POV Fany
Perkenalkan namaku Tiffany Aprilia Atmaja aku anak kedua dari dua bersaudara. ya, aku memiliki satu kakak laki-laki bernama Bintang Julio Atmaja yang sangat tampan di mata mahasiswi di kampusnya. ya, ketampanannya jika dideskripsikan tidak lebih dari tokoh utama pria di dalam novel-novel remaja yang suka ku baca.
Kak bi itu sempurna dimata wanita lain, tapi dimataku dia tetap kakak laki-laki rese yang suka jailin aku. yang aku suka dari kak bi adalah dia selalu bawain permen yupi dalam keadaan tak terduga, contohnya seperti ketika aku merajuk karena kejailannya, ketika dia sedang merasa senang, ketika aku merasa minder dengan keadaanku dan paling sering ketika aku menangis karena hal itu .
sekarang dia lah laki-laki yang amat aku sayangi karna papah telah tiada. papah pergi ke surga ketika aku berumur tiga tahun.
selain aku dan kak bi yang tinggal dirumah ada satu wanita yang masih terlihat muda dan cantik. ya, dia adalah mamah, aku sangat amat beruntung dilahirkan dari rahim seorang ibu seperti mamah walaupun terkadang mamah cerewet dan selalu berkata "itu semua mamah lakukan demi kebaikan kamu sayang" kalau mamah sudah berkata demikian aku hanya bisa diam seribu bahasa.
Bisa dikatakan mamah sangat overprotektif terhadapku. ya, aku tahu apa alasannya mengapa dia seperti itu. tapi yang tidak aku habis pikir sekarang umurku mau menginjak 17tahun tapi mamah masih memperlakukan aku layaknya anak TK tapi aku hanya memaklumi saja karna aku tahu dia sangat menyayangiku.
Ah, maafkan kecerewetanku yang menular dari mamah. sekarang sudah waktunya aku berangkat ke sekolah. Ini adalah hari pertamaku menjadi anak kelas 12. ah senangnya menjadi kaka kelas tertinggi dan sebentar lagi akan melepas seragam putih abu-abu. Aku tidak mau telat dihari pertamaku menjadi murid kelas 12. Akan aku lanjut ceritaku nanti ya.
POV Author
Gadis mungil itu menuruni tangga dengan memainkan kakinya dengan riang sambil bersenandung kecil menghampiri meja makan.
"pagi mah, pagi ka bi" Fany mengecup sekilas pipi mamahnya dan kakaknya kemudian menarik kursi di samping kakak laki-lakinya.
Raut khawatir terlihat jelas di wajah Sella-mamah Fany "fany, hati-hati sayang nanti kamu bisa jatoh kalo cara turun tangganya seperti itu"
"Mah, Fany ga akan kenapa napa" Fany mendengus pelan.
"Yeh anak curut kalo dibilangin ngeyel, lagian semangat banget ada apa sih ?" tanya Bintang heran.
"Ih ka bi masa ga liat aku udah rapih gini pake seragam. hari ini tuh hari pertama aku jadi anak kelas 12" ucap gadis mungil itu dengan semangat.
Bintang menepuk jidatnya seraya berkata "ya ampun gua lupa Fan"
"cieee jadi senior paling atas, bisa ngebully ade kelasnya" ledek Bintang sambil mentoel toel pipi tembam adiknya.
"Ih ka bi aku gasuka ngebully tau, udah yuk berangkat nanti aku telat pokonya di hari pertama aku masuk aku mau diantar sama ka bi ya mah" pintanya kepada mamahnya.
"Iyaudah sana ka, kamu antar adik kamu hati-hati jangan sampai lecet kamu tau kan risikonya apa?" jelas mamahnya kepada bintang.
"Iya mah siap" ucap Bintang dengan gerakkan seperti anak sekolah yang sedang hormat kepada bendera merah putih.
Fany dan Bintang bangkit dari kursinya kemudian mencium punggung tangan mamahnya dan segera bergegas meninggalkan ruang makan.
Belum lima langkah mereka berjalan, tiba-tiba mamahnya meneriaki nama Fany.
"Fany, pakai cardigan kamu sayang" yang hanya dibalas anggukan patuh Fany.
ya, gadis mungil itu sering mengenakan cardigan lengan panjang jika mamahnya mengingatkannya seperti tadi karna seragamnya berlengan pendek. hal tersebut diperintahkan mamahnya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Kemudian kakak dan adik itu segera menaiki mobil dan siap membelah jalan raya kota jakarta yang sangat ramai di hari senin.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The bloods
Teen FictionDarah ? Banyak dari kalian yang phobia akan dirinya bukan ? Aku bukan takut akan dirinya, tapi aku benci! Sampai ketika kamu datang dan mengubah semua persepsiku tentang darah. Darah sama kamu tidak beda jauh dimataku, sama-sama sering hadir dalam (...