#moment - Jalan Bareng

1.2K 114 8
                                    

Jadilah kami nonton bareng berempat di barisan C sebelah kanan dengan susunan bangku Fathan-Aku-Mira-Cimol.

Dan kami milih film animasi terbaru. Jujur aja aku sama Mira ga begitu tertarik nonton horror. Kalo Cimol ga suka nonton thriller sama romance. Kalo si Fathan mah suka ga suka musti ikut.

Dan ga terasa aja filmnya udah berputar selama 1 jam 45 menit. Jujur, ini pertama kalinya aku nonton bareng temen. Soalnya dulu temen aku ga suka nonton hwhwhw:( sedih banget kan?

Setelah keluar dari area bioskop, kami mulai mengancang-ancang mau kemana.

Kruyukkk.

Suara perut Cimol bunyi duluan ternyata. Emang ga tau malu itu bocah.

"Yauda texas aja. Deket juga dari sini," usul Mira.

"Texas nasinya dikit cuma jadi tai gigi sama gue," Cimol bersuara.

"Ya jadi dimanaaaaa?"

"Food court aja gimana?" sontak kami melihat ke atah Fathan.

"Nah iya food court pasti banyak pilihannya," timpalku.

"Boleh tuh boleh."

"Ya udah yuk kesana."

Untung food court-nya ga jauh dari tempat kami berdiri tadi. Si Cimol ngelilingin outlet-outletnya terus berhenti di outlet bakmi. Fathan mesen nasi ayam penyet.

"Lo makan apa, Mir?"

Ia mengendikkan bahunya, "belum tau nih. Kamu makan apa?"

"Gue juga gatau. Enaknya apa ya?"

"Kamu mau yang ngenyangin apa gimana?"

"Yang ngenyangin lah, kalo ga kenyang ngapain gue makan."

Mira tertawa selintas, "ya udah pesen nasi aja sana."

"Ih tapi gue lagi bosen makan nasi."

"Makan mie hotplate aja mau ga?"

"Banyak isinya?"

"Iya banyak. Aku lagi pengen itu sih. Itu aja yuk?"

"Boleh deh yuk."

Kami langsung menuju outlet Mie Hotplate. Fathan sama Cimol udah milih tempat duduk gak jauh dari outlet mereka tadi. Posisinya hadep-hadepan lagi duh hacep.

Setelah Mira mesenin dua porsi, kami langsung balik ke kursi Cimol dan Fathan. Mira langsung ngambil kursi di sebelah Cimol. Baguslah dia ga kecentilan sama Fathan. Lho?

Pas aku baru ngeletakin pantat, mereka semua tiba-tiba diem. Bangcyad. Padahal ultah gue masih lama.

"Lo racunin Fathan apa aja, Cim?"

Cimol geleng-geleng, "racunin apaanda."

"Kok tegang gini muke si Fathan?"

"Ohh, abis gue ajakin ngobrol ala laki dianya."

Fathan cekikikan sambil geleng-geleng.

"Misi, ini pesenannya," teteh-teteh nganterin makanan Fathan sama Cimol.

"Fathan, kalo lo makan duluan artinya lo ga solid," tantang Cimol. Tuh orang mukanya lama-lama ngeselin masa.

Ia cengengesan, "tenang, aku pernah diospek juga kok."

Cimol misuh-misuh.

Duh gue jadi kepo masa mereka ngomongin apaan. Ga mungkin kan ngomongin bokep terbaru?

"Teteh, ini pesenannya."

"Eh iya. Satu lagi yang disana ya, teh," Mira menunjukku.

Kami langsung makan bareng setelah itu.

ㅡㅡㅡ

"Beneran lo pulang sama Fathan aja?" Cimol masih belom melangkah menuju parkiran.

Aku ngangguk.

"Udah sama gue aja. Kan deket kos lu sama rumah gue."

"Gapapa kok. Kan pergi bareng aku tadi jadi aku harus tanggung jawab ngebalikin Ji," jawab Fathan.

Mira misuh-misuh di belakang Cimol sana. Syial. Kalo aja rumah Mira deket sama kos, pasti gue udah balik sama Mira.

"Lagian kos aku lumayan deket kok."

"Rumah nenek gue satu jalan sama kos dia."

"Ih apaan sih," suaraku cukup bikin mereka kicep, "gini lho Cim, gue kan berangkat bareng Fathan, balik juga gue bareng Fathan. Lagian gue kan mau reuni sama Fathan."

Cimol diem.

"Oke, Mam?" Entah kenapa aku manggil dia pake nama aslinya.

"Okelah. Hati-hati ya, Fathan. Fathan aja. Semoga lo masuk angin, ntet."

Bangcyad. Jangan-jangan dia naksir Fathan lagi?!

Fathan tertawa, "oke."

Dan kami semua langsung menuju perjalanan kami masing-masing. Selama di jalan Fathan sedikit lebih diem ketimbang pergi tadi.

"Eh Ji."

"Ha apaan?"

"Itu tadi kamu manggil Imam apa? Cimol?"

"Hooh."

Fathan ngakak, "gue jadi kebayang ngobrol sama cimol beneran."

"BENER KAN BENER KAN? Kepalanya ituloh mirip Cimol."

"Jahat banget tapi bener."

"Ye lo ngakak kenceng gitu. Kurang ajar emang."

"Eh Ji."

"Apaan lagi?"

"Kayanya si Imam suka sama kamu."

Aku tersedak ludah sendiri, "ga mungkinlah."

"Ye kenapa ga mungkin? Kayanya dia normal kok."

Bangsad aku makin tersedak.

"Ya ga mungkin aja."

Tapi entah kenapa pipi aku panas.

ㅡㅡㅡ

Hewwww maaf telat yaaah. Jangan lupa bom vomment❤

CERITA MAHASISWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang