Ketika kebahagiaan itu terenggut seketika
Apa yang akan kau lakukan?
.
.
.
Suara kretekan tulang dan gumaman tak jelas seseorang memecah pagi ini. Lelaki yang masih bergelut di tempat tidur itu tampak bergerak gelisah seakan ia tak ingin terbangun dari istirahatnya. Namun, suatu keharusan untuknya bangun pagi walau ia bahkan baru saja terlelap dua jam yang lalu. Ia mendudukkan dirinya perlahan lalu menguap lebar. Mata yang masih setengah terbuka, juga rambut yang terlihat acak-acakan. Ia mengusap matanya kasar dan lagi-lagi menguap.
Jeon Jungkook -nama lelaki itu- terdiam sejenak mengumpulkan energi yang terkuras habis semalam. Setelah beberapa saat ia menurunkan kakinya dari ranjang dan dengan segera berjalan keluar kamar menuju dapur, ia membuka lemari pendingin, mengambil botol air minum lalu meneguknya hingga berkurang setengahnya.
Lelaki itu menghela napas pelan, kembali berjalan menuju kamarnya. Ia kemudian menarik handuk sebelum beranjak menuju kamar mandi.
Dddrrttt Dddrrtt
Ia menghentikan langkahnya, berbalik menatap ponselnya yang berdering. Jungkook melangkah mendekati benda itu, menariknya pelan. Ia menatap layar sekilas sebelum benar-benar mengangkatnya.
"Ada apa?"
"Dia sudah sadar tuan," ujar suara di seberang.
"Baiklah, aku mengerti," ia menutup panggilan telpon sepihak, matanya menatap lurus ke depan dengan tanpa ekspresi, "Jung Yein," gumamnya dan setelah itu ia nampak tersenyum misterius. Senyum yang tak mampu diartikan.
.
.
.
Pagi yang cukup menyibukkan di salah sudut kantor itu, berkas laporan terus saja berdatangan membuat orang-orang di sana bahkan harus merelakan jam tidurnya semalam.
"Timjang-nim!" panggil seorang wanita kepada lelaki yang nampak masih sangat muda itu. Jabatan ketua tim divisi 2 kasus kriminal berat bahkan terlihat belum cocok untuknya. Tapi, bagaimana pun tidak ada yang bisa menandingi kejeniusan dan kedisiplinan seorang Cha Eunwoo.
"Ini hasil laporan di tempat kejadian perkara. Tidak ada jejak keberadaan pelaku sama sekali bahkan di sana tak terdapat CCTV."
Eunwoo mengernyitkan dahinya, "Bahkan bekas jejak kaki?"
Anggota timnya –Seo Jisoo- mengangguk tegas, "Selain bekas jejak kaki korban, tak ada lagi yang tersisa. Semua hal yang merujuk kepada pelaku, tak ditemukan."
Eunwoo menghela napas pelan, "Korbannya?"
"Namanya Jung Yein. Umur 24 tahun, pekerjaan sebagai guru ballet di sebuah sekolah seni menengah atas di daerah Gangnam."
"Jung Yein?" Ia mengeryitkan dahinya sejenak.
"Ada apa?"
Eunwoo menggeleng pelan, "Hanya saja namanya tidak asing. Bagaimana keadaannya saat ini?"
"Luka di lehernya cukup parah akibat di cekik, ia sekarang masih terbaring di rumah sakit."
Eunwoo menganggukkan kepalanya mengerti.
Dddrrrtt Dddrrrtt
Suara telpon kantor berbunyi, Jisoo bergerak cepat mengangkat panggilan itu.
"Dengan Kepolisian Sektor Seoul, ada yang bisa kami bantu?" Jisoo terdiam mendengar ucapan orang di seberang
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma ✅
Фанфик[ROMANCE MYSTERY FANFICTION] Ia tidak pernah merasa hidupnya aman sejak kejadian yang menimpanya. Kecelakaan yang merenggut orang-orang terkasihnya meninggalkan jejak misterius yang belum terpecahkan. Ada yang mengintai dirinya dan membawanya dala...