Fase (2)

9 0 0
                                    

Hari ke-5 audisi masih dibuka. Rencananya, hingga hari ke-7 akan ditutup. Dan baru hari ke-5, perusahaan sudah mendapatkan 10 kandidat trainee yang masih harus disaring lagi.

Disisi lain, ketiga trainee utama yaitu Yamashita Yumi, Ishimaru Asuka dan Fujimoto Ayumu masih sibuk berlatih dan kali ini bersama seorang pelatih baru yang akan melatih vokal mereka.

"A~ a~," ketiganya bersama-sama mengikuti instruksi sang pelatih. Hingga pukul 3 sore, latihan olah vokal pun berakhir.

"Kita lanjut lagi besok, senang berlatih dengan kalian," ujar pelatih itu ramah.
"Hai! Kami tidak sabar untuk itu," ujar Fujimoto mewakili. Yang lain pun menyetujui. Pelatih itu bergegas pergi setelah berpamitan.

"Siapa tadi namanya?" Ishimaru bertanya.
"Siapa? Pelatih itu? Entah, aku lupa," jawab Fujimoto acuh.
"Ogawa-san," ucap Yamashita memberitahu, sayangnya kedua gadis itu malah tak acuh merespon jawaban Yamashita. Membuat gadis bersurai hitam lurus tersebut berdecak pelan. Beberapa saat kemudian, ketika latihan utama mereka hendak dimulai, seseorang mengetuk pintu ruang latihan membuat perhatian beralih menuju kearah pintu. Pintu kayu itu terbuka perlahan dan nampak 2 orang gadis dengan postur tubuh lebih tinggi dari mereka masuk kedalam ruangan. Disusul dengan hadirnya Freddy dibelakang kedua gadis itu.

"Konichi wa minna," sapa Freddy.
"Hai! Konichi wa Kitagawa-san," jawab mereka serentak.
"Bagaimana latihan kalian hari ini?"
"Tadi ada pelatih baru, jadi kami tidak kesulitan berlatih," bual Ishimaru.
"Bohong sekali," cibir Fujimoto.
"Iya, tadi Ogawa-san membantu kami berlatih. Kami juga baru saja mau berlatih lagi setelah istirahat sebentar tadi," jelas Yamashita.

"Wakatta," Freddy mengangguk. "Kalian lihat mereka berdua, mereka akan menjadi teman kalian disini sementara menunggu trainee lainnya diterima."

Ketiga gadis itu saling bertatapan satu sama lain.
"Ah, trainee baru? Salam kenal," ujar Yamashita mengawali.
"Baik-baiklah pada mereka, karena kalian senpai, ajarkan juga ilmu yang kalian dapat," titah Freddy.
"Hai!" Ketiga gadis itu membungkuk paham. Setelah itu, dua gadis baru tadi ditinggalkannya bersama ketiga gadis tersebut. Freddy kembali bergegas menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda.

"Ano, konichi wa," salah satu dari kedua gadis tinggi itu membungkuk. Ishimaru dan Yamashita membalasnya, namun Fujimoto malah pergi mendekati mereka.

"Watashi wa Fujimoto Ayumu desu, yoroshiku ne!" Ucapnya memperkenalkan diri.
"Watashi wa Fujiwara Sachiyo desu."
"Ah, Sachi-chan!" Fujimoto mulai berlagak akrab. "Eto, kimi ga?" Ia menunjuk pada gadis lainnya.

"Nakashima Kumiko desu," jawab gadis itu dengan nada suara teramat pelan.
"Kumi-chan, Sachi-chan welcome to the jungle!" Seru Fujimoto. Ia pun menarik kedua teman barunya itu mendekati gadis-gadis lainnya.

"Boku wa Asuka desu, yoroshiku," Ishimaru berlagak ramah.
"Yamashita Yumi desu," Ia tersenyum ramah menunjukkan mata sipitnya yang menipis.

"Yoroshiku minna," Fujiwara membungkuk formal. Kelima gadis itu pun mengawali aktivitas pertama mereka dengan mengobrol satu sama lain. Bahkan sampai menanyakan hal-hal pribadi mereka.

"Sachi-chan, tinggimu berapa?" tanya Fujimoto.
"Kira-kira 170?"
"Oah! Tinggi sekali," puji yang lain.
"Apa yang kau makan setiap hari?" Tanya Ishimaru.
"Ya, nasi dengan lauknya," jawab Fujiwara polos.
"Laukmu, berapa meter?" Tanya Fujimoto aneh, gadis lainnya termasuk Fujiwara ikut bingung dibuatnya.

"Maksudmu berapa meter?" Yamashita bertanya.
"Maksudku, laukmu jenis tiang yang tingginya berapa meter?" Jelas Fujimoto lagi. Seketika sebuah pukulan mendarat pada kepalanya.

"Baka! Jangan permalukan aku disini, argh!" Kesal Ishimaru. Gadis yang dipukul itu hanya meringis kesakitan pada kepalanya, meminta perlindungan pada yang paling tua yaitu Yamashita. Namun, sayangnya tak tergubris. Fujiwara dan Nakashima hanya tertawa melihat tingkah mereka.

"Sudah, kita latihan saja bagaimana?" Saran Yamashita.
"Setuju, aku tidak kuat lagi melihat orokana," jawab Ishimaru.
"Orokana nani!" Fujimoto protes.

"Sudah jangan berkelahi!" Lerai Fujiwara. Mereka pun mulai mengambil posisi masing-masing dan berlatih. Ishimaru sebagai yang ditengah kini harus menjelaskan lebih detail gerakan tiap gerakan pada kedua gadis yang baru saja masuk itu.

Story About : MaryGoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang