Pindahan

7.4K 159 22
                                    

"Batz.." panggil Aom
"Ada apa?"
"Temenin gw ke toko buku"
"Gamau gw temenin ke pelaminan aja?"
"Oke. Gw cari orang laen aja"
Batz menahan lengan Aom
"Iya, baiklah. Traktir makan ya?"
"Banyak uang, maunya gratisan mulu"
"Kaya provider dooong. Selama ada yang gratis ngapain bayar"
"Kebanyakan nonton iklan lo"
Aom berlalu meninggalkan Batz yang masih asik membaca novelnya.

"Sendirian mulu lo, ga bosen?" ucap Marsiam
"Gak, yem"
"Nama gw Marsiam, malah dipanggil iyem 😒😒😒"
"Kepanjangan. Iyem aja simple"
Batz masih asik membaca
"Sama Aom lagi?"
Batz mengangguk
"Cantik ya, Aom. Mau ga ya sama gw"
"Ngawur. Mana adek lo?"
"Alul?"
"Siapa lagi"
"Entahlah. Mungkin lagi ngecengin anak kampus"
"Haaiii.. Kangen ya sama alul?" ucap Alul dari belakang Iyem
"Pengen banget ya gw kangenin?" ucap Batz
"Kabat ini ga pernah baek loh sama Alul"
"Lo yang ga pernah diem sama gw"
"Kayem, liat kan kabat? Jahara sama alul"
"Ganti nama orang seenaknya. Persis Batz. Jahara?? Tau darimana lo kalimat itu?" ucap Iyem
"Tadi denger genks itu, artinya jahat"
"Adek lo kegaulan. Gw duluan. Mau ada matkul lagi"
Batz berlalu ke kelasnya.

Di dalam kelas.
"Batz.. Ada anak pindahan dari fakultas SI" ucap Aom
"Ga ngefek. Kecuali dia mau pindah ke hati gw"
"Sarap. Semua kata bisa dibikin baper"

"Harap tenang.. Kali ini ada mahasiswi pindahan dari SI. Silahkan masuk" ucap Pak Golf
Seorang gadis putih, rambut hitam dengan senyum mempesona masuk ke kelas.
"Cantiknya" ucap anak-anak di kelas.
Batz menoleh.
"Cantik" batin Batz

"Silahkan perkenalkan dirimu" ucap Pak Golf
"Siang.. Nama saya Naenae Suthatta. Kalian bisa memanggil saya Nae. Saya pindahan dari SI" ucap Nae
"Ada yang ingin bertanya?" ucap Pak Golf
Batz mengangkat tangannya. Pak Golf mengangguk.
"Kalo manggil sayang boleh?"
Semua menyoraki Batz. Aom menutup wajahnya. Pipi Nae merah merona.
"Cukup-cukup. Pertanyaanmu, Batz. Karena tidak ada tempat lagi. Kamu silahkan duduk di samping Batz"
Pak Golf menghela napas.

Nae menghampiri Batz.
"Hai, Batz. Salam kenal. Aku duduk disini ya" ucap Nae ramah.
"Disini?"
Nae mengangguk
"Gamau duduk di pelaminan aja sama aku?"
Aom melempar kertas.
"Sarap!"
Nae tersenyum mendengar kalimat-kalimat Batz

Pelajaran dimulai. Mereka mulai mencatat dan mendengarkan.
Selesai pelajaran, Nae bertanya pada Batz.
"Batz, aku boleh pinjam catatanmu?"
"Jangankan catatan, hatiku juga boleh kamu pinjam"
"Maaf ya, Nae. Batz emang Ratu Baper" ucap Aom
Nae hanya mengangguk
"Jangan dengerin, sayang. Cukup dengerin hati aku yang selalu memanggil namamu saja" ucap Batz
"Gw tunggu di toko buku. Makin stres lo" ucap Aom keluar kelas
Nae tersenyum
"Nih bukunya. Kamu punya gunting?" tanya Batz sambil memberi bukunya.
"Makasih. Ga punya Batz"
"Kalo nomor hp ada dong?"
Nae tertawa. Batz tersenyum melihat tawa Nae

"Mana hpmu?" tanya Nae
"Hp aja? Gamau cintaku sekalian?"
Nae tertawa dan mencubit pelan lengan Batz
Batz tertawa.
"Nih nomorku. Coba missed call"
Batz menelpon Nae
"Sudah masuk"
"Sini hp mu"
Nae memberikan hp nya. Batz terlihat mengetik sesuatu.
"Selesai. Nih"
"Kamu ngapain?"
"Tunggu ya"
Batz menelpon Nae
*sayang*
"Eh.. Kok namanya ini?"
"Sama kaya namamu di hp ku"
Batz memperlihatkan kontaknya
"Tapi kan.."
"Jangan diganti. Kalo ga aku marah"
Nae menghela napas
"Baiklah"
"Makasih, sayang. Abis dari sini mau kemana?"
"Dijemput pacarku"
"Yaahh.. Udah punya pacar. Yah.. Kecewa.. Yah.. Sakit ati.. Yah.. Patah hati tercepat. Kok ga ngasi tau?"
Batz cemberut
"Menggemaskan" batin Nae
"Kamu ga nanya"
"Iya sih. Yasudahlah.. Ku tunggu putusmu"
"Eh.. Kok gitu?"
"Hahahaha aku bercanda"
Nae tersenyum
"Kontak itu, ganti aja namanya"
Batz lesu
"Gpp. Kami ga pernah utak-atik hp masing-masing. Saling menghargai privasi"
Batz mengangguk
"Makasi ya sayang"
Nae mengangguk
"Aku duluan ya. Katanya dia udah di depan"
"Bareng aja. Aku juga mau ke depan"
Nae mengangguk.
Tak lama mereka keluar. Ia melihat Nae dijemput oleh seorang lelaki tampan.
"Hai, Ne. Langsung pulang?" ucap Kao
"Iya, Kao. Kenalkan, ini temanku, Batz. Dan Batz, ini Kao pacarku"
Batz Kao saling berjabat tangan dan tersenyum.
"Batz"
"Kao. Baiklah Batz. Kami pulang dulu"
Batz mengangguk
"Dah Batz"
Nae melambaikan tangannya. Batz tersenyum dan melambaikan tangannya.
"Sakit hati kok ya gini amat. Pertama, dia udah punya pacar. Kedua, pacarnya lelaki"
Batz berjalan ke mobilnya dan pulang.

Black WhiteWhere stories live. Discover now