"Bagaimana ?"
"Mereka telah merencanakan sesuatu. Kita harus berhati – hati."
"Benar. Sebentar lagi jabatanmu akan habis. Aku tidak rela jika salah satu diantara mereka yang akan menggantikanmu."
5 pria yang kini sedang duduk dibawah pohon besar di samping kampus Kim Tae dan kawan-kawan, tak lain adalah pengurus club seni yang sekarang diambang kehancuran. Ya, gara – gara ulah mereka, club seni dipandang sebelah mata oleh para mahasiswa di kampus itu.
"Kau tau sendiri bagaimana susahnya aku menjabat 2 tahun di club seni. Dan kau aku angkat secara sepihak, agar teman-temanmu tidak bisa menjabat. Aku tidak mau jika garis kendali ada di pihak mereka."
"Mereka kuat. Teman-teman dan yang lainnya akan mendukung mereka dengan sekuat tenaga untuk bisa menyingkirkan garis kendali kita."
"Jangan sebut aku Kim Joon (23), jika tidak bisa menghancurkan mereka." Kata laki-laki berkulit putih itu.
"Apa itu tidak keterlaluan ?" tanya salah satu pria itu.
"Aku tidak keterlaluan. Hanya saja apa yang sudah aku bangun, tidak semudah itu akan diambil oleh yang lain. Apalagi jika orang itu adalah sainganku." Kata Kim Joon dengan mata memerah. "Selanjutnya, kau, Byun Bae, yang akan menggantikan Kim Jong." Lanjutnya.
"Maaf, aku tidak bisa." Tolak Byun Bae (21).
"Kenapa ?" tanya Kim Joon dengan nada sedikit pelan. "Garis kendali tetap ada di tangan kita jika kau yang menggantikan Kim Jong."
"Benar apa yang dikatakan oleh Kim Jong tadi, bahwa mereka sangat kuat. Squad mereka bahkan bisa membuat kita hancur." Kata Byun Bae dengan nada yang
"Apa kau tidak mau mencoba, Bae ?" tanya Kim Jong (22, Direktur Utama Club Seni) dengan nada penuh harap.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan, Joon ?" tanya Oh Hun (21). "Harusnya kau sudah lulus dan tidak menganggu club seni lagi."
"Apa maksudmu berbicara seperti itu ? Apa kau sudah dipihak mereka ?!" bentak Kim Joon.
"Bukan seperti itu maksudku. Aku lelah. Di satu sisi aku, Byun Bae dan Do Yung harusnya bisa bersama dengan teman-teman seangkatanku. Aku juga ingin merasakan kebersamaan dan kerjasama tim yang sehat, tanpa harus merasa bersalah dan khawatir setiap saat." Terang Oh Hun pada Kim Joon. Byun Bae dan Do Yung hanya mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan temannya itu.
"Baiklah jika itu maumu ! Biarkan Kim Jong melanjutkan jabatannya untuk 1 tahun kedepan !"
"Maaf, aku harus fokus ada tugas akhirku, Kim Joon. Byun Bae, kumohon menurutlah. Kau juga pasti tahu, darimana uang yang selama ini kita gunakan untuk bersenang – senang kalau bukan dari dana club seni ini." Lagi – lagi Kim Jong memohon kepada Byun Bae.
"Kenapa harus aku ? Kenapa bukan Do Yung atau Oh Hun atau Park Han ?"
"Aku sama seperti Oh Hun, aku lelah. Aku akan menghilang perlahan. Kalau masalah Park Han, kau tau sendiri bagaimana orang tua Park Han." Kata Do Yung.
"Oohh ... jadi kalian jadi penghianat setelah menikmati apa yang sudah aku dan Kim Jong usahakan mati – matian !!!" bentak Kim Joon untuk kesekian kalinya.
"Maafkan kami." Kata Byun Bae.
"Kapan akan kau adakan pembahasan pemilihan direktur untuk club seni ?!!" tanya Kim Joon pada Kim Jong.
"Besok pagi, aku sudah menghubungi yang lain untuk datang ke ruang rapat."
"Aku harap kau menuruti kemauanku, Kim Jong" kata Kim Joon sambil menepuk bahu Kim Jong dan berlalu meninggalkan mereka berempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph
FanfictionDuniaku terpotret dan terfokus sejak kau hadir di dalamnya. Kau penyemangat dan motifator tak langsungku ketika aku terkekang oleh keraguan. Bisakah kau menjadi milikku dan mengukir cerita seperti kamera yang mengabadikan tiap moment yang langka ?