Seperti biasa Lintang dan Galang sampai di sekolah selepas Berlian tiba. Setelah keluar dari mobil, keduanya sontak menghampiri Berlian yang berjalan terdahulu.
"Pagi Li," sapa Lintang riang.
Berlian menoleh dan tersenyum. "Hai, pagi Lin, Lang."
Mereka bertiga pun berjalan beriringan menuju kelas. Berlian, Lintang dan Galang mengernyitkan kening heran ketika melihat semua murid terutama yang cewek sedang ribut sekali. Tidak tau apa yang orang-orang gosipkan pagi-pagi begini.
"Nggak bakal ada bom lagi, kan?" Lintang bergumam. Namun, ekspresi cewek-cewek itu tidak menunjukan kepanikan sama sekali. Malahan lebih terlihat seperti ... kegirangan?
Ketiganya kembali dibuat bingung saat menemui pemandangan yang sama di kelas mereka. Suasana kelas sekarang mirip sekali dengan suasana diskon 70+20% di mal. Celotehan kaum hawa sangat mendominasi ruangan ini.
"Gue rasa kelas kita ketiban durian runtuh, deh! Dulu Alvian, kemarin Galang dan sekarang OH MY GOD!" heboh Melin yang sekarang berada tepat di tengah-tengah lingkaran rumpi.
Lintang menepuk pundak Gina yang juga berada di lingkaran rumpi cewek-cewek itu.
"Emang ada apaan sih, Na? Baru juga pagi udah ribut-ribut begini, kayaknya satu sekolah deh ribut, pada ributin apaan?" Pertanyaan Lintang membuat mata Gina sama cewek-cewek yang lain membulat terkejut sekaligus antusias.
"Lo beneran nggak tau, Lin? Lo bener-bener nggak tau? Beneran? Sumpah? Suer?" Gina menyatakan pertanyaannya bertubi-tubi yang dibalas dengan anggukan bertubi-tubi juga dari Lintang.
"Kalau lo Li, juga nggak tau?" tanya Gina lagi pada Berlian.
"Iya, gue juga nggak tau," sahut Berlian kalem.
"Lo, Lang?"
Galang terkekeh. "Apalagi gue lah."
Gina menggelengkan kepala dan memandang kasihan tiga makhluk di depannya. "Ck ck ck ck.... Gini ya ... siap-siap. Kalian bakalan histeris juga kalo denger ini, siap-siap...."
"Buruan Na, gue penasaran...!" Lintang sampai menghentakkan kaki saking gemasnya pada Gina.
Sekarang malah Galang yang gemas menatap Lintang, walaupun cewek ini sebenarnya udah 'bangkotan' banget dari cewek-cewek lain di kelas, tapi Lintang terlihat sangat imut di matanya.
"Hari ini.... KYAAAAAA!" Omongan Gina terpotong karena teriakannya sendiri disusul dengan teriakan cewek-cewek lain, bahkan cowok-cowok yang sebenarnya cuek juga ikut teriak tidak karuan, bukan apa-apa sih cuman mau bikin suasana tambah kisruh doang.
Berlian, Lintang dan Galang mengikuti arah tatapan Gina dan yang lainnya. Bu Ria yang telah memasuki kelas memukul meja dengan telapak tangan dan menyuruh muridnya agar segera duduk. Mereka pun berlarian duduk ke bangku masing-masing tanpa berpaling sedikit pun dari objek pemandangan di depan kelas. Bahkan ada yang saling tabrak karena itu.
"Tenang-tenang!" Bu Ria kembali memukul meja karena anak muridnya terutama yang cewek semua menjerit. Ada yang jerit tertahan, ada juga yang kayak Gina dan Melin yang jerit-jerit sesukanya.
"Kalau kalian nggak diam, gimana saya mau memperkenalkan diri, diam yaaah...." Cowok itu menempelkan jari telunjuknya ke depan bibir.
"EH SEMUANYA DIAAAM!" seru Gina sambil senyum-senyum, padahal dia tadi yang paling heboh. Kelas pun kemudian hening seketika.
Lintang dan Galang secara tak sadar menggelengkan kepala bersamaan melihat ekspresi cewek-cewek yang aneh. Tangan mereka meremas-remas rok dan buku bahkan ada yang menggigit tasnya sendiri. Ini mereka nggak lagi pada kesurupan masal, kan? Hanya Berlian yang terlihat kalem walaupun cewek itu juga sesekali tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Police Love Line (Back to High School) [complete]
ActionCover by: nailayaa❤ Highest Rank: #3 in Action Kematian adik laki-lakinya yang secara tak wajar, membuat Binar Lintang Aninda memutuskan untuk menjalani profesi sebagai dokpol. Lintang tak menyangka bahwa misi besar yang akan ia jalani menyangkut ny...