8. Ajakkan Serius

124 10 3
                                    

"yaann, lo ngerti gak?" tanya Airina sambil berbisik ke arah Tian yang sedang memperhatikan penjelasan guru di depan

"ngerti lah, emang lo gak ngerti?" tanya Tian dan dijawab gelengan serta cengiran dari Airina

"mangkanya jadi orang jangan bodoh bodoh banget, cerdasan dikit dong" canda Tian

"rese lu yan" rutuk Airina

karna tidak betah  dengan penjelasan Pak Budi yang tidak masuk ke otak sekaligus membosankan, Airina pun memutuskan untuk pergi ke toilet

hitung-hitung sekalian jalan jalan

🌸

Airina membilas wajahnya dengan keran di wastafel lalu memandang wajahnya

mata coklat, rambut hitam, alis tebal, bulu mata lentik, kulit putih sedikit coklat dan bibir tipis merah muda

memandang wajahnya mengingatkan  pada masa lalu nya yang penuh dengan drama dan cinta

Airina tersenyum miris. Berhenti membayangkan kenangan, Airina memutuskan untuk kembali ke kelas

saat keluar dari toilet tanpa sengaja Airina berpas-pasan dengan Raffa, Annes, Moran dan Aldo

"nah kebetulan banget orangnya disini. baru aja mau disamperin" tanpa aba-aba Annes langsung memegang lengan Airina

"eh eh eh apaan sih lepasin woi" bantah Airina dan akhirnya mau tak mau dilepaskan oleh Annes

"lo kan harus melaksanakan hukuman  karna kejadiannya Raffa" ucap Aldo

"katanya jam istirahat? gue masih ada kelas" tanya Airina

"emang lo gak denger tadi udah bel? udah buru" sekarang Raffa yang angkat bicara

Ia langsung mengaitkan tangannya pada tangan Airina dan menariknya pergi ke kantin disusul teman-temannya

"raf pelan-pelan dong jalannya, kaki gue masih sakit nih" kesal Airina. Raffa pun menghentikan langkahnya dan menengok ke arah Airina

"emangnya masih sakit?"

"yawla ya masih lah! ini belom ada lima jam masa pemulihan! gimana sih" kesal Airina sambil memandang sinis mahluk bodoh di hadapannya itu

"yaudah sorry" jawab Raffa singkat lalu kembali berjalan tapi kali ini ia berjalan lebih lambat

sesampainya di kantin Raffa langsung mendudukkan Airina di meja yang biasa ia tempati bersama teman-temannya

"lo mau pesen apa? biar gue yang pesenin" tanya Raffa

Airina mengernyitkan alisnya bingung

"tumben nawarin" ucapnya pelan

Tapi ya karna ditawarin akhirnya Airina minta dipesenin mie ayam tambah bakso tambah pangsit terus kuahnya dikurangin dan es teh manis

tadinya Airina pikir Raffa akan malas untuk memesankannya tapi ternyata dugaannya salah. Setelah kurang lebih lima menit menunggu, Raffa datang kembali dengan dua mangkuk mie ayam persis sesuai permintaan Airina

tambah bakso tambah pangsit terus kuahnya dikurangin

"nih pesenan lo. lengkap kan?" Raffa pun mulai menyantap mangkuk mie ayamnya. Airina masih diam di tempat sambil memperhatikan Raffa hari ini

"aneh. aneh banget"

merasa diperhatikan, Raffa pun menoleh ke arah Airina "kenapa lo malah ngeliatin gue? naksir lo?"

Airina mendesis "gak usah geer! gue bingung aja tiba-tiba lo mendadak baik sama gue" ucap Airina dan mulai menyantap mangkuk mie ayamnya

tak terdengar respon dari Raffa. Ia hanya diam

"eh diem aja lagi lo bukannya jawab" kesal Airina. "gue harus jawab apa emangnya?" tanya Raffa dengan nada datar

"ya apa kek. karna lo kasian sama luka gue kek atau sebagai tanda minta maaf  atas kejadian di resto itu"

"gapapa. emangnya lo mau gue balas dendam dengan nyiram lo pake kuah mie?" ancam Raffa

Airina langsung mendelik "ya gak gitu juga!"

setelah itu keadaan menjadi hening. Raffa dan Airina sibuk dengan makanan mereka sendiri sedangkan Aldo,Moran dan Annes sedang sibuk membicarakan pokemon go

tak sampai 10 menit, mangkuk mie di hadapan Airina sudah bersih. Airina pun mengelap mulutnya dengan tissue dan mengelap dahinya yang sedikit berkeringat karna pedasnya mie ayam yang ia makan

"eh Raf, jadinya hukumannya apa nih?" tanya Airina. Raffa pun meneguk jus jeruk dihadapannya dan beralih ke arah Airina

"bayarin jus jeruk gue. kebetulan tadi gue lupa bayar" ucapnya santai. "bisa bisa nya lupa dibayar. untung cuma goceng, gue masih sanggup bayarinnya nih" gumamnya pelan

Airina pun bangkit berdiri dan berjalan ke arah ibu kantin sambil menggenggam uang lima ribuan di tangannya

"ini bu, tadi temen saya ada yang lupa bayar jus jeruk makasih ya" ucap Airina sambil menyerahkan selembar lima ribuan itu ke Ibu kantin

"oh iya makasih ya dek"

Airina tersenyum hangat kepada ibu kantin dan berjalan kembali ke arah meja Raffa. Ternyata sedari tadi Raffa memperhatikan Airina sambil tersenyum

"apa lo senyam senyum? udah ya selesai hukumannya. gue mau ke kelas. BHAY"

"eh eh eh tunggu Rin" belom sempat Airina berpaling, Raffa sudah berdiri dan menahan tangan Airina

"besok malem lo ada acara gak?" tanya Raffa. Airina nampak berpikir untuk mengingat-ngingat jadwal kegiatannya

"enggak ada deh kayaknya. kenapa emang?" Raffa tersenyum puas "gue mau ngajak lo keluar. tenang kali ini gue janji gue gak bakalan ngerjain lo"

Airina menatap mata Raffa untuk meneliti ucapan Raffa namun ia tak menemukan silatan kebohongan

"o-oke. tapi beneran ya gak ada acara ngerjain?" Airina memastikan dan dijawab anggukan yakin oleh Raffa

"besok malem gue jemput lo di rumah ok? gak usah dandan yang cantik gue lebih suka cewek yang apa adanya" ucapan Raffa sukses membuat rona merah di kedua pipi Airina

sadar akan itu, Airina langsung melepaskan tangan Raffa dari tangannya "yaudah sampe ketemu besok" ucapnya cepat dan segera ngacir ke kelas

"rese sih, tapi gemesin kalo blushing"

No Matter HowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang