Fase (6)

7 0 0
                                    

Ruang latihan gedung E.M Entertainment rupanya menjadi ruangan favorit para gadis, trainee senior, ini untuk berkumpul bersama. Namun, saat ini yang terlihat hanya Ishimaru, Fujimoto, dan Hayama. Mereka sedang berkumpul di salah satu sisi ruangan, Hayama dan Ishimaru yang duduk bersandar dinding serta Fujimoto yang tiduran dilantai dengan gaya tengkurap.

"Rasanya membosankan, ya jika sepi," gerutu Fujimoto seraya memainkan rambutnya yang jatuh dilantai.
"Mungkin mereka masih sibuk," Hayama yang paham, mencoba menenangkan salah satu adiknya itu.

"Mereka sibuk apa sih sampai lupa dengan kita?" Ishimaru ikut menggerutu. Fujimoto mengedikkan bahunya sembari menghembuskan nafasnya berat.

"Setahuku, Yumi sedang syuting drama, Kumi, Sachi, dan Michi masih sibuk dengan pemotretan atau apalah itu," ujar Hayama menjelaskan, ia mengedikkan bahu tak tahu di akhir kalimat.

"Argh, menyebalkan, kita cari kegiatan lain saja. Ayu-chan, bagaimana lagumu?" Ishimaru mengalihkan pembicaraan, menendang pantat gadis yang tengah tiduran dihadapannya.

"Entah, tak ada ide," jawab Fujimoto datar. Gadis itu langsung berguling-guling dilantai ruang latihan saking bosannya, sekaligus menghindari tendangan lain dari teman-temannya.

"Bagaimana kalau kita pergi karaoke?" usul Hayama mencoba menghibur mereka berdua. Ia membenarkan posisinya duduk agar bisa menghadap keduanya dengan bebas.
"Setuju, ayo! Ayu-chan!" Ishimaru menyetujui, ia meraih kaki Fujimoto dan berusaha menariknya.

"Ung, moodless. Pergi saja berdua, ya. Aku disini," ucap Fujimoto mengelak, membiarkan tubuhnya yang sedikit tertarik berkat ulah Ishimaru. Hayama terlihat menghela nafasnya, keduanya pun mengurungkan niat mereka untuk pergi.

Setelah lama mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing, seperti Ishimaru yang masih sibuk melatih kemampuan menarinya, Hayama yang sibuk mendengarkan lagu dengan sesekali bernyanyi, serta Fujimoto yang masih sibuk dialam mimpinya, tiba-tiba suara pintu dibuka pun terdengar. Mereka seketika menghentikan kegiatan masing-masing dan menoleh kearah pintu masuk kecuali Fujimoto.

"Kenapa dia tidur?" Protes Freddy begitu masuk, yang mendapati satu anak didiknya masih tertidur pulas di lantai ruangan.
"Mungkin kelelahan," ujar Hayama membela, gadis itu beranjak dari duduknya dan berdiri menatap bos mereka. Freddy hanya berdecak melihatnya.

"Sudahlah, kalian masuklah." Ujar Freddy kemudian sembari mempersilahkan tamunya masuk kedalam ruangan itu. Ishimaru dan Hayama saling bertatapan satu sama lain. Dua orang gadis yang belum pernah mereka temui pun akhirnya masuk kedalam ruangan dengan sedikit malu-malu, mereka tertunduk.

"Siapa mereka?" Tanya Ishimaru mewakili.
"Member baru untuk grup kalian," jawab Freddy mantap. Kedua gadis yang belum diketahui namanya itu terlihat takut-takut menatap Ishimaru.

"Eh? Member baru? Maksudnya?" Hayama menatap Freddy dan Ishimaru bergantian. Raut wajahnya terlihat bingung dengan ucapan Freddy barusan.

"Iya, jadwal debut kalian sudah diproses. Aku menyarankan untuk menambah 2 member lagi, apa ada yang keberatan?" Jelas Freddy. Hayama dan Ishimaru pun tersentak mendengar kata debut yang diucapkan Freddy.

Disisi lain, Fujimoto yang tertidur tiba-tiba mengigau tidak jelas didalam ruangan, membuat orang-orang yang sedang berada disana menjadi bergidik ngeri dan saling tatap satu sama lain. Freddy melangkah mendekati salah satu anak didiknya yang tidur kemudian berjongkok didekatnya.

"Hey! Bangun!" Teriak Freddy tepat ditelinga Fujimoto. Gadis itu terkejut, namun bukannya bangun, ia malah memukul wajah Freddy dengan mata yang masih tertutup.

"Astaga! Berani sekali dia, bangun kubilang!" Bentak Freddy sekali lagi sembari menggoyangkan tubuhnya kasar. Ia menjadi kesal karena wajahnya menjadi sasaran gadis bertubuh pendek itu. Sembari mengusap wajahnya yang terkena pukulan Fujimoto, ia berdiri. Dan Fujimoto akhirnya terbangun, duduk seraya menggaruk bagian kepalanya yang gatal dengan sedikit mengerjapkan matanya, ia mengusap air liur yang berada di pipinya, kemudian melihat kearah sekeliling.

"Astaga! Ada apa ini? Siapa mereka? Ah, Freddy-san, gomen nasen," Ayumu membungkuk beberapa kali begitu kesadarannya sudah kembali dan buru-buru berdiri dari duduknya. Ia membenarkan pakaiannya yang sedikit berantakan serta rambutnya akibat tidur tadi. Ishimaru, Hayama, dan kedua gadis yang belum diketahui namanya itu malah pergi menertawakannya karena terlihat konyol.

"Cepat bersihkan toilet sekarang. Semua toilet, agar kau tidak tidur lagi," titah Freddy geram. Matanya sinis menatap kearah Fujimoto.
"Eh?! Kenapa begitu? Tapi, 'kan aku cuman tidur sebentar?" Protes Fujimoto.

"Tidak perduli berapa lama kau tidur, cepat laksanakan atau ku beri yang lebih berat!" Nada suara Freddy terdengar meninggi, membuat Fujimoto sedikit takut untuk melawannya. Ia mendengus sebal ketika melihat teman-temannya yang lain malah menertawainya.

"Baiklah," ujar Fujimoto sebelum akhirnya melangkah pergi keluar dari ruangan dengan perasaan malu dan kesal yang bercampur aduk, tak lupa langkah kakinya ia hentakkan saking kesalnya. Sedangkan, didalam ruangan, suara tawa semakin keras terdengar begitu Fujimoto meninggalkan ruangan.

"Diam." Ujar Freddy seraya melangkah pergi dari ruangan, meninggalkan Ishimaru dan Hayama bersama dua orang gadis itu. Keduanya berhenti tertawa dan saling memberi isyarat tubuh melihat tingkah bos perusahaan mereka itu.

"Euh, hey. Watashi wa Ishimaru Asuka desu, yoroshiku," ujar Ishimaru memulai, ia menghampiri kedua gadis baru didepannya.
"Watashi wa Hayama Chiaki desu," susul Hayama seraya menunjukkan senyuman ramahnya.

"Oh? Namamu mirip denganku?" Ujar salah seorang dari mereka, ia terkejut mendengar nama lengkap dari Hayama. Hayama pun tersentak dan menatapnya tak percaya.

"Watashi wa Isoya Chiaki desu," imbuh gadis bertubuh kurus dan tinggi itu sembari tersenyum manis dihadapan Ishimaru dan Hayama. Ishimaru pun ikut tak percaya dan terkejut mengetahui keduanya memiliki nama yang hampir sama.

"Jadi, Chiaki nee-chan dan Chiaki..," Ishimaru menatap kedua gadis bernama Chiaki itu bergantian.
"Kimi no namaewa?" Tanya Ishimaru kemudian pada gadis lainnya.

"Ah, watashi wa Saito Yumi desu," ujar gadis lainnya memperkenalkan diri.
"Ah, Yumi-chan," Ishimaru mengangguk paham. Suasana pun berubah hening.
"Yumi?" Hayama mengulang ucapan gadis itu. Ia mengingat sesuatu mendengar nama milik gadis bersurai panjang itu.

Beberapa detik kemudian,

"Yumi.. Yumi?!" Sentak Ishimaru dan Hayama bebarengan. Isoya dan Saito pun ikut terlonjak kaget mendengar teriakan dari kedua trainee senior mereka.

"Bagaimana bisa dalam satu grup ada dua orang memiliki nama yang hampir sama," Ishimaru tampak menyelidik.
"Entah, bagaimana kalian bisa ditunjuk?" Tanya Hayama pada kedua gadis baru itu. Kemudian, Saito dan Isoya pun menceritakan secara garis besar bagaimana mereka bisa ditunjuk dari sekian banyak trainee wanita yang ada untuk bergabung dengan mereka bertujuh.

"Wakaru na," Ishimaru dan Hayama mengangguk paham. Keduanya, seperti biasa, memperkenalkan setiap detail pekerjaan yang biasa mereka kerjakan pada kedua anak baru itu. Dari waktu latihan hingga kapan mereka bisa beristirahat pulang. Keduanya juga menceritakan perihal para gadis lainnya yang mulai sibuk dengan pekerjaan pre-debut masing-masing.

Story About : MaryGoldOù les histoires vivent. Découvrez maintenant