Valerie Chathabelle Sugiharto
Gw berangkat kesekolah berdua bareng sahabat gw yang bernama April. Setelah sampai disekolah gw langsung memakirkan mobil gw, dan setelah itu kami berdua keluar dari mobil dan gw langsung mengunci mobil tersebut.
Kami langkahkan kaki kami kearah mading sekolah untuk mencari kelas kami. Dan ternyata gw dan April beda kelas gw dikelas 10-3 sedangkan April di kelas 10-1.
Saat kami ingin pergi kekelas kami, tiba tiba gw melihat banyak kerumunan siswa dan siswi yang berada didareah lapangan basket.
Gw pun langsung memalingkan pandangan gw kearah sabahat gw April dan langsung gw mengangguk dan sepertinya dia tau maksud gw dan mengangguk bersamaan dengan gw dan setelah itu kami langsung melangkahkan kaki kami menuju kelapangan basket tersebut.
Gw sangat terkejut ketika melihat papan skor menunjukan angka 30-33, yang menandakan mereka telah saling adu tanding sangat lama, dan stamina mereka cukup bagus menurut gw, belum terlihat tanda kelelahan di antara mereka walau keringat mereka sangat deras mengguyur tubuh mereka.
Jika dilihat lihat sepertinya adu tandingnya antara team basket sekolah dengan siswa biasa, dilihat dari pakaian mereka, tapi sepertinya ada satu siswa yang terlihat memakai kaos biasa ditambah celana olahraga, berbeda dengan keempat teman setimnya.
Cukup menarik, banyak diantara siswa dan siswi yang berada disini yang memasang taruhan, dan gw samar samar terdengar kalau pertandingan ini antara Junior vs Senior.
Gw langsung saja berbicara langsung dengan April mengenai info yang gw dapet, sekaligus menanyakan pendapatnya tentang pertandingan ini.
Gw sebenarnya juga sangat setuju dengan pendapatnya bahwa team Seniorlah yang akan menang, jika dilihat memang senior terlihat lebih menguasai terlebih di pihak senior seluruh pemainnya sangat mahir, berbeda dengan pihak lawannya yang terlihat tidak seimbang, hanya satu yang terlihat menonjol tapi itu semua kurang cukup untuk melawan Senior, walau mereka cukup memimpin satu angka, tapi sepertinya mereka akan kalah, dilihat dari stamina keempat orang itu yang terlihat sudah memburu.
Ketika salah satu dari pihak junior melakukan lemparan kedalam gw lihat si siswa yang paling beda dari keempat temannya itu seperti sadar akan kehadiran teman satu teamnya yang bebas tapi kenapa dia mencoba melempar ke arah temannya yang terjaga ketat?
Tapi kebingungan gw seketika hilang ketika bola yang dilemparnya mengarah kesamping dimana temannya yang terbebas dari penjagaan sedang bersiap menerima umpannya dan lanngsung menggiring bola kearah ring dan shoot masuk.
Dia menyadari keberadaan temannya hanya sekali lirik dan dia sangat yakin bahwa temannya tidak akan berpindah tempat saat dia melempar bola tersebut. Atau dia sudah memberi kode kepada temannya terlebih dahulu, tapi kapan?
Kemudian gw langsung melilirik siswa tersebut dan anehnya dia bukannya bergabung dengan yang lain, tapi malah tertunduk dipinggir lapangan ditempat dia melempar masuk bola yang keluar, tapi ketika dia sudah bergabung kembali dengan temannya, dia terlihat sedikit berbeda dari yang sebelumnya.
April langsung bertanya ke gw mengenai siswa tersebut, dan kami akhirnya saling melontarkan keanehan kami, karna tidak ada sesuatu yang bisa diomongin lagi akhirnya kami sama sama menikmati pertandingan basket.
Sampai akhirnya tangan gw ditarik oleh April dan itu membuat gw merasa kesal karena sedang seru serunya gw menikmati pertandingan, malah ditarik keluar oleh April.
Gw langsung menanyakan alasannya kepada dia kenapa dia sampai narik gw keluar area lapangan basket, padahalkan pertandingannya sudah hampir berakhir.
Tapi ketika mendengar jawabannya gw langsung mengerti maksud dari jawabannya tersebut, gw hanya bisa diam sambil mencari kelas gw juga.
Saat tiba diruang kelas April kami berpisah, dan gw langsung melangkah pergi meninggalkan April didepan kelasnya.
Setelah sampai didepan kelas gw langsung mengedarkan pandangan gw keseluruh ruangan kelas terlebih lagi bel masuk telah berbunyi dan gw masih belum dapet tempat duduk, tapi seketika gw melihat kearah samping terlihat seorang siswi sedang duduk seorang diri sambil sesekali memainkan handphonenya, dan sepertinya dia duduk sendiri.
Tanpa berfikir panjang gw langsung menghampirinya dan langsung menyapanya dan meminta izin duduk bersamanya.
"Hay, lo duduk sendirikan? Boleh gw duduk disebelah lo," ucap gw.
"owh ya, boleh saja. Lagi pula sebelah gw kosong kok," balasnya sedikit terkejut akan ucapan gw yang tiba tiba.
Langsung saja gw duduk disampingnya dan kemudian tidak berapa lama guru masuk kedalam kelas kami.
"Kenalin gw Valerie, lo panggil aja Vale," ucap gw sambil menjulurkan tangan gw kearahnya.
"Gw Eka, salam kenal Vale," balasnya sambil membalas uluran tangan gw.
~ ~ ~ To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Us (Best Friends)
Teen FictionMenceritakan tentang persahabatan antara beberapa orang yang masing masing diantara mereka memliki sifat dan karakter yang beragam. Mereka dipertemukan disebuah sekolah menengah keatas. Tidak hanya bercerita tentang persahabatan saja, tetapi juga t...