2

9K 403 0
                                    

"Mau apa kamu kemari?"

"Ayo kita pergi ke kafe sebelah"

Sesampainya di kafe, mereka memesan minum. Tian membuka pembicaraan.

"Saya mau sewa kamu"

"Sepertinya kemarin saya sudah jawab tidak mau"

"Hm... Baik. Kamu yang memaksa saya untuk seperti ini. Kamu tahu kalau saya kenal dekat dengan boss kamu?"

"Kamu mengancam saya?"

"Hahaha, terserah kamu mau menyebut ini apa. Sekarang kamu udah tau kan harus gimana?"

"Bajingan kamu Tian."

"Segera siapkan baju kamu untuk sebulan. Saya mau nyoba kamu dulu untuk sebulan. Besok kamu sudah harus datang ke rumah saya. Kalau tidak, kamu akan tahu akibatnya."

***

Keesokan harinya, Nina datang ke rumah pribadi Tian di kawasan Kemang. 

"Kamu tinggal sendiri Tian?"

"Iya. Orang tua saya tinggal di Menteng"

"Ooo, saya kira kamu berani bawa pelacur kamu ke rumah dengan orang tua kamu"

"Orang tua saya adalah orang baik-baik. Konservatif. Bisa habis saya kalau mereka tahu apa yang saya lakukan ini."

"Barang ini saya taruh dimana Tian?"

"Sini saya bawa ke kamar"

Sesampainya di kamar, Tian langsung mengunci pintu. Tian langsung memangsa Nina saat itu juga.

***

"Makin lama service kamu makin oke Nin, hahaha," ujar Tian dengan puas sambil memakai boxer nya.

Nina hanya diam dan menatap langit-langit kamar. Ini kedua kalinya Nina melakukan seks dengan Tian. Haha, ternyata Nina tidak bisa keluar dari jerat kelam ini.

"Ya iya dong Tian, kalau gak, mana mungkin saya pasang tarif 1 Milyar? Bisa diprotes pelanggan kalau gak oke"

Hati Nina sakit saat mengatakan hal itu. Nina hanya pernah menjual dirinya sekali. Kepada Tian. Sekarang dia harus berpura-pura. Untuk apa? Dia pun tidak tahu. Dia hanya tidak ingin Tian tahu yang sebenarnya.

Mendengar perkataan Nina, hati Tian menjadi panas.

"Jangan pernah kamu sebut-sebut lagi pelangganmu yang lain Nina. Saya tidak suka mendengarnya."

"Hahaha, oke Tian, oke. Saya gak akan sebut lagi"

"Tapi tadi kamu sudah sebut, dan sebagai hukumannya, kamu harus melayani saya lagi malam ini!"

***

Selama mereka bersama, Tian selalu memperlakukan Nina dengan baik. Dan Nina pun mulai jatuh cinta dengan Tian.

Tiga minggu setelah itu, David menemui Nina. 

"Kamu udah tiga minggu gak ada kabarnya, kemana aja Nin?"

"Saya akhir-akhir ini sibuk, banyak deadline"

"Kakak-mu khawatir tuh Nin, adik kesayangannya gak ada kabar tiga minggu"

"Hahaha, oke, nanti sore saya mampir deh ke rumah kalian"

"Tapi kamu beneran gapapa Nina? Kamu terlihat sedih"

"Mas, Nina boleh cerita ke mas? Tapi mas harus janji gak akan cerita ini ke siapa-siapa"

"Iya Nina, mas janji"

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang