2. Empty

2.9K 384 33
                                        


Langkah yang berjalan dalam diam

Dalam cahaya yang mengusik dari kaca jendela ruangan

Langkah yang nampak anggun

Dalam bisikan-bisikan melodi yang menggema menjadi satu

.

.

.


Ada sesuatu yang gelap dan entah siapa yang berada dalam kegelapan itu. Walaupun aku menjerit dalam hati, akankah kau mendengar suaraku?


__Enigma Chapter 2 "Empty"__

Surai gadis itu tersanggul membentuk bulatan kecil di atas kepalanya, gerakannya mengalir mengikuti nada yang tercipta. Tangannya terlihat gemulai dengan kaki yang berjinjit melompat ke sana ke mari. Satu-satunya hal yang membuat gadis itu mampu meluapkan segala emosi yang membentuk lahan dalam benaknya. Ballet? Hidup memang sesulit gerakan tarian barat itu. Melangkah, berputar, melompat dengan konsekuensi untuk terjatuh, bangkit kemudian terjatuh lagi.

Lalu disaat seperti itu, apa yang harus dilakukan si ballerina? Apakah dia akan terus terjatuh? Ataukah dia akan mencari partner dalam tarian yang tercipta?

Ada kalanya seseorang merasa tak ingin sendiri, tapi siapa yang bisa menyangkal jika hidupnya memang adalah ukiran dari kata sepi. Ia butuh sesuatu yang harus menahannya ketika terjatuh. Tapi, dimana harus dia menggapainya?

Jung Yein, gadis yang harus menikmati sepi dan derita dalam ruang waktu yang semakin menghimpit. Ia sungguh tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya padanya. Karena yang hanya ia tahu, ini adalah tentang waktu yang terus maju dan orang-orang yang melewati jalan hidup. Apakah hidup memang serumit ini? Ya, tak ada yang bisa menyangkal pertanyaan itu... Hidup memang rumit, lebih rumit dari mencari kuosien diferensi yang membuat para mahasiswa ekonom kelabakan.

Alunan musik terhenti dan gerakan tubuh yang semakin memelan. Yein hanya mampu terdiam setelahnya, menatap dirinya yang dipenuhi aliran keringat dari cermin besar ruangan itu. Tangannya bergerak memegang lehernya, sudah seminggu kejadian itu berlalu namun tak ada titik terang yang membuat pelaku teror itu tertangkap. Apakah orang itu sebegitu cerdiknya?

Yein menghela membiarkan suara napasnya mendominasi, ini terlalu rumit untuk ia pikirkan sendiri. Sebenarnya apa tujuan orang itu untuk menjebaknya dalam situasi menuju alam baka ini?

Tok Tok Tok

Yein tersentak lalu menoleh menatap seseorang yang baru saja masuk, ia mendesah lega lalu tersenyum kecil pada sosok itu.

"Bisa kita berbicara sebentar, Yein-ssi?"

Yein mengangguk, "Tentu saja ketua Cha. Lebih baik kau menunggu di luar, aku harus berganti pakaian dulu."

Eunwoo mengangguk, ia kembali menutup pintu lalu berjalan pada kursi panjang yang berada di depan ruangan latihan itu.

"Di mana nona Jung?" Jisoo bertanya ketika lelaki itu hanya kembali sendirian.

"Dia akan berganti pakaian dulu."

Yein memasuki sebuah pintu lain dari ruangan itu, ada beberapa loker terdapat di sana. Loker milik anak didiknya dan juga miliknya. Yein berjalan menuju salah satu loker yang terletak diujung sana. Loker yang sedikit berbeda dan dikhususkan untuknya. Ia membuka pelan lalu mengambil pakaiannya, sebuah baju kaos berwarna hitam dengan tulisan Guess di depannya serta celana jeans panjang yang berwarna senada dengan bajunya.

Enigma ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang