15. Fell for Him

3K 395 14
                                    



"Ibuku berciuman dengan orang lain. Dan itu di rumahku."

Yerin bercerita pelan. Ia menunduk sambil memegang gelas kopinya. Ia menggigit bibirnya dan menghela nafas. "Aku berusaha menghentikannya namun ia malah marah padaku. Dan juga menamparku."

"Menamparmu? Apa kau terluka?"

"Sedikit. Kepalaku juga berdarah."

"Apa?!" Hanbin melebarkan matanya dan mengecek dengan detail wajah gadis itu.

"Lalu aku pergi ke Soojung eonni. Dan mungkin wanita itu masih ada disana. Aku tak mungkin pulang ke rumah yang dihuni ibuku dan lelaki asing. Soojung eonni jarang pulang ke rumah dan sering bersama pacarnya, si anak milyuner Oh Sehun itu."

"Entah kenapa ibuku semakin lama semakin berubah dan kelakuannya membuat hatiku menjadi lebih sakit dibanding saat aku memergoknya di klub."

Yerin mendongak menatap Hanbin. "Hanbin, apa yang harus kulakukan? Apa aku harus pulang sekarang?"


Hanbin terdiam dan menyeruput kopinya. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskannya kasar. "Kau bisa menginap di rumahku."


"Hah?! Apa?!"

"Kau tidak mau pulang kan? Ke rumahku saja."

"Kau gila?! Aku bahkan belum pernah menginap di rumahnya Joy dan Hayoung!" ucap Yerin. Hanbin memutar bola matanya pelan, "Terserah jika kau mau menginap di rumahmu. Kau kan sudah sering menginap di rumahku dulu."

Yerin terdiam dan memegang kepalanya. Ia mengacak rambutnya frustasi. "Jika ada orang tuamu? Bagaimana?! Itu lebih membuatku stress daripada tidur di rumahku sendiri!"

"Bagaimana jika kau cek dulu rumahmu, jika disana tidak ada ibumu, kau tidur di rumahmu. Jika ada, tidur di rumahku saja. Aku akan bertanya pada pembantuku."

Gadis itu mengerjapkan matanya pelan. "Mumpung besok hari libur." Sambung Hanbin.


Iya juga ya, idenya cukup bagus.


"Oke."





Yerin mengendap-endap masuk ke dalam rumahnya. Ia melihat rak sepatunya yang kosong dan berjalan menuju ruang tamu. Ia menempelkan telinganya ke pintu kamar orang tuanya, mencari suara yang menandakan adanya tanda kehidupan disini.

Setelah dirasa cukup, gadis itu mandi dengan cukup cepat;5 menit dan berganti baju. Ia tidak mengenakan baju tidur karena takut ibunya yang tiba-tiba masuk ke rumahnya.


"Hahaha, tenang saja anakku tidak ada di rumah."

"Memangnya suamimu kemana? Anak-anakmu juga."

"Suamiku sudah meninggal. Anakku kerja. Jadi kita bisa tenang disini!"


DEG!


Yerin terdiam membeku saat mendengar suara gelak tawa ibunya dari luar. Bersama suara berat milik lelaki. Ia langsung mengambil handphonenya, jaket dan dompet lalu pergi melarikan diri melalui pintu belakang. Naasnya, pintu belakang terkunci dan kuncinya hanya ada di kamar ibunya.

always; yerin hanbin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang