"Raffa ngajak lo pergi?!" pekik Deva kaget saat mendengar cerita Airina
"eeh! jangan kenceng-kenceng ngomongnya Dev!" Airina langsung menginjak kaki Deva membuat Deva meringis
"nanti orang-orang denger!" omel Airina setengah berbisik takut didengar orang lain
"sorry sorry. Habisnya gue kaget banget dengernya. Masih ragu gue Raffa mau ngajak lo jalan"
"eh tapi kalau dipikir pikir gapapa sih! Artinya adik gue yang jones ini akhirnya punya gebetan!" Deva langsung tersenyum senang dan ditanggapi dengan tatapan jijik oleh Airina
"najis" umpat Airina sambil memutar bola matanya
" Bukan itu yang mau gue bicarain Dev. Tapi, gue minta pendapat lo. Kira-kira gue terima ajakannya atau enggak? "
Deva tampak menimang-nimang pertanyaan Airina sambil memperhatikan taman sekolah yang cukup sepi
"kalau dari cerita, saat lo bilang 'sampai ketemu besok' itu secara gak langsung lo terima ajakan dia Rin" jawab Deva
Airina mendesah frustasi "tapi gue ragu Dev. Di satu sisi gue mau terima ajakannya dan dilain sisi gue takut gue kena umpan mereka lagi" kesal Airina
"yaelah, santai aja lagi. Lagian lo kan bilang sendiri kalau lo gak liat adanya sirat kebohongan dari tatapan Raffa. Kenapa masih harus ragu?"
ucapan Deva membuat Airina bungkam tidak tau jawaban apa yang pasti untuk menjawab pertanyaan Deva
"kalau menurut gue, lo terima aja kali ajakkannya. Kalau dia berani macem-macem tinggal telpon gue. Bagaimana pun dia tetep junior gue jadi gue diatas dia
Lagian, udah lama juga lo gak jalan sama cowok setelah kejadian beberapa tahun lalu saat lo-"
Deva langsung menutup mulutnya karna keceplosan. Ia hampir lupa kalau Adiknya itu sangat sensitif jika membicarakan masa lalunya yang begitu pahit
"jangan bahas itu Dev" ucap Airina dengan nada datarnya
keadaan menjadi hening seketika
Airina tampak murung sedari Deva yang tanpa sengaja hampir mengucapkan kalimat yang sangat Airina hindari
Deva yang memperhatikan sudah tau kalau Airina pasti sedang ber nostalgia dengan masa lalunya
Deva dibuat panik ketika satu tetes air bening meluncur dari mata Airina dan buru-buru ditepis oleh Airina
Rasa bersalah pun muncul. Deva memang tau kalau adiknya tidak suka membicarakan masa lalu. Tapi dirinya yang ceroboh tadi secara tidak sengaja hampir mengulangi kejadian itu
"Rin, gue minta maaf. Gue gak ada maksud sama sekali buat bikin lo keinget"
Airina tersenyum getir kearah Deva "enggak gapapa kok Dev, gue nya aja yang lagi lebay" Airina berusaha menghibur dirinya sendiri tapi sama sekali tidak ada gunanya karna nada bicaranya terdengar bergetar
"sorry Rin, sorry banget"
"Tau gak? Harusnya gue itu gak perlu nangisin orang kayak dia. Gue nyesel pernah ketemu dia, gue nyesel bisa kenal dia, gue nyesel-"
KAMU SEDANG MEMBACA
No Matter How
أدب المراهقينIni adalah cerita tentang keberanian untuk jatuh cinta lagi. Klise memang, tapi dari kedua pihak, sama-sama berjuang. yang cewek nya berusaha membuka hati sedangkan yang cowok punya 1001 cara untuk membuka hati si cewek tapi, kalau cowoknya bad boy...