"Kata Satpamnya kampus Ji di ujung sana," Ayah meragain gerak-gerik Satpam tadi.
"Yah jauh dong dari sini," Mbak mulai berkomentar.
"Yaudah kita telusuri aja dulu jalannya, Yah," bener juga kata Ibu.
"Muter-muter mulu," si bungsu alias Ri mulai ngedumel dari jok belakang. Dia duduk sendiri disitu. Itu wilayah kekuasaannya. Ri raja jok belakang akhirnya sadar kalau mereka dari tadi cuma muter muter disitu doang.
Ayah kembali mengemudikan mobil, "ya kan buat Mbak Ji juga, Ri. Udah ah bobok sana."
"Ri udah bosen bobok. Gak ada bahan mimpi lagi."
Aku mendelik, menyolek pinggang Ri, ia balik mendelik, "sok lu dasar."
Ayah memberhentikan mesin mobil, "ini deket gerbang nih. Satu jalan juga dari kampusnya Ji. Gimana Ji?"
"Liat dulu boleh lah, Yah," ucapku.
Dan akhirnya kami semua turun dari mobil dan menghampiri satu kos ke kos lainnya. Nyari kos berasa nyari jodoh, susah mz. Jadi besok pertahanin aku ya, kos aja dicari sampe titik darah penghabisan, apalagi kamu. Muah.
"Ada bu kamar kosong. Mau diliat dulu?"
Ah akhirnya.
"Tapi sistem kosnya pondokan gitu. Satu rumah ada 8 kamar."
"Satu kamar berapa?"
"Adeknya mau sendiri ya?"
Aku ngangguk aja.
"Kalau sendiri Rp450.000. Kalau berdua Rp550.000. Gimana bu?" Tanya ibu-ibu yang berperawakan seperti ibu kos. Ibu itu terus-terusan ngomongin kelebihan kos ini. Ya Allah, kalo dibilang sih juga enakan kamar Ri yang bau iler. Ya tapi juga namanya kosan. Kalo elit namanya apartemen.
"Gimana Ji? Ji mau?"
"Terserah Ayah Ibu. Ji manut aja."
"Jangan terserah dong Ayah kan ga tau ntar enak di Ji apa ngga."
Iya juga sih.
"Boleh deh, Yah."
"Oke deal ya. Ayah bayar uang muka kos dulu."
"Ciye udah jadi anak kos. Besok makannya sambel teri kering mulu deh ya," lagi-lagi Mbak mulutnya pengen disumpel pake botol parfume glad* isi 400ml.
Eh jadi beneran udah ngekos?
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA MAHASISWA
Teen FictionSELAMAT ANDA DITERIMA DI PERGURUAN TINGGI! Klik 'continue' untuk mengetahui detail pendaftaran ulang dan sekali lagi, SELAMAT ANDA SUDAH MENJADI MAHASISWA! [Start : August, '16]
