13. Mendengar

110 6 6
                                    

Airina menghela napas panjang. Saat ini ia sedang duduk di kantin. Hanya duduk sambil memandang kosong ke arah teh manisnya

Inget kan fakta kalau kantin anak kelas 10 itu gak ada apa-apanya? cuma jualan minuman yang gak seberapa

Sedangkan Emma dan Sebastian yang sedaritadi memperhatikan Airina hanya bisa saling memandang dan bingung karna sifat Airina yang mendadak jadi pendiam ini

"Rin, jangan jadi diem gini dong! gak seru tau jadinya" protes Emma sambil mengerucutkan bibirnya. "iya Rin, biasanya lo bawel kayak kesetanan" dukung Tian

"gue lagi gak mood buat ngomong banyak" ucap Airina pelan. Emma dan Sebastian hanya bisa pasrah

Tak lama, bel masuk kelas pun berbunyi. Ketiganya pun bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan kantin menuju ke kelas

sedangkan di lain sisi, di kantin kelas 11 dan 12. Kondisi kantin disini memang jauh lebih ramai dibandingkan kelas 10

Karna banyak siswa siswi yang lebih  memilih untuk menghabiskan waktu istirahat di kantin dibandingkan di tempat lain

"this is your nasgor" Aldo meletakkan sepiring nasi goreng di hadapan Moran lalu duduk di sebelahnya

"thanks do, btw gak usah sok Inggris" ucap Moran. "hehe iya iya kan still learning" canda Aldo

"jelek lu do" timbrung Raffa sambil menyesap es teh manisnya. Aldo langsung tersenyum penuh arti "yang habis jalan sama gebetan mah beda"

ucapan Aldo sukses membuat Raffa tersedak lalu terbatuk-batuk sedangkan yang lain hanya tertawa

"gebetan? ngaco lu" sanggah Raffa. "yaelah, bilang aja lo suka sama Airina Raf. Waktu mau jalan aja lu peduliin penampilan. Sejak kapan lo peduli? sama yang dulu aja gak peduli" ucap Moran

Raffa hanya diam tidak tertarik dengan pembahasan kali ini

"saat ini belum sadar aja, tapi nanti juga sadar" ucap Annes. Raffa memutar bola matanya

Ia segera menghabiskan minumannya lalu bangkit berdiri "gue mau balik ke kelas udah kelewat 10 menit. Kalian masih mau disini atau ke kelas?" tanya Raffa

"males gue sama jam pelajaran habis ini. Lo duluan aja Raf" ucap Aldo dan dibalas dengan anggukan yang lain

"yaudah gue balik"

🌸

bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Semua siswa langsung berhamburan keluar meninggalkan ruang kelas tapi tidak dengan Airina

gadis itu malah terduduk di kursinya sambil menopang kepalanya dengan tangan di dagu dan menatap kosong ke arah jendela

"Airina kenapa sih Yan? seharian ini diem mulu" gerutu Emma yang ikut-ikutan gemas dengan sikap Airina yang menurutnya aneh hari ini

"udah, mending lo pulang sekarang. Biar gue aja yang nyoba ngomong sama dia" ucap Sebastian. "yaudah deh, tapi besok lo harus cerita sama gue ya Airina kenapa"

"iya iya udah sana pulang" usir Sebastian. Emma mencebik sebentar lalu berjalan kearah Airina untuk pamit pulang baru ia pergi meninggalkan lingkup sekolah

selepas kepergian Emma, Sebastian baru menghampiri sahabatnya itu. "Rin, lo seharian ini diem karna gegana mikirin Daniel ya?" pertanyaan itu membuat Airina mengadahkan kepalanya dan melihat ke arah Sebastian dan mengangguk pelan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

No Matter HowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang