10. Bright Spot

1.3K 319 69
                                        


Hanya ada satu jawaban

Satu

Dan setelahnya semua akan terkuak

.

.

.


Aku menyelam dalam pikiran mencoba mencari dasarnya, namun saat aku menyentuhnya diriku terdorong ke sana dan tak muncul kembali ke permukaan.


__Enigma Chapter 10 "Bright Spot"__

Gadis itu tersenyum tipis dan sesekali menatap lelaki yang berada di hadapannya sembari menikmati sepoton kue red velvet serta secangkir kopi.

"Sunbae!"

"Hm?"

Yerim berdehem pelan, "Apa kau sudah memiliki kekasih?"

Jungkook tersenyum tipis, "Kenapa kau menanyakan hal itu?"

Gadis itu menyengir, "Hanya saja... selama SMA aku tak pernah melihatmu berpacaran ataupun dekat dengan seorang wanita. Apa kau lupa bahwa kau cukup populer? Banyak orang yang penasaran kenapa kau tak memiliki kekasih padahal banyak gadis yang menyukaimu."

"Aku tak punya waktu untuk itu. Aku sudah kehilangan orangtuaku sejak kecil dan satu-satunya orang yang membesarkanku adalah kakakku. Kakakku bekerja keras agar aku bisa berkuliah, bagaimana bisa aku berpacaran saat kakakku bahkan tak meneruskan pendidikannya demi diriku? Aku memang tak begitu cerdas, tapi setidaknya aku ingin menghargai segala hal yang dilakukan kakakku."

Yerim tersenyum tipis mendengarnya, "Kau memang sangat baik, sunbae-nim. Aku bisa merasakan kasih sayang untuk kakakmu benar-benar sangat besar. Tapi, apakah kau pernah jatuh cinta?"

Lelaki mengangguk, "Tentu saja!"

"Bagaimana gadis yang kau cintai?"

Jungkook menarik napas pelan lalu menatap ke arah jendela, "Dia sangat cantik dan penari balet yang hebat. Aku sudah mencintainya sejak empat tahun yang lalu."

"Itu sudah lama, apa gadis itu tahu kalau sunbae mencintainya?"

"Entahlah! Dia menganggapku sebagai pengganggunya. Dia gadis yang ingin kulindungi tapi juga gadis yang tak ingin kulindungi."

Yerim mengernyitkan dahinya, "Apa maksudnya? Jika kau mencintainya, apapun keadaannya kau harus melindunginya."

"Itu benar. Tapi ada satu hal dalam gadis itu yang masih tak ku mengerti," Jungkook menarik napas dalam, "Kau sendiri. Apa kau pernah pacaran atau sekedar jatuh cinta pada seorang pria?"

Yerim tersenyum mendengarnya, "Aku tentu saja pernah jatuh cinta pada seseorang."

"Siapa?"

Yerim meletakkan telunjuknya di depan bibirnya, "Itu rahasia!"

"Mwoya? Setidaknya beritahu ciri-cirinya seperti yang aku lakukan tadi," protesnya.

"Membicarakannya hanya membuat hatiku sakit. Dia menyukai gadis lain."

"Cinta memang butuh pengorbanan 'kan?"

Enigma ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang