13. Way

1.4K 302 41
                                    


Ku tolehkan kepala menatap setapak jalan yang kulalui

Jejak kakiku masih tertinggal di sana

Ini... sama seperti rasaku padamu

Pertanyaannya adalah...

Apakah hujan akan menghapusnya?

.

.

.


Dan tak semua hal yang kau inginkan akan berjalan sesuai dengan ekspektasimu karena perasaan itu tak pernah disangka-sangka dari mana arahnya.


__Enigma Chapter 13 "Way"__

"Kau akan baik-baik saja. Selama ada aku, kau akan baik-baik saja."

Kalimat itu seakan menghipnotis Jung Yein. Gadis itu mengeratkan pelukannya pada Jungkook, menyandarkan dirinya di dada bidang lelaki itu. Ia merasa ketakutan, terlebih saat Jisoo mencekiknya –dalam halusinasi yang ia tak tahu sama sekali-

"Bawa aku pergi! Aku tak bisa mempercayai mereka lagi!" ucapnya dengan suara yang sedikit bergetar.

Jungkook perlahan melepaskan pelukannya menatap Yein lamat, "Kemana kau ingin aku bawa?"

"Kemana saja, asalkan bersamamu."

Jungkook mengangguk lalu membantu gadis itu berdiri, ia merangkulnya dan perlahan meninggalkan Eunwoo dan Jisoo yang masih terdiam di tempatnya.

"Apa maksudnya ini? Kenapa dia mencekik dirinya sendiri?" tanya Eunwoo setelah kedua orang itu pergi. Ia perlahan menolehkan kepalanya menatap Jisoo.

"Dia sakit. Skyzofrenia."

Eunwoo menghela napas gusar, "Jadi selama ini tak ada yang menerornya?"

Jisoo mengangguk.

"Kenapa kau tak mengatakannya dari awal kau mengetahuinya?"

"Karena... kau menatap Yein bukan hanya sebagai korban tapi wanita. Aku yakin kau tak akan percaya jika aku mengatakannya tanpa bukti. Teror yang dialaminya, pelakunya adalah dirinya sendiri. Dan aku pikir sudah jelas, kasus empat tahun yang lalu mungkin saja Yein sendiri yang menyebabkannya."

Lelaki itu menarik napas dalam, "Lalu apa yang akan dilakukan lelaki itu? Setelah dia tahu yang sebenarnya."

"Entahlah! Yang jelas... kita harus menutup kasus ini! Seseorang dengan kondisi mental yang tak baik tak memiliki kekuatan hukum."

Eunwoo masih terdiam.

"Kau bawa mobil? Biar aku yang menyetir, aku tahu kau sedikit terkejut karena ini."

.

.

.

Jungkook melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Matanya sesekali melirik gadis yang bersandar tanpa kata di sampingnya, gadis yang kini menatap keluar jendela... entah apa yang menarik di sana.

Jungkook menarik napas dalam, tiba-tiba saja hatinya bimbang dan tak tahu akan mengarah kemana. Jujur saja, ia pernah berusaha melenyapkan gadis ini untuk membalaskan dendamnya atas kematian kakaknya, namun mengapa saat ia merasa bahwa gadis ini begitu rapuh, ia bahkan tak bisa melakukan apapun, "Apa yang harus kulakukan?" Ia tak bisa memungkiri bahwa gadis ini berhasil merengsek masuk ke dalam bilik hatinya, tapi bukankah ia dulu yakin bahwa hal itu tak akan mempengaruhi keteguhannya untuk apa yang ia rencanakan sebelumnya?

Enigma ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang