19. Flashback

2.3K 353 13
                                    




13 tahun yang lalu


Yerin melihat pemandangan di luar jendela dengan jenuh. Ia menatap kakaknya yang sibuk bermain gameboynya dan mendengarkan lagu. Huh, salahnya sendiri dia tidak membawa pspnya.

Hari ini ia dan keluarga pergi menuju rumah teman ayahnya. Kalau tidak salah, namanya Kim Ryeong-Gu. Tuan Kim ini mendirkan perusahaan bersama ayahnya. Perusahan bernama L.I corp.

L.I corp ini sangat terkenal di Korea, Asia, bahkan hampir mendunia. L.I corp mempunyai 3 anak perusahaan. Perusahaan Kerlvery, milik tuan Kim, perusahaan Mistorlanie, milik ayahnya sendiri, dan perusahaan Buster Mist, yang diatur oleh mereka berdua.

Diantara ketiga perusahaan itu, perusahaan Mistorlanie adalah perusahaan paling besar dan tersukses. Maka tak sering teman-teman Yerin berteman dengannya karena dia kaya raya. Atau beberapa orang tua temannya bergosip di belakangnya.

Tidak ada yang bisa dia anggap teman. Semuanya, hanya melihat kekayaannya. Bukan dirinya yang sesungguhnya.


Aneh bocah 4 tahun setengah memikirkan hal seperti ini huh?


"Yerin, kita sudah sampai. Sampai kapan kau disana?"

Yerin terlonjak kaget dan membersihkan gaun merah marunnya, lalu pergi dari mobil Mercedes Bȇnz hitam itu. Matanya melirik bangunan megah mirip istana dengan pilar-pilar tinggi itu dengan asing. Lalu ia berlari kecil menuju rumah karena keluarganya sudah meninggalkannya.

Gadis kecil itu bersembunyi di balik kakaknya yang lebih tinggi darinya. Ia melirik takut-takut orang asing itu.

"Ahahaha, anakku hanya satu. Ah, dimana dia.. astaga.."


"Hanbin! Dimana kau?!"


Teriakan itu mampu membuat Yerin maju menuju belakang ayahnya.

"hahaha, dia susah untuk disuruh mengikuti acara seperti ini." Ucap seorang lelaki yang cukup muda, seumuran ayahnya. Dengan mata gelap yang tajam.

Beberapa menit mereka berbincang-bincang, lalu muncul seorang anak lelaki dengan jas hitam dan rambut acak-acakan datang dari atas tangga.

"Ah ini, dia anakku satu-satunya. Umurnya baru menginjak 4 tahun 2 bulan lalu." Ucap Ryeong-Gu sambil mendorong anak laki-lakinya kedepan. "Perkenalkan namamu nak."


"Halo, Kim Hanbin imnida." Ucapnya sedikit cuek dengan muka kesal.


"4 tahun? Kami juga memiliki anak berumur 4 tahun. Yerin, perkenalkan dirimu." Sang ayah tersenyum manis pada Yerin yang bersembunyi di belakangnya.

Yerin menatap 3 orang asing itu sedikit tajam dan akhirnya memperkenalkan diri dengan suara kecil.


"Anyyeong, Jung Yerin imnida." Yerin menunduk dan tersenyum kecil. Matanya menatap lelaki bernama Hanbin? Yang kini menginjak-injakkan kakiknya kesal ke lantai.


Tch, arogan.











Yerin melihat-lihat barang di sekitar rumah itu dengan sedikit kagum. Matanya mengeksplor mainan-mainan yang ditata rapi di lemari kaca dan rak.

"Jangan sentuh itu."

Ia menoleh kebelakang melihat si 'Hanbin' sudah ada di belakangnya. Tak memperdulikan perkataannya, ia berjalan menyusuri rumah berlapis marmer dan perak itu.

"Kudengar dari ayah kau seumuran denganku?"

Masih tak menjawab, lelaki itu berjalan cepat dan berhenti didepan Yerin. "Aku bertanya padamu." Ucapnya kesal.

always; yerin hanbin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang