu perlahan, dia dan ketiga gadis lain melangkah masuk ke ruangan Master Sakurai, kepala sekolah Akademi Seni Inokura. Disana sudah ada personil band Party Monsters, melihat wajah mereka membuat Kei sebal setengah mati. ''Ah, kalian sudah datang,'' Master Sakurai tersenyum menyambut, ''grup orkestra kebanggaanku.''




Yuri tersenyum bangga mendengar pujian Master Sakurai, dia melirik penuh kemenangan kepada grup Party Monsters yang meliriknya sinis. ''Maaf kalau pengumuman tadi terkesan mendadak,'' Master Sakurai mulai berbicara, ''jujur saja aku memikirkan ini sejak lama, hanya saja aku selalu lupa memberitahu kalian lebih awal.''




''Maaf, Master,'' ucap Yabu, ''tapi sepertinya Master harus membatalkan pengumuman soal kolaborasi band kami dengan grup Aozora.'' ''Benar sekali,'' sahut Hikaru, ''bagaimana mungkin musik rock kami dipadukan dengan musik pengantar tidur? Kami bisa kehilangan harga diri.''




''Memangnya diri kalian ada harganya?'' gumam Yuri sarkastik.




''Tidak ada yang bicara kepadamu, tonggos,'' sahut Hikaru ketus.




Yuri terbelalak mendengar ucapan Hikaru, dia langsung memukul lengan pemuda itu sekeras mungkin. ''Kurang ajar sekali kau mengataiku tonggos!'' sentak Yuri, ''ini gigi kelinci! Dasar primitif!''




''Sudah, sudah,'' Master Sakurai melerai, ''ayolah, anak-anak, jangan terlalu idealis. Amerika, Inggris, bahkan Indonesia sudah pernah mengkolaborasikan musik orkestra dengan musik rock. Dan hasilnya sangat mengagumkan.'' Master Sakurai menegak air sejenak, dia menghela napas dan meneruskan, ''Kenapa kalian tidak mencobanya saja?''




''Master, kalau kami berkolaborasi dengan mereka, musik kami akan kalah keras dengan musik mereka,'' sahut Kei, ''musik mereka akan mendominasi.'' ''Whoaaa, itu keren,'' sahut Yuto, dia mengacungkan stik drum seperti tongkat sihir kearah keempat gadis itu, ''kami akan jadi bintang utama.''




''Mana bisa begitu?'' sahut Ryosuke, ''kami yang akan menjadi bintang utama. Kau dengar, kan, tadi? Kami kebanggaan Inokura, kebanggaan Master Sakurai.''




Master Sakurai sweatdrop melihat debat kusir didepannya. Rupanya sangat sulit menyatukan dua grup ini. Benar kata Master Kazunari, pengajar kelas Musik Kontemporer, kalau menyatukan dua grup ini sama dengan memasukkan kucing dan anjing di satu kandang yang sama.




Geger. Perang Dunia skala kecil.

Perfect HarmoniesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang