Navy - 13

11 4 1
                                    

Author's POV

Deru mesin pesawat yang mendarat membuat Blue melepas earphone dari telinganya. Ia melihat ke jendela, pemandangan lapangan bandara LAX menyambutnya.

Dengan menggeret kopernya, ia menurunkan sudut garis bibirnya, menandakan tak ada sama sekali kesenangan yang didapatnya saat pertama kali menginjakkan kaki di tanah Los Angeles.

Orang-orang membawa poster bertuliskan nama-nama penumpang yang baru turun, tapi sayang, tidak ada nama Blue yang tertulis di kertas-kertas mereka. Rasanya seperti mengulang masa kecilnya di mana ia tidak memiliki siapa-siapa lagi.

Menaiki taksi, Blue mengarahkan alamat yang diberikan orang tua angkatnya ke sebuah tempat. "Sudah sampai, Nona."

Blue tersenyum tipis sebelum menatap sekelilingnya di balik jendela mobil. Gedung tinggi menjulang dengan tulisan penyambutan selamat datang di Calissa Apartment langsung membuat Blue terpana, yang di satu sisi lain ia juga sedih. Sedih karena harus menjalankan hidupnya sendirian di sini. Tapi ia harus mandiri. Dan mulai hari ini, sejak kakinya turun dari taksinya, ia bersumpah dalam hati kalau ini adalah kehidupan barunya yang akan merubah dirinya.

***

Blue berjalan terburu-buru pagi ini. Akibat kelelahan setelah membereskan apartemen barunya, ia jadi terlambat bangun pagi untuk kelas pertamanya di UCLA (University of California Los Angeles).

Ia memasuki kelas Bahasa Inggris dengan tergesa-gesa. Dihembuskannya nafas kelegaan saat mengetahui dosen mata kuliahnya hari ini belum datang.

Blue membereskan buku-buku di tasnya dan mempersiapkan dirinya di tempat duduk senyaman mungkin sebelum dosen mata kuliahnya datang dengan langkah besar-besar; terlambat lima belas menit.

Satu mata kuliah pertamanya berlalu dan cacing di perutnya sepertinya sedang menggebu-gebu meminta makanan. Maka dengan lemas Blue si gadis yang kini berambut pirang gelombang pendek itu berjalan ke kantin. Ia memesan segelas jus jeruk dengan sepiring pasta saus keju. Kemudian menyumpal telinganya dengan musik-musik dari iPod-nya.

"...WHEN YOU GO UP DOWN JUMP AROUND THINK ABOUT NEW ROMANCE!! ..."

Saat shuffle-playlist mengalunkan lagu berirama santai, tiba-tiba saja ia merasa seperti sebuah suara nyaring menembus selaput gendangnya. Pun ia menambah volume pada lagunya. Namun, tetap saja. Suara nyaring yang melantunkan lagu rock itu tidak bisa membuat pikirannya berjalan lancar.

Blue memutar kepalanya, yang didapat adalah seorang gadis berambut hitam lurus yang tengah mengangguk-anggukkan kepalanya dengan raut wajah seperti diremas-remas. Gadis berambut hitam itu kemudian mencondongkan tubuhnya yang terbalut rompi hitam tanpa lengan, mengangkat-angkat tangan kanannya seolah tengah menyambut penggemar di konsernya. Belum sampai di situ, gadis aneh itu pun meneriakkan sepintas lirik yang sangat asing di telinga Blue dengan nada yang penuh semangat.

Memutar bola mata, cepat-cepat Blue bergegas menuju kelas selanjutnya karena ia tidak mau hari pertamanya hancur hanya karena melihat gadis gila yang melantunkan lagu rock dengan menggema di kantin.

Kelas Editing adalah mata kuliahnya yang kedua hari ini. Ia duduk di sebelah gadis berambut pirang lurus dengan dandanan super tebal. Sadar tengah diperhatikan, gadis itu pun menoleh pada Blue dengan senyuman yang tidak bisa dijelaskan.

"Maaf saya terlambat." Kata sebuah suara yang berasal dari depan tiba-tiba. Semua mahasiswa (yang rata-rata perempuan) sontak sahut-menyahut kalau terlambat dua puluh menit bukanlah masalah untuk Mr. Gerald si dosen awet muda yang tampan. "Tapi kedisiplinan adalah segalanya. Oke, langsung saja saya mulai, bagaimana?"

Navy (Hemmings)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang