5. Step

1.7K 337 33
                                        

Dia yang perlahan membunuhku

Membuatku terpuruk jatuh dan tak tahu harus melakukan apa.

Seseorang

Ku mohon selamatkan aku!!

.

.

.


"Jawabannya ada pada Yein dan hanya aku yang berhak mencari tahunya."

Jemari Eunwoo terkepal erat dengan pernyataan Jungkook yang membuatnya emosi. Bagaimana bisa lelaki itu mengatakan hal sedemikian menyebalkannya? Apa yang diinginkan lelaki ini sebenarnya? Langkah Eunwoo mendekati Jungkook dan langsung mencengkram erat kerah baju lelaki itu.

"Seseorang sedang bertarung nyawa karena ini dan bisa-bisanya kau mengatakan hal seperti itu? Apa kau bukan manusia?"

Jungkook tersenyum miring, lebih tepatnya memandang Eunwoo dengan pandangan mengejek, "Memangnya apa yang kau tahu tentangku?"

"Tentu saja aku tahu, kau adalah lelaki yang selamat pada kecelakaan beruntun empat tahun lalu. Satu diantara dua orang yang selamat dan satu orangnya lagi adalah Jung Yein," ujarnya masih mencengkram Jungkook.

"Hanya itu yang kau tahu tentangku? Bodoh. Kau bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat itu."

Cengkraman Eunwoo semakin erat, "Lalu apa yang sebenarnya terjadi?" ujarnya menggeram.

Tangan Jungkook melepaskan cengkraman Eunwoo dalam sekali sentak, "Sudah kubilang, hanya aku yang berhak mencari tahunya."

Jungkook berbalik hendak memasuki kamar apartemennya.

"Jadi, apakah memang kau yang berusaha membunuh Yein?"

Jungkook terhenti sejenak, kepalanya ia tolehkan namun tak benar-benar sampai menatap Eunwoo, "Tidak mungkin aku membunuh gadis yang kucintai, hanya saja aku akan tetap mencari jawaban dari semuanya. Dan aku ingin melakukannya tanpa bantuan orang tak berguna sepertimu" ujarnya lalu masuk ke dalam apartemennya meninggalkan Eunwoo yang tampak menahan emosinya yang ingin meledak.

"Mencintai Yein? Lelaki itu tak waras."


__Enigma Chapter 5 "Step"__

Gadis itu meletakkan tas besarnya ketika tiba di kamar sebuah apartemen yang bisa dikatakan cukup sederhana, ukurannya mungkin hanya seperempat dari apartemen miliknya. Matanya memandang ke segala arah, ada beberapa pigura foto dan juga penghargaan yang terpajang.

"Memang kecil, tapi setidaknya bersih dan cukup nyaman. Aku harap kau aman di sini," ujar Jisoo

Yein menganggukkan kepalanya lalu berjalan menatap seluruh piagam hingga medali yang berada di salah satu sisi dinding.

"Orang kepercayaanku ini memang hebat, bukan?" celetuk Eunwoo tiba-tiba. Yein tersenyum mengangguk.

"Juara satu Nasional Taekwondo Putri? Daebak!!!"

Jisoo tampak menggaruk tengkuknya, "Itu hanya keberuntungan. Hmm... Ingin melihat kamarnya?"

"Ne!" ujarnya dan Yein kembali berjalan hendak mengambil tas besarnya namun, Eunwoo lebih secepat selangkah untuk membawa tas itu.

"Biar aku saja!" ujar Yein

"Hanya sampai kamar. Kau sudah membawanya sedari tadi," balasnya lalu melangkah mendahului.

Enigma ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang