Part 8 : Our Story In Las Vegas #2

16K 281 12
                                    

hehe, ngaret ya?? enggak ahh, gak sampe sebulan juga kan?

yaudinn..

Typo bertebaran -,-v

HAPPY READING

***

hari terakhir... uuh, tak terkira, sudah satu bulan kami disini, rasa nya sangat menyenangkan sekali, dalam 20 tahun umurku, dibalas dengan 1 bulan yg penuh dengan kebahagia'an, hhm.. aku ingin merasakan ini selamanya.

aku dan cakka benar-benar mengunjungi beberapa tempat di las vegas, seperti kami ke air mancur bellagio, ooh akhirnya, kami kesana juga, lalu kami mengunjungi vegas wedding, dan tempat wisata yg tidak akan pernah ku lupakan yaitu tempat eiffel tower experince, semua kenangan ku dan cakka terukir manis ditempat ini,

sejenak, ku pandangi pemandangan indah yg ada dihadapanku ini sambil sesekali mengusap kalung cantik yg melingkar dileherku, kalung pemberian suamiku, disaat...

*flashback on*

air mata mengiringi langkah kaki ku menuju restoran le provencal, rasa nya separuh napas hidupku telah hilang, disaat aku sudah benar-benar memiliki orang yg tulus mencintaiku, orang itu dikatakan meninggal, ingin rasa nya menyusul orang yg kita cintai, remuk sekali jantungku, seperti dijatuhi ribuan batu,

kakiku gemetaran saat langkah kaki ku turun dari taxi yg ku tumpangi, jantungku berdegup kencang, restoran itu..... telah sepi dan gelap, padahal baru jam delapan malam, apa mungkin? karna insiden ditembaknya... cakka.

"apa sudah dibawa ke rumah sakit?" gumamku sambil terus melangkah kan kaki telanjangku menuju restoran tersebut, sesaat ku lihat ada dua orang wanita keluar dari restoran tersebut, hem, lebih baik ku tanyakan saja tentang semua ini.

"excuse me, may i ask?" tanyaku dengan kedua wanita tersebut,

risih sekali kalau seperti ini, mata kedua wanita itu seperti menelanjangiku, mereka menatapku tajam dan begitu sengit, hey!! ada apa sih??

"kau ashilla? istri dari tuan cakka?" dia bisa berbahasa indonesia? apa dia turis sepertiku dan cakka? ku anggukkan pelan kepalaku, huh.. ternyata dingin juga malam ini, aku sama sekali tidak memakai mantel ataupun jaket yg bisa menutupi pundakku yg terbuka, kakiku pun tak memakai alas kaki karna tergesa-gesa menuju kemari.

"hah.. terlambat, kau kemana saja tadi!!?? suamimu menunggu mu disini, namun tiba-tiba ada segerombolan anak muda yg masing-masing ditangannya ada pistol, suamimu salah satu nya yg terkena, sudah dibawa ke rumah sakit, oh iya, suamimu tadi berpesan padaku, ada sebuah kotak kecil yg ada di meja tempatnya, kalau kau ke susahan mencari meja nya, nyalakan saja lampu nya, dan juga, ini restoran milik ayah ku, ini kunci nya, serahkan saja kunci ini pada penjaga restoran ini, kami permisi"

aku terdiam sambil menggenggam kunci yg ada ditanganku, sudah ku pikirkan baik-baik, aku akan mencari kotak kecil tersebut.

gelap sekali tempat ini, jantungku berdegup dengan kencangnya, kakiku merasakan sesuatu yg encer saat aku sudah berada tepat dimeja cakka,

langsunglah ku raih kotak kecil tersebut, walaupun begitu gelap, namun aku masih bisa melihat sedikit karna cahaya bulan.

"darahkah ini?" gumamku sambil menundukkan tubuhku dan melihat cairan merah, begitu segar, ini.. ini... apakah ini darah cakka!!!??

air mataku kembali tumpah, membuat sungai kecil lagi, ini benar-benar nyata, oh ya tuhan...

"cakka...." gumamku disela tangisku yg tak terbendung, ku buka pelan kotak kecil itu, dan ternyata isi nya adalah kalung yg ku inginkan, kalung yg mempunyai buah kalung berbentuk hati, cakka... dia membelikanku kalung ini, apakah ini pertanda kalau cakka akan meninggalkan ku? dia ingin ku simpan kalung agar aku selalu mengingatnya? BODOH!!

Will You Love me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang