Chapter 19

931 56 1
                                    

Keadaan dikantin sudah tidak karuan, shanda semakin marah dan cemburu dengan caca. Shanda menghampiri caca yang sedang ada dilapangan, hari itu caca sedang bermain basket bersama teman-temannya dan shanda tiba-tiba mendorong caca.

Caca sampai berdarah dan memar merah dibagian lutut.

"Eh caca, memang ya lo itu dari dulu tidak suka sama hidup gue. Semua aja lo rebut dari gue sampai-sampai orang yang sekarang gue sayang lo rebut juga!! Mau lo apa sih hah? Gak paham gue sama lo ca, apa lo mau merusak hidup gue ya" tanya shanda sambil terus mendorong caca.

"Eh kamu ya.."

"Sok suci lo ngomongnya aku kamu jijik tahu gak".

"Oke kalau mau lo. Eh shanda harusnya lo itu ngaca semua orang memang tidak suka sama lo, dan gue bukan merebut dari apa yang lo punya ya tapi orang lain berhak menilai mana yang baik mana yang buruk. Dan satu lagi lo masih tidak ingat ada 3 rahasia yang pernah lo bilang ke gue dari dulu sampai sekarang gue juga bisa bongkar hal ini ke semuanya termasuk orangtua lo dan semua staf guru yang ada disekolah ini dan juga termasuk kepala sekolah".

"Banyak omong lo, bilang aja lo takutkan".

"Gue takut sama lo jangan mimpi!! Lo kira gue takut sama lo HELLO memangnya lo tuhan apa lo itu hanya manusia yang luput dari dosa. Dosa lo banyak sama gue apa perlu gue sebutin dosa lo yang setumpuk itu".

Shanda seketika diam dan meninggalkan caca dari lapangan, ia tidak ingin rahasianya terbongkar didepan umum.

"Cupu lo" ujar caca.

Tidak lama kemudian irshadi datang kelapangan untuk melihat kondisi caca yang sedang luka.

"Caca kamu tidak apa-apa" tanya irshadi cemas.

"Tidak apa-apa kok hanya luka ringan saja".

"Kamu bilang ini luka ringan, bagiku ini luka berat ca ayo aku bawa kamu ke uks".

Tidak lama kejadian itu shanda masih mengintip mereka berdua, sampai shanda ikuti mereka ke uks.

"Irshadi kenapa lo tidak sadar selama ini, gue sakit tidak pernah lo sekhawatir ini bahkan gue sakit lo tidak mengantar gue sampai ke uks. Gue suka sama lo sadar dong irshadi" jawab shanda sambil menangis.

Change MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang