Monica Florentini

41 8 13
                                    


Monica Florentini

Pagi hari gw berangkat kesekolah dengan mood yang sangat buruk, karena gw habis bertengkar dengan bokap. Bokap selalu saja menuntut gw ini itu, sedangkan gw yang menuntut sesuatu darinya hanya kena marah dan marah, selalu saja bilang sibuk ga ada waktu dan alasan lainnya.

Padahal gw hanya ingin bokap meluangkan waktunya buat gw, gw sungguh iri dengan teman teman gw, bokap mereka selalu ada waktu untuk berlibur bersama mereka, sedangkan gw liburan gw hanya gw isi dengan hal hal yang sangat membosankan.

Bisa dibilang gw anak broken home karena sungguh gw benci dengan suasana rumah yang sangat sepi seperti kuburan ini, bokap selalu saja sibuk.

Sebenarnya dulu keluarga gw cukup harmonis sampai pada akhirnya kejadian itu terjadi dan nyokap gw meninggal karena kejadian tersebut, dan semenjak saat itu juga bokap mulai sibuk dengan pekerjaannya dan hal itu membuat jarak diantara kita melonggar.

Gw tau bokap sangat terpukul karena kejadian tersebut, dan masih belum bisa melupakan nyokap gw. Gw juga sama dengan bokap yang belum bisa menerima kepergian nyokap gw, seandainya kejadian itu tidak terjadi gw pasti sangat bahagia saat ini.

Gw selalu berharap ada keajaiban yang bisa membuat keluarga gw kembali seperti dulu, dan gw juga berharap gw bisa terbebas dari rasa kesendirian, dan rasa sedih ini karena kehilang nyokap dan kebahagiaan didalam keluarga gw sendiri.

Untuk mengusir semua itu gw seringkali menjahili teman sekelas gw bahkan gw tidak segan segan melanggar peraturan sekolah agar bokap bisa sedikit perhatian dengan gw. Tapi hasilnya sangat nihil, gw hanya mendapat cercaan dan kemarahaan darinya karena kenakalan yang gw lakukan.

Sekolah adalah tempat gw melampiaskan kekesalan dan emosi gw dirumah atas sikap bokap gw dan menurut gw itu sangat menyenangkan, terlebih melihat mereka yang gw bully menangis dan ketakutan itu bagian yang paling gw suka.

Saat gw sedang mencari ruang kelas gw, tiba tiba dari arah samping gw dihantam oleh seseorang, dan sepertinya dia sangat buru buru. Sialnya gw terjatuh karena hantaman darinya dan itu sangat sakit, orang yang menghantam gw sampai jatuh kelantai langsung meminta maaf kepada gw dan langsung menjulurkan tangannya untuk membantu gw berdiri.

Tapi dengan cepat kutangkis tangannya dengan kasar, dan dengan emosi gw yang sudah meluap sedari tadi gw langsung memarahinya, dan gw langsung menghantap kecil bahunya dan pergi menjauh darinya.

Awas saja jika gw ketemu lagi dengannya dia bakalan habis ditangan gw, sudah mood gw ancur malah tambah ancur oleh tuh orang. Sepertinya gw harus cari target bullyan untuk melampiaskan mood gw yang sedang buruk ini.

Saat sampai dikelas gw mencoba melihat kesekeliling kelas untuk mencari tempat duduk, tapi sepertinya tempat favorit gw sudah ada yang menempati. Gw langsung menghampiri seorang siswi yang sedang asik membaca novel ditempat duduk kesayangan gw.

Saat gw sudah sampai dihadapannya gw langsung mengerbak mejanya dan itu cukup membuat dia kaget dan bahkan novel yang ia baca sampai terjatuh kelantai karenan terlepas dari genggamannya, selain itu sepertinya gebrakan gw juga membuat siswa dan siswi yang berada didalam kelas seketika menghentikan aktivitas mereka dan melihat kearah gw.

"Ada apa ya?" ucap siswi yang tadi gw kagetkan dengan tampang polosnya.

"Gw mau duduk disini, dan sebaiknnya lo pergi dari tempat duduk gw ini, atau lo mau gw usir secara kasar?" ucap gw sedingin mungkin dan dengan banyak penekanan didalamnya.

"Ta...ta...tapi gw...du...lu...yang...menem...pati...nya," ucapnya dengan nada sedikit takut atas gertakan gw.

"Jadi lo ga mau kasih tempat duduk lo ini buat gw, baiklah!" ucap gw sambil mengambil posisi untuk menyeret dia pergi dari tempat duduk gw.

Dia yang mengerti apa yang akan gw lakuin, langsung saja ia pergi membawa barang barangnya dan mencari tempat duduk lainnya.

Gw pun langsung duduk ditempat duduk tersebut dan kemudian memandang seisi ruang kelas termasuk teman sekelas gw yang masih saja menatap gw dengan pandangan yang entah gw sendiri tak bisa mengartikannya.

Karena mereka masih saja menatap gw dan hal itu membuat gw tambah kesal, dan gw langsung berteriak kepada mereka, "Ada apa? Kalian ga suka?". Seketika mereka langsung melanjutkan aktivitas mereka kembali dan gw langsung saja membuka aplikasi games yang ada di handphone untuk membunuh waktu kosong gw sebelum bel masuk berbunyi.


~ ~ ~ To Be Continue...

Just Us (Best Friends)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang