Jum'at ini adalah hari terakhir Fany belajar efektif. Setelah itu seluruh anak kelas 12 SMA Paradhita mendapat "minggu tenang", dimana selama seminggu anak kelas 12 diberi waktu untuk istirahat, refresh otak, untuk mempersiapkan diri menghadapi UN selama lima hari. Jum'at ini seluruh teman sekelas Fany meminta maaf dan membersihkan kelas bersama. Setelah selesai, semuanya diperintahkan untuk langsung pulang dan tidak mampir kemana mana dahulu sebelum pulang ke rumah. Kata pihak sekolah, hal tersebut dilakukan untuk mencegah memicu terjadinya tawuran antar pelajar.
Fany langsung pulang ke rumahnya. Setelah selesai makan siang dan sholat zuhur, Fany memutuskan untuk tidur siang sejenak.
°•°•°•°•°•°
Setelah bel pulang sekolah NB berbunyi, Faisal langsung bergegas pergi menuju toko coklat yang sangat terkenal di daerah Jakarta selatan.
Faisal memesan coklat yang di kombinasikan dengan kepala hello kitty yang menyerupai bunga. Semuanya ditata rapih menjadi sebuket bunga berwarna pink. Faisal sudah merencanakan untuk menemui Fany sambil memberinya hadiah ini sebagai tanda permohonan maaf. Setelah pesanan Faisal selesai, Faisal langsung pergi menuju rumah Fany. Setibanya di rumah Fany, Faisal langsung di sambut oleh wajah garang Bintang. Tapi Faisal tak takut, Faisal tetap bertekad untuk maju dan tetap menjalankan rencananya untuk menemui Fany.
"Siang ka" sapa Faisal ramah kepada Bintang.
"Masih berani lo kesini setelah apa yang udah lo lakuin ke adek gua" sindirian Bintang tak membuat Faisal gentar.
"Izinin gua buat ketemu Fany, gua mau minta maaf sama dia ka" permohonan izin Faisal terlihat sangat tulus di mata Bintang. Tapi Bintang takut adiknya merasakan sakit lagi.
"Gua izinin, tapi sekali lagi lo nyakitin adek gua. Gua ga bakal segan-segan buat ngabisin lo!"
"Makasih ka"
Bintang membiarkan Faisal masuk ke rumahnya dan menyuruh Faisal langsung ke kamar Fany. Bintang tak ingin ikut campur urusan adiknya. Bintang hanya mengawasi dari bawah.
Faisal mengetuk pintu kamar Fany. Namun tak ada jawaban dari dalam kamar Fany. Faisal mengetuk sekali lagi. Kali ini ada jawaban yang samar-samar terdengar dari dalam kamar Fany.
"Iya ka bi bentar" Faisal sempat tertawa kecil mendengar Fany mengira bahwa yang berdiri di depan pintu kamarnya adalah kakak laki-lakinya.
Faisal sudah bersimpuh di depan pintu kamar Fany ketika kenop pintu kamar Fany diputar dan pintu kamar itu di dorong dan menampilkan yang empunya kamar sedang mengucek matanya yang masih terlihat sangat kantuk.
"Belum adzan ashar ka bi, kenapa udah dibangunin sih ?" Fany menguap lebar tanda dirinya masih sangat mengantuk.
Faisal tertawa kecil melihat tingkah lucu gadis mungil di depannya yang menggunakan piyama hello kitty berwarna merah yang sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih.
Fany yang mendengar tawaan yang dia yakini bukan berasal dari suara Bintang, langsung memfokuskan pandangannya. Fany langsung menutup mulutnya ketika menyadari bahwa orang yang bersimpuh di depan kamarnya adalah Faisal.
Faisal memegang sebuket bunga imitasi yang terbuat dari kain flanel yang dibentuk kepala hello kitty yang di tengahnya terdapat cokelat.
Faisal langsung bangkit dan menyodorkan sebuket bunga yang dia pegang kepada Fany. Fany langsung menitihkan air matanya.
Faisal panik melihat Fany menangis di hadapannya.
"Fan, jangan nangis dong. Kamu gak suka ya sama bunganya ? Yaudah gapapa kamu buang aja. Aku ga masal....." belum sempat Faisal melanjutkan perkataannya, Fany sudah menerjang tubuh Faisal. Fany memeluk erat tubuh Faisal, dan menangis sesegukkan di dada bidang Faisal. Fany menyalurkan rasa rindunya yang teramat dalam kepada Faisal. Juga rasa harunya. Fany terharu karena ini pertama kalinya Fany mendapat perlakuan manis dari lawan jenis selain Bintang. Fany senang ketika tahu orang pertama yang melakukannya adalah Faisal.
Faisal kaget mendapat serangan tiba-tiba dari Fany, untungnya Faisal dapat menahan keseimbangan tubuhnya ketika Fany menerjangnya.
Faisal membalas pelukan Fany. Faisal mengusap punggung Fany, Faisal menenangkan Fany.
"Fan, aku mohon maafin aku. Aku ga tahan kalo kamu terus jauhin aku kayak kemarin-marin. Kasih aku kesempatan sekali lagi buat perbaikin semuanya. Aku selesai sama Vanesha. Aku janji aku akan ngelindungin kamu dari orang-orang yang perpeluang buat ngebahayain kamu. Sekalipun orang itu Vanesha. Aku sayang sama kamu Fan, izinin aku buat mengisi hari-hari kamu dengan status sebagai pacar."
Fany merasakan degup jantung Faisal berbunyi sangat kencang. Fany merasakan ketulusan dari semua perkataan Faisal. Namun masih ada rasa takut dalam diri Fany untuk membiarkan Faisal menjadi bagian penting dalam hidupnya. Karena jika bagian penting itu hilang, maka hidupnya akan berantakan nantinya. Tapi hati Fany tak dapat lagi menahan semuanya. Fany ingin Faisal mewujudkan semua perkataannya. Hati Fany telah jatuh. Jatuh sepenuhnya kepada Faisal. Fany tak mempedulikan seberapa sulitnya nanti dia harus bangkit. Yang dia pedulikan adalah, waktu yang tepat untuk keduanya.
Fany melepaskan pelukan itu. Fany menatap mata hitam pekat milik Faisal. Fany mencari kebohongan disana, namun nihil. Yang Fany lihat hanya kejujuran.
Fany mengangguk "aku kasih kesempatan itu buat kamu" kali ini Faisal yang menarik Fany ke dalam pelukannya. Faisal sangat senang mendengar ucapan Fany. Akhirnya gadis mungilnya kembali. Faisal melepaskan pelukannya dan tersenyum ke arah Fany.
"Kamu gak suka ya sama bunganya ? Biar aku buang aja nanti" namun dengan gerakan cepat Fany menarik buket bunga di tangan Faisal dan langsung mengamatinya.
"Loh aku kira kamu gak suka sama bunganya" Faisal heran dengan mood gadis di hadapannya yang cepat berubah-ubah itu.
"Ih, aku kan ga ada bilang aku ga suka bunganya. Kamunya aja yang langsung nyimpulin sendiri" Fany memakan cokelat yang ada di bunga itu.
"Lah terus kenapa kamu tadi nangis ?"
"Ih ical mah, tadi aku tuh terharu. Saking bahagianya. Ini pertama kalinya ada cowok yang perlakukan aku semanis ini selain ka bi" Fany mengalihkan pandangannya dari Faisal.
"Awww... Aku jadi yang pertama. Asikkk"
"Cieee dapet bunga dari pacar" Faisal menggoda Fany dengan mentoel-toel pipi Fany yang sudah memerah akibat godaan Faisal.
"Cal, ih aku malu tau. Apalagi tadi pas kamu liat aku jelek banget pas bangun tidur" Fany langsung menutup mukanya dengan kedua tangannya.
Faisal membuka tutupan wajah Fany dan berkata "kamu cantik gimanapun kondisi kamu, Fan"
"Ical receh banget gombalan kamu ih" Fany langsung mencubit pinggang Faisal.
Tangan Faisal menangkap tangan Fany. Seketika Fany berhenti melakukan aktivitas mencubiti pinggang Faisal.
Jarak wajah mereka sangat dekat. Faisal mengecup kening Fany lama, Fany memejamkan matanya. Faisal menyalurkan perasaannya kepada Fany. Perasaan sayang dan cintanya.
Kehangatan menjalar ke seluruh tubuh Fany. Fany berharap kali ini takdirnya sesuai dengan pengharapannya. Fany mengamini harapannya.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The bloods
Teen FictionDarah ? Banyak dari kalian yang phobia akan dirinya bukan ? Aku bukan takut akan dirinya, tapi aku benci! Sampai ketika kamu datang dan mengubah semua persepsiku tentang darah. Darah sama kamu tidak beda jauh dimataku, sama-sama sering hadir dalam (...