Rexanelia Digizae
Gw langkahkan kaki gw masuk kedalam sekolah, gw langsung mencari kelas gw setelah gw melihat ruang kelas gw dimading sekolah yang terpajang tidak jauh dari pintu masuk sekolah.
Kuedarkan kesekeliling kelas yang masih terlihat kosong dan gw langsung memilih dimeja bagian tengah ruangan, karena menurut gw lebih enak jika kita duduk ditengah.
Setelah itu gw langsung memutuskan untuk mengintari sekolah ini, saat gw mengintari sekolah ini pandangan gw tidak sengaja mengarah ke arah lapangan basket, gw lihat sepertinya ada sebuah keributan, dan pandangan gw beralih kearah Samudra, dia adalah kakak kelas gw sewaktu gw SMP. Sekarang dia berada disini dan menjadi kakak kelas gw kembali.
Gw lihat Samudra sedang memisah pertengkaran diantara mereka yang gw lihat tidak seimbang itu, tapi entah kenapa gw lebih fokus melihat dirinya dari pada yang lain.
Gw selalu saja berusaha untuk mendekatinya tapi gw selalu takut untuk memulainya, Samudra selalu saja terlihat keren dimata gw dan sungguh hati dan mata ini tidak bisa beralih kelainnya, sudah setahun gw tidak melihatnya dan mencoba mengubur semuanya dalam kenangan, tapi entah kenapa ketika gw melihatnya kembali disini rasa itu bangkit kembali dan terasa lebih besar dari sebelumnya, dan gw merasa gw tidak mau jauh darinya.
Mungkin cinta gw ini hanya cinta searah yang entah kapan akan terbalaskan, atau bahkan tidak sama sekali. Seberapa besar gw menjauh darinya, sebesar itu juga rindu ini ingin bertemu dengannya walau hanya dari jarak jauh, tapi bagi gw itu sudah cukup mengobati rasa rindu yang sedari dulu tertahankan.
Tak berapa lama Samudra melirik kearah gw dan dia memberi sebuah senyuman yang indah itu kepada gw dan gw hanya bisa membalasnya dengan sebuah anggukan sambil jantung ini berdegup kencang karena senyumannya.
Owh, sungguh kerennya dia bahkan sekarang dia terlihat tambah keren dengan rambutnya yang lebih panjang dari sebelumnya ditambah angin yang nenerjang tubuhnya sehingga menambah kesan keren pada dirinya.
Kapan gw bisa bertemu dengannya dari jarak dekat, bahkan menyapanya saja gw tidak berani? Owh, Tuhan beri gw keberanian buat mendekatinya.
Gw langsung mencari tempat duduk dipinggir lapangan biar gw bisa terus melihat kearahnya, sepertinya akan ada adu tanding, dan gw lihat juga sepertinya Samudra akan jadi wasitnya.
Pertandingan yang terlihat tak seimbang itu pun berlangsung dan gw hanya memperhatikan gerak gerik Samudra saja, bahkan tidak jarang terdengar beberapa cewek meneriaki namanya dan gw sadar saingan gw banyak, tapi mereka lebih berani menunjukan perasaannya dibanding gw yang hanya bisa diam tanpa sepatah katapun untuknya, dan selalu saja terucap dalam hati bukan dalam mulut dan teriakan.
Saat pertandingan usai gw langsung beranjak dari tempat duduk gw dan bergegas menuju ke kelas, karena bel masuk segera berbunyi, dan gw juga ngeliat Samudra telah pergi menuju ke kelasnya.
Tak berapa lama bel masuk berbunyi dan saat gw mau masuk ke dalam kelas gw tiba tiba dari arah depan terlihat seseorang sedang terburu buru memasuki kelas dan tak sengaja menabrak gw hingga terjatuh, tetapi bukannya bantuin gw atau meminta maaf ke gw dia malah pergi begitu saja.
Gw yang masih terduduk di lantai sambil meringis kesakitan mencoba untuk berdiri, tapi tiba tiba di depan mata gw terlihat sebuah tangan yang terulur kearah gw, dan membuat gw refleks melihat kearahnya. Ketika itu juga jantung gw berdegup kencang dan ada rasa tak percaya bahwa orang yang mengulurkan tangannya kearah gw adalah Samudra. Gw langsung mencoba bersikap biasa dan menerima uluran tangannya untuk membantu gw berdiri.
Saat gw sudah berdiri, gw tidak lupa mengucapkan terima kasih kepadanya.
"Thanks, Kak," ucap gw kepadanya.
"Sama sama, lain kali kalau jalan hati hati, biar tidak ditabrak orang," balasnya.
"Ya, makasih Kak. Sam," ucap gw dan gw langsung merutuki diri gw yang keceplosan menyebut namanya, dan gw jamin dia sekarang sedang bingung dengan ucapan gw.
"Lo tau nama gw?" tanyanya. Benar bukan dia pasti akan bertanya seperti itu.
"Gw tau karena kita dulu satu SMP," jawab gw apa adanya.
"Nama lo siapa?" tanyanya kembali.
"Panggil saja Rexa, gw waktu SMP pernah ikut eskul basket putri," jawab gw.
"Owh, Rexa. Anak basket ya, sepertinya gw pernah denger nama lo dari anak anak lain," ucapnya.
Tiba tiba guru kelas gw datang dan menegur kami karena kami masih berada diluar kelas padahal bel telah berbunyi sedari tadi, dan gw pun langsung masuk kedalam kelas tapi sebelumnya gw berpamitan dulu dengannya dan kemudian diikuti guru tersebut.
Ketika didalam kelas dan duduk dibangku gw, gw langsung menarik nafas lega. Huft, cukup menegangkan dan entah kenapa gw merasa senang, mungkin karna itu pertama kalinya gw bertemu dengannya secara langsung dari jarak dekat banget, dan kami berkenalan.
~ ~ ~ To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Us (Best Friends)
Novela JuvenilMenceritakan tentang persahabatan antara beberapa orang yang masing masing diantara mereka memliki sifat dan karakter yang beragam. Mereka dipertemukan disebuah sekolah menengah keatas. Tidak hanya bercerita tentang persahabatan saja, tetapi juga t...