Pingsan

2.6K 97 10
                                    

-besok jemput gw- Batz
-okesip- Aom
Batz tertidur pukul 4 am karena kelelahan.

Pukul 6 am Batz terbangun. Palanya sangat pusing. Hari ini ada kuliah pukul 7 am. Batz mandi, mengambil roti dan menunggu di depan. Tak sampai 5 menit, Aom datang. Batz langsung masuk. Saat masuk, Batz langsung menutup mata dan menyandarkan badannya. Aom hanya diam. 5 menit kemudian, hp Batz jatuh dari tangannya. Aom langsung meminggirkan mobilnya. Ia menyentuh pundak Batz.
"Batz..." Ucap Aom
Batz terhuyung.
"Shit!" Umpat Aom
Aom memutar arah, ia menambah kecepatan. Ia menuju rumah sakit.

Di rumah sakit. Aom membuka pintu.
"Aom.. Kenapa?" Tanya dr. Jeab
"Batz, dok"
"Hah?? Suster! Cepat bawa ke ruangan. Saya yang akan tangani. Kamu tunggu sini. Hubungi Mamah" ucap dr. Jeab
Aom mengangguk.
"Mah.. Batz.. Di rumah sakit biasa. Sedang ditangani dr. Jeab. Baik, Mah" Aom menaruh hp nya.
Air matanya tidak berhenti mengalir.
"Kenapa, Batz?" gumam Aom

Tak butuh waktu lama, Mamah datang.
"Kenapa, nak?"
Aom menjelaskan.
"Kamu tau kenapa?" tanya Mamah
Aom menggeleng
"Kemaren sih dia ga bisa dihubungin, Mah"
"Iya. Paket datanya di matiin. Dia lagi pengen sendiri"
"Lagi berantem sama Nae?"
"Dia bilang sih ga, Aom. Nae udah dikabarin?"
"Oh iya. Aom kabarin dulu ya, Mah"
Mamah mengangguk

Aom menelpon Nae. Nae di tengah jalan. Ia mengaktifkan earphone bluetooth nya.
"Halo, Aom. Ada apa?"
"Lo dimana?"
"Di jalan. Mau ke kampus"
"Ke rumah sakit *** Batz pingsan"
Nae diam. Ia mengerem mendadak.
"Halo, Nae"
"Iya. Gw kesana sekarang"
Aom memutuskan sambungan.
Nae memutar balik mobilnya. Ia tambah kecepatannya. Macet.
"Shit! Ayolaaaahhh.. Kenapa macet disaat seperti ini?? Aarggghhh!!" Nae berteriak.

45 menit kemudian, Nae sampai. Ia menelpon Aom.
"Dimana? Baiklah"
Nae berlari menuju ruangan. Sesampainya disana sudah ada Mamah dan Aom.
"Mah... Aom.." ucap Nae yang sudah menangis
"Kamu Nae?" tanya Mamah
"Iya, Mah. Aku Nae. Maaf aku belum pernah menemui Mamah dan kita harus bertemu di keadaan begini" ucao Nae mencium tangan Mamah
"Gpp, sayang. Kamu cantik. Pantas saja Batz terpesona" ucap Mamah mengelus rambut Nae
Muka Nae bersemu merah.
"Batz kenapa, Mah? Aom?"
Aom menjelaskan.
"Kalian bertengkar, nak?" tanya Mamah
Dengan menyesal Nae mengangguk.
Terdengar helaan napas dari Mamah dan Aom.
"Kapan? Bukankah semalem lo nelpon gw nanyain Batz?"
"Iya. Udah itu Batz nelpon gw. Dia nyuruh gw makan dulu baru telponan lagi. Pas gw udah selesai makan, gw chat dia. Dia send pict gw sama cewe. Gw telpon ga diangkat. Gw kerumahnya, dia sakit hati. Hampir jam 2 gw pulang.." ucap Nae mengusap air matanya.
Aom menarik Nae dalam pelukan. Mamah mengelus rambut Nae.
"Kemungkinan dia tidur jam 3 atau 4. Kita kul jam 7 berarti jam 6 dia bangun. Dia kurang tidur, Aom, Mah. Dia ingetin gw jaga kesehatan. Tapi dia ga jaga kesehatannya. Batz...." ucao Nae kembali menangis.
Aom melihat Mamah, Mamah mengangguk.
"Iya. Sangat kurang tidur ditambah stress" gumam Mamah
"Jadi gimana, Mah?" tanya Aom yang masih menenangkan Nae
"Kita tunggu apa kata dokter" jawab Mamah
Aom mengangguk.

Black WhiteWhere stories live. Discover now