15. I Love You

1.4K 306 87
                                        


Masa yang terlewati

Debu di lubang tersapu angin

Dan diriku yang melihatmu dalam cela

.

.

.

Ku akan baik-baik saja esok hari! Karena kau di sini bersamaku.


__Enigma Chapter 15 "I Love You"__

Jungkook meringis pelan saat luka di lehernya perlahan dijahit, walaupun telah dibius ia masih merasakan sedikit perihnya. Dokter Mijoo berdiri tak jauh darinya dan seorang dokter umum yang menangani Jungkook dengan hati-hati hingga perban menutup lehernya.

"Terima kasih dokter Lee!"ujar Mijoo. Dokter itu kemudian membereskan peralatannya dan segera keluar dari sana, "Beruntung lukamu tidak dalam."

Jungkook mengangguk pelan, "Untung saja."

"Begitulah keadaan mental Yein. Sangat cepat berubah dan tak terduga."

Jungkook menghela napas pelan, "Dia punya kesempatan sembuh 'kan?"

"Tentu saja kalau dia memiliki keinginan untuk sembuh, tapi jika Yein terus menerus menyangkal bahwa dirinya sendiri yang melakukan hal itu. Ini akan menjadi sulit."

"Jadi yang perlu dilakukan adalah menyadarkannya bahwa dia memang sakit. Seperti itu 'kan?"

Mijoo mengangguk pelan, "Walaupun itu akan menyakitkannya, tapi itu yang harus ia terima untuk benar-benar sembuh."

"Aku mungkin tidak akan sanggup melihatnya semenderita itu, tapi... aku mohon bantuanmu!"

Mijoo mengangguk dengan senyum tipis di wajahnya, "Tentu saja. Lebih baik kau istirahat dulu, aku tahu kau sempat merasa pusing karena kehilangan banyak darah tadi. Aku permisi!"

"Ya, dokter!"

Mijoo berjalan keluar meninggalkan Jungkook, lelaki itu menghela napas pelan dan perlahan merogoh kantung celananya, mengambil ponsel miliknya.

Ia memainkannya sebentar sebelum menempelkannya di telinga, "Hyung! Aku sakit, kau tak ingin menjengukku? Aku lapar! Bawakan aku makanan!"

.

.

.

Eunwoo menyentak kasar pintu mobilnya dan berjalan menuju kantor, aura lelaki itu tampak menyeramkan membuat beberapa orang di sana meminggirkan tubuh membiarkan lelaki itu lewat.

Ia membuka pintu kantor dan itu sukses membuat seluruh pandangan mengarah padanya.

"Timjang-nim! Pelaku kasus pembunuhan kemarin sudah berada di ruang investigasi," ujar seorang bawahannya.

"Biar aku melakukannya!" ujar Jisoo tiba-tiba saja datang entah darimana, "Aku tidak akan membiarkan seseorang yang emosinya sedang labil melakukan investigasi, aku tak ingin tersangka mati di tangannya," ucap gadis itu sarkatis.

"Apa kau bilang?" Eunwoo menatap gadis itu tajam.

Jisoo balas menatap Eunwoo tak kalah tajamnya, "Kenapa? Kau keberatan aku berkata seperti itu?"

Enigma ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang