Darah 8

1.2K 77 1
                                    

Dengan perasaan ragu namun penasaran Fany ingin melihat notifikasi line di iphonenya. Yang Fany khawatirkan adalah, jika laki-laki berlesung pipi yang dia ketahui bernama Faisal itu yang mengirimi pesan yang isi pesannya perkataan bahwa Fany adalah cewek centil atau cewek agresif. Membayangkannya saja membuat Fany bergidik ngeri. Tanpa sadar Fany menggelengkan kepalanya sambil memejamkan matanya. Ketika Fany membuka matanya, mata Fany menangkap sekotak yupi jenis pizza yang tadi diberikan Bintang. Melihat itu Fany meraih kotak itu dan membuka bungkus yupi kemudian melahapnya, menguyahnya, menghayati kenikmatan rasanya. Fany berharap dengan memakan yupi perasaan tak karuannya itu menguap dan berganti menjadi perasaan senang seperti jargon yang ada di iklan permen gula yang kenyal itu.

Akhirnya Fany memberanikan diri untuk melihat notifikasi line yang masuk di iphonenya setelah menghabiskan setengah dari sekotak yupi yang diberikan Bintang. Ada 5 notifikasi dari "FaisalAD" dengan rasa penasaran yang tinggi Fany membuka ruang obrolan tersebut.

FaisalAD : Hai fan :)

FaisalAD : Akhirnya lo add juga, makasih ya :)

FaisalAD : Gua gatau gimana cara ketemu lo lagi kalo lo ga add id line gua yg sengaja gua taro di sapu tangan lo itu. Hehehe

FaisalAD : Gua ganggu ya ?

FaisalAD : Night fan :)

Membaca itu senyum seperti bulan sabit terbit di wajah Fany. Apa yang tadi dia pikirkan tak muncul sedikitpun. Dengan yakin Fany membalas pesan yang hampir 2jam terabaikan olehnya.

Tiffanyaprilia : mbb, Lo ga ganggu

Tiffanyaprilia : Sama-sama

Tiffanyaprilia : Night too.

Fany sengaja membalas chat Faisal seperti terlihat sangat cuek. Karena Fany tidak mau terlihat sangat agresif di mata Faisal. Ya, meskipun di hatinya Fany sangat antusias sekali ketika mendapat chat dari Faisal seperti itu.

Dan malam ini untuk pertama kalinya Fany tidur dengan perasaan senang yang berbeda. Hingga matanya terpejam, senyuman di bibirnya tak pudar.

°•°•°•°•°•°

Matahari di hari sabtu membuat Fany malas membuka matanya. Karena pada hari sabtu adalah hari weekend yang ditunggu-tunggu bagi anak Pradhita. Kenapa ? Karena bagi mereka libur dihari sabtu lebih menyenangkan dibanding hari minggu. Jika libur dihari minggu esoknya kita sudah bertemu hari senin, dan pada hari minggu suasana di tempat liburan pasti lebih ramai dibandingkan hari sabtu. Ya begitulah kira-kira alasan anak Paradhita pecinta hari sabtu. Termasuk Fany.

Fany berniat mengajak Bintang untuk menemaninya ke toko buku untuk membeli buku sketsa dan pensil khusus menggabarnya yang sudah pendek. Tapi matanya belum mau terbuka juga hingga terdengar bukaan pintu dari kamarnya dan sibakan gorden di jendela kamarnya yang membuat cahaya matahari memasuki indera penglihatan Fany. Fany menggeliat dan akhirnya matanya terbuka. Sosok mamahnya lah yang Fany lihat pertama kali dia membuka matanya.

"Sayang bangun, katanya mau sewa ka Bintang buat anterin kamu ke toko buku" Fany hanya mengangguk masih dengan setengah kesadarannya.

"Ayo sayang bangun, nanti keburu ka bi di booking sama orang lain" Sella mengguncang-guncangkan tubuh anak gadisnya itu. Mendengar penuturan Sella membuat Fany bangkit dari kasurnya. Karena faktanya ka bi terlalu baik pada semua orang. Jadi dia akan mengobral jasa dirinya untuk menemani siapapun yang membutuhkan bantuannya.

The bloodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang