6. Another

117 11 2
                                    

"pokoknya gue gak mau ketemu tu cowok lagi! titik! gak pake koma! udah cukup sekali aja! gue udah puas!"

buk buk buk

suara pukulan terdengar. Itu bersumber dari bantal tak berdosa yang sedari tadi di pukul oleh Airina untuk meluapkan emosinya

"dasar cowo rese!"

buk buk buk

setelah cukup lelah memukuli bantalnya, Airina menundukkan kepalanya dan mendengus

"makan apa gue besok? gue harus bilang apa ke bonyok gue kalo duit gue abis?" kesalnya

tok tok tok

"DEK DEK DEK DEK DEK DEK DEK DEK DEK DEK DEK DEK!!!"
Airina langsung menutup telinganya ketika mendengar ricauan Deva yang tiba tiba datang entah darimana

dari balik pintu sihh..

"aduuuhh apaaansi kaaak?" Airina memandang kakaknya sinis. Deva langsung menghampiri Airina yang terduduk di kasur

"kok lo gak bilang lo pulang bareng Raffa?" pertanyaan Deva langsung membuat Airina kaku dan menatap kakaknya iba

"emm- gue itu. emm apa ya. g-gue mmm anu"

"cie"

eh? lah kok?

"aaaa akhirnya adikku yang manis ini pulang bareng cowok setelah sekian lama!" Deva membentangkan kedua tangannya ke udara dengan wajah gembira

"apaansi lo gaje" Airina menatap Deva sinis sambil menaikkan sebelah alisnya

"setelah 2 tahun akhirnya lo punya gebetan juga"

Airina membelalakkan matanya "HAH? najong! geli banget gua sama dia. Mending sama Odil daripada sama cowok macem tu orang"

Jawab Airina kesal sambil membawa-bawa nama kambing peliharaan neneknya di kampung halamannya

"oh bener ya? gue kawinin lu sama Odil beneran entar biar tau rasa" Airina memutar bola matanya

Kemudian keadaan hening. Deva merubah raut wajahnya menjadi serius kali ini dan memandang Airina

"lo diapain sama dia?" tanya Deva to the point

Deva kali ini bertanya dengan serius. Dalam pikirannya bertanya-tanya mengapa secara tiba tiba  Raffa mengajak Airina pulang bersama tanpa sebuah alasan

masalahnya orang yang mengajak itu adalah Raffa. Anak pembuat onar yang terkenal banget di sekolahnya

"kak" Airina melengkungkan bibirnya dan menatap Deva "gue dikerjain Raffa sama temen temennya" lirihnya

Airina pun mendekatkan dirinya dengan Deva

"DUIT JAJAN GUE SAMPE ABIISSS" Airina langsung memeluk kakaknya manja dan Deva mengusap punggung Airina

Sudah lama Airina tidak bersikap manja terhadap kakaknya yang ditinggal bertahun tahun ke German itu

Deva hanya pasrah menerima perlakuan Airina karna di satu sisi ia merindukan adiknya ini tapi di satu sisi juga ia merasa kesal karna sifat manjanya tidak hilang sampai sekarang

No Matter HowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang