Nur Shaliza Ishak

91 12 13
                                    


Nur Shaliza Ishak

Hari ini gw bangun sangat pagi, karna hari ini gw akan memulai aktivitas baru gw sebagai siswi SMA, gw segera bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi gw segera merapihkan seragan putih abu abu gw dan setelah dirasa semua perlengkapan sekolah gw telah lengkap, gw langsung menuju ruang makan yang disana sudah terlihat kedua orang tua gw sedang menikmati sarapan mereka.

Gw langsung menghampiri mereka dan mengucapkan salam, setelah itu gw duduk disamping nyokap gw untuk sarapan bersama mereka. Kami menikmati sarapan pagi sambil diselingi beberapa obrolan ringan.

Tak perlu waktu lama untuk gw menghabiskan sarapan tersebut, setelah gw membereskan semuanya, gw langsung berpamitan kepada mereka untuk berangkat kesekolah.

Sebelum gw menuju kesekolah, terlebih dahulu gw menjemput sahabat terbaik gw dimasa SMP. Dia adalah Anindi Maulia dia sahabat gw dan teman satu satunya yang gw punya diSMA, dan gw memangilnya Anin. Jarak rumah kami tidak terlalu jauh, tapi setidaknya jalan kami searah, jadi gw memutuskan untuk berangkat bersamanya.

Saat gw telah sampai didepan rumahnya gw hanya tinggal membunyikan klakson dan tak butuh waktu lama dia keluar dan langsung memasuki mobil gw serta tidak lupa ia menyapa gw, gw langsung membalas sapaannya.

Disepanjang perjalanan kami membicarakaan mengenai beberapa hal mengenai apa sekolah baru kita dan gw mengajaknya pergi jalan setelah pulang sekolah nanti.

Gw dan Anin berharap kami bisa satu kelas bersama, tapi sayangnya nasib berkata lain, setibanya gw disekolah dan melihat mading, ternyata gw dan dia beda kelas dia kelas 10-4 dan aku 10-2.

Kami akhirnya memutuskan untuk menuju kekelas kami dan mencari tempat duduk untuk kami tempati, dan setelah itu kami berencana berkeliling liling sekolah.

Karena gw telah sampai didepan kelas gw, gw langusng berpamitan dengannya dan akhirnya dia berjalan sendiri menuju kelasnya.

Saat gw ingin masuk kedalam kelas gw langsung dikagetkan oleh kehadiran seseorang yang berada didepan gw, dan hampir saja gw menabraknya.

"Hai, Shal, lo sekolah disini?" ucapnya kepada gw dengan nada sedikit tak percaya ditambah terkejut.

"Ah, Raya hai, lama tak ketemu lo, lo juga sekolah disini? Lalu kelas lo dimana?" balas gw yang takalah terkejutnya dengan dia.

Ya sosok yang hampir saja gw tabrak adalah Rayka Devayanti dia sahabat masa kecil gw kami selalu bermain bersama sewaktu kecil karna bokapnya dan bokap gw mereka teman baik.

"Gw dikelas ini, dan kebetulan gw duduk sendiri belum dapet teman sebangku, jadi lo duduk disebelah gw aja, dari pada lo duduk dipaling depan," ucapnya memberi saran.

Tapi sepertinya lebih baik gw sebangku dengannya saja, dari pada gw harus duduk didepan dan pastinya hal itu akan sangat mengganggu gw. Lagi pula apa salahnnya duduk sebangku dengan sahabat kecil gw ini.

"Baiklah! lo ingin pergi kemana?" ucap gw yang melihat dia yang ingin keluar kelas, mengingat tadi dia hampir menabrak gw didepan kelas.

Sambil mengobrol dengannya gw langsung menaruh tas gw, dan berjalan menghampirinya yang langkahnya terhenti karena ucapan gw tadi.

"Gw ingin nyamperin sobat gw waktu SMP, gw da janji dengannya bakal kekelasnya setelah gw dapet tempat duduk, jadi lo mau ikut gw," jawabnya sekaligus mengajak gw ketempat sahabatnya itu.

"Tapi gw ada janji sama sahabat gw juga Ray, buat keliling liling sekolah," balas gw kepadanya.

"Yah! Emang sahabat lo kelasnya dimana? Barang kali saja kita searah, kan bisa bareng kesananya," ucapnya yang sedikit kecewa tapi diakhiri dengan sebuah ajakan.

"Hmm...dia dikelas 10-2, kalau sahabat lo?" jawab gw sekaligus bertanya padanya.

"kebetulan kelas mereka bersebelahan, sahabat gw dikelas 10-3," balasnya dengan nada senang.

"Kalau begitu kita barengan saja, kita jemput sahabat lo, sehabis itu kita jemput sahabat gw dan kita langsung keliling sekolah bareng, daripada berdua, berempat mungkin lebih rame lebih baik," ucap gw kepadanya.

"Ah, lo bener juga, dari pada gw ngobrol berdua dengannya dikelas mending kita jalan jalan keliling sekolah rame rame, siapa tau temen lo bisa jadi temen gw juga dan begitu juga sebaliknya," ucapnya sambil berjalan menuju kelas sahabatnya diikuti gw disampingnya.

Tak terasa kami telah sampai didepan kelas sahabatnya. Raya kemudian melambaikan tangannya dari depan kelas tersebut, dan temannya itu yang melihat lambaian tangannya langsung menghampiri kami dengan senyumannya.

Setelah dia dan sahabatnya itu saling bicara sebentar, Raya pun mengenalkannya kepada gw, ternyata dia bernama Eka Ariyanti, dan panggilannya adalah Eka. Kami akhirnya saling bersalaman dan memperkenalkan diri, setelah dirasa cukup perkenalan diantara kami, kami langsung menuju kekelas sahabat gw Anin.

Gw langsung chatingan dengannya dan memberi tahu kalau gw telah berada didepan kelasnya. Sangat malas gw jika harus masuk kedalam kelasnnya atau memberi kode kepadanya jika gw telah berada didepan kelasnya.

Ternyata dia membawa teman lain, ya sama seperti gw yang membawa Raya dan sahabatnya. Sepertinya dia mengerti jika gw meminta penjelasan mengenai teman yang ada disampingnya, yang pada akhirnya gw ketahui bahwa namanya adalah Fafa sahabatnya sewaktu SMP.

Setelah uruasan perkenalan selesai kami langsung jalan jalan mengelilingi sekolah, sambil diselingi obrolan ringan.


~ ~ ~ To Be Continue...

Just Us (Best Friends)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang