BERILMU SEBELUM BERAMAL

6K 5 1
                                    

PENTINGNYA ILMU DALAM ISLAM

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. -

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,

Marilah kita untuk selalu mengulang ucapan rasa syukur kepada Allah karena nikmat-nikmat-Nya yang telah tercurahkan kepada kita semua sehingga kesehatan jasmani dan rohani masih menghiasi kita. Semoga rasa syukur yang kita panjatkan ini, menjadi kunci lebih terbukanya pintu-pintu karunia-Nya. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S: IBRAHIM: 7).

Kami peringatkan juga para jamaah dan diri ini agar senantiasa menjaga ketaqwaan, yakni dengan mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah Swt, tentunya denga cara menauladani Rasulullah SAW.

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,

Melatar belakangi khutbah kita kali ini yakni hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Mu'adz bin Jabal RA. Yang berbunyi:

العِلْمُ إِمَامُ العَمَلِ وَالعَمَلُ تَابِعُهُ

"Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang setelah adanya ilmu."

Bukti bahwa ilmu lebih didahulukan daripada amalan Ulama hadits terkemuka, yakni Al Bukhari berkata, "Al 'Ilmu Qoblal Qouli Wal 'Amali (Ilmu Sebelum Berkata dan Berbuat)" Perkataan ini merupakan kesimpulan yang beliau ambil dari firman Allah ta'ala,

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ

Maka ketahuilah! Bahwasanya
tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu." (QS. Muhammad [47]: 19).

Dalam ayat ini, Allah memulai dengan "ketahuilah" lalu mengatakan "mohonlah ampun". Ketahuilah yang dimaksudkan adalah perintah untuk berilmu terlebih dahulu, sebab untuk mengetahui harus dengan ilmu. Sedangkan "mohonlah ampun" adalah amalan. Ini pertanda bahwa ilmu hendaklah lebih dahulu sebelum amal perbuatan.

Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah berdalil dengan ayat ini untuk menunjukkan keutamaan ilmu. Hal ini sebagaimana dikeluarkan oleh Abu Nu'aim dalam Al Hilyah ketika menjelaskan biografi Sufyan dari jalur Ar Robi' bin Nafi' darinya, bahwa Sufyan membaca ayat ini, lalu mengatakan, "Tidakkah engkau mendengar bahwa Allah memulai ayat ini dengan mengatakan "ketahulah maksudnya ilmuilah", kemudian Allah memerintahkan untuk beramal?" (dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar, hal.108).

Al Muhallab rahimahullah dalam Syarh Al Bukhari libni Baththol, hal. 144 mengatakan: "Amalan yang bermanfaat adalah amalan yang terlebih dahulu didahului dengan ilmu. Amalan yang di dalamnya tidak terdapat niat, ingin mengharap-harap ganjaran, dan merasa telah berbuat ikhlas, maka ini bukanlah amalan (karena tidak didahului dengan ilmu).

MATERI KHUTBAH JUM'AT PILIHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang