Audisi (1)

30 0 1
                                    

"Kitagawa-kun!" Sapa seorang pria berwajah tampan dari depan pintu masuk cafe.

Sebuah cafe bergaya klasik disalah satu sudut kota Tokyo, Jepang. Mengundang perhatian tatkala seorang pria berwajah tampan tersebut memasukinya. Tanpa perduli, pria itu hanya menyunggingkan senyumnya pada seseorang yang telah menunggunya didalam cafe.

"Apa yang kau lakukan? Apa kau tidak sadar dengan posisimu sekarang?" Pria lawan bicaranya itu menghardik. Wajah tegasnya benar-benar mengisyaratkan agar pria itu menyembunyikan jati dirinya.

"Siapa peduli, toh aku tidak sedang menemui seorang wanita," ujarnya dengan santai. Akhirnya, setelah melalui perdebatan sengit, keduanya pun pindah ke sebuah ruang VIP cafe yang sengaja disiapkan oleh pemilik cafe.

Walau ruangan itu tak begitu mewah seperti ruang VIP restoran bintang 5, namun cukup untuk keduanya bersembunyi dari serbuan para gadis muda di luar cafe. Berbeda dengan Kitagawa yang terlihat waswas, sejak tadi pria berwajah tampan itu hanya berlagak santai seakan tak terjadi apapun. Helaan nafas berat terdengar dari sela mulut Kitagawa.

"Bagaimana bisa kau bersikap seperti ini."
"Ayolah, kawan. Hal ini, salah satu yang bisa mendongkrak popularitasku."
"Terserah apa katamu, Yamappi. Kita langsung saja membahas topik utama," Kitagawa mulai lelah.

"Oh, ya. Kau bilang akan mendirikan agensi kan?" Kitagawa mengangguk.
"Apa kau sudah memberi tahukan Johnny-san?" lanjutnya.
"Tentu saja tidak! Rencanaku, aku ingin mendebutkan sebuah grup wanita dengan konsep yang berbeda."
"Maksudmu?"
"Ya, kau tahu grup wanita sekarang seperti Morning Musume, AKB48 dan lainnya kan hanya memandang wajah. Yang manis dan innocent agar memikat para lelaki hidung belang."

"Nani?!" sontak pria yang disebut dengan nama Yamappi itu tertawa kencang.
"Hey, kau bahkan lebih tua dariku. Mana mungkin kau memiliki pemikiran seperti itu!" lanjutnya.

"Sudah kubilang aku sedang tidak bercanda. Aku ingin mereka terkenal karena kemampuannya. Kau tahu bagaimana para gadis Jepang lebih menyukai grup di luar negeri seperti Girls' Generation dan 2NE1? Itu karena mereka matang dan dewasa!" Kitagawa menegaskan. Keduanya pun terdiam, berpikir sejenak.

"Jadi, bagaimana?" Yamappi mulai angkat suara.
"Apanya?" Kitagawa masih tampak kesal.
"Rencanamu~."
"Kau bilang mau merekomendasikan saudaramu."
"Oh, ya," cengir Yamappi.

"Aku punya seorang saudara jauh yang juga tinggal di Chiba. Aku pernah sekali mendengarkannya bernyanyi dan suaranya sangat indah. Ku pikir dia bisa bergabung denganmu. Dia juga manis," imbuhnya.
"Tunggu, kau bilang pernah sekali? Artinya kau jarang mendengarnya bernyanyi bukan? Bagaimana kau bisa tahu kemampuannya!" bentak Kitagawa seketika.

"Matte! Aku merekomendasikannya karena ku pikir kau mau. Tapi, terserah," ujar Yamappi santai.
"Hm, kau punya fotonya?" Yamappi sontak menggeleng.
"Tapi, aku bisa mengantarmu ke rumahnya," imbuhnya lagi.

***

Akhirnya, kedua pria itu memutuskan untuk pergi menuju prefektur Chiba, yang juga merupakan kampung halaman dari Yamashita Tomohisa atau yang biasa disebut dengan nama Yamappi. Setelah perjalanan yang panjang, keduanya pun tiba didepan sebuah rumah bergaya tradisional jepang. Yamappi mengetuk terlebih dahulu pintu gerbang rumah itu, disusul dengan Kitagawa yang baru saja selesai memarkirkan kendaraan pribadinya.

Seseorang muncul dari balik pintu gerbang. Seorang gadis dengan tinggi badan sekitar 160-an dan berwajah manis.

"Ah, Tomo-chan. Masuklah," ujar gadis itu mempersilahkan. Keduanya pun masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"Itu saudaramu yang kau maksud?" bisik Kitagawa.
"Lihat saja," jawab Yamappi santai.

Setelah menunggu lama, gadis itu kembali keluar dari dalam rumah dengan membawa 2 gelas air diatas nampan.

"Eto.. Ada apa Tomo-chan kemari tiba-tiba? Ayah dan Ibuku sedang tidak dirumah."
"Tidak, tidak. Aku tidak mencari mereka. Aku mencarimu," tunjuk Yamappi. Gadis itu menunjukkan ekspresi bingungnya.

"Kau tahu pria ini? Dia temanku dan juga anak dari bosku. Dan sekarang, dia sedang mencari para wanita berbakat yang mau direkrut menjadi artis dibawah menjemennya," jelas Yamappi.
"Tapi, bukankah Johnny's Jimusho itu hanya untuk pria?" tanya gadis itu.

"Eit! Bukan, maksudku bukan begitu..." suara Kitagawa yang berat terdengar pelan.
"Bukan Johnny's, anak bosku ini sedang membuat agensi baru yang dikelolanya sendiri dan sekarang sedang mencari bakat-bakat baru dari para gadis muda," timpal Yamappi.
"Apa.. Maksudmu dia akan menjual para gadis muda? Tapi, walau aku sudah berumur 20 tahunan, aku tetap tidak siap jika begitu," jelas gadis itu dengan nada suara yang pelan. Raut wajah kedua pria didepannya ini pun berubah. Kitagawa menepuk dahinya dengan refleks setelah mendengar ucapan gadis itu, sedangkan Yamappi menunjukkan cengiran tidak jelasnya.

"Kau ini bodoh atau apa," sindir Yamappi dengan nada suara yang sengaja dipelankan. Ia melirik pada Kitagawa yang terlihat stres.

"Ano, bagaimana jika kau bernyanyi didepan kami? Terserah lagu apa saja," ujar Yamappi kemudian. Gadis itu tampak berpikir, setelah itu ia membenarkan posisi duduknya dan mulai bernyanyi. Sebuah lagu dari salah satu penyanyi terkenal di Jepang, Utada Hikaru dengan judul First Love.

"You are always gonna be my love
Itsuka dareka to mata koi ni ochitemo
I’ll remember to love
You taught me how
You are always gonna be the one
mada kanashii love song.. Now and forever."
(Utada Hikaru ; First Love)

Begitu lagu yang dinyanyikannya selesai, kedua pria itu tampak terkesima kagum dengan apa yang mereka dengar hari ini.

"Boleh tahu siapa namamu?" tanya Kitagawa.
"Ano... Watashi wa Yumi, Yamashita Yumi desu."
"Yumi-chan, apa aku boleh minta e-mailmu?"

***

"Bagaimana menurutmu? Kau berhutang banyak padaku!" seru Yamappi, sepulang mereka dari rumah Yumi.
"Terserah apa katamu!" Kitagawa ikut tertawa bahagia.
"Jadi apa rencanamu selanjutnya?" tanya Yamappi disela-sela tawa mereka.
"Aku akan mempersiapkan gedung dan perlengkapan lainnya," ujarnya.

"Jika kau butuh bantuan lagi, hubungi aku saja!" seru Yamappi.

Story About : MaryGoldWo Geschichten leben. Entdecke jetzt