Oops!

4.1K 104 16
                                    

Batz membuka selimut mereka.
Nae tersenyum.
Batz mencium bibir Nae. Dirasakan kemanisan di tiap inchi bibir Nae. Begitupun sebaliknya.
Lalu Batz menciumi seluruh wajah Nae dan berlalu ke leher Nae.
Tangan Batz sudah meremas dan memilin dada Nae. Sementara Batz masih sibuk menciumi leher Nae.
"Ah.. B..."
Ciuman Batz beralih ke dada Nae. Dimulai dari pinggir hingga ke puncaknya. Batz menjilat dan menghisap dada kanan Nae sementara tangan kanannya sibuk meremas dan memilin dada yang kiri. Batz melakukannya bergantian. Nae pasrah dengan permainan Batz.
"Ah... B.."
Nae menurunkan kepala Batz ke perutnya. Batz menciumi tiap inchi tubuh Nae.
Sebelum sampai ke daerah istimewa Nae, Nae membalikkan tubuhnya. Kali ini Nae yang melakukan hal serupa seperti yang Batz lakukan padanya.
"Ah.. Sayang.. Ya.. Seperti itu.. Ah" ceracau Batz yang menikmati permainan Nae di dadanya.

Lalu Batz membalikkan lagi tubuhnya. Kali ini kepala Batz membuka pelan paha Nae. Cium, jilat, hisap jadi perlakuan manis Batz terhadap bagian sensitif Nae. Nae terus mendesah dengan ceracau tak beraturan.
"B.. Ya.. Astaga.. Sudah.. Ah.. B.. No.. Ah.."
Batz yang mendengar desahan Nae makin bernafsu.
"B.. I'm.. about to come.." Ucap Nae dan melengkungkan tubuhnya.
"Ah...." Ucap Nae lemas dengan nafas terengah.

Batz naik dan mencium bibir Nae. Nae membalas ciuman Batz.
"You're great, b" ucap Nae mengelus pipi Batz.
Batz tersenyum dan mencium kening Nae lama.
"Lanjut ya, sayang" ucap Batz
Nae mengangguk. Batz mencium kembali bibir Nae.

Perlahan, tangan Batz mengusap bagian intim Nae. Nae kembali mendesah.
"Ah... B..."
Batz tersenyum. Lalu tangan Batz menekan dan memutar bagian itu. Nae kembali ke kenikmatannya.
"Emh.. B.. Lakukanlah.." Ucap Nae dengan nafas memburu
Batz mencium bibir Nae. Nae membalas ciuman Batz dan memeluk tubuh Batz.

Tangan Batz memasuki tubuh Nae.
"Emhh..." Erangan Nae tertahan.
Batz membiarkan jarinya disana. Ia kembali mencium bibir Nae.
Lalu secara perlahan, Batz memajumundurkan jarinya. Bibirnya sudah menjelajahi leher Nae.
"Ah.. Sayang.. Ah.."
Desahan Nae makin memburu nafsu Batz.
"B.. Aku juga.. Ya.." Desah Nae tergagap karena nafsunya
"Lakukan sayang" bisik Batz
Nae akhirnya memasuki tubuh Batz.
"Ah.. Nae.. Yes.." Desah Batz
Mereka saling memasuki dalam waktu yang cukup lama. Ceracau mereka cukup keras namun tidak masalah. Karena mereka di rumah yang berbeda.
"B.. Aku mau..." Ucap Nae
"Bareng.. Sayang" ucap Batz
"Ah..." Ucap Nae yang mendapatkan puncaknya duluan.
"Keep going, sayang" ucap Batz yang masih dimasuki oleh Nae.
Nae mempercepat gerakannya.
"Ah....." Teriak Batz mendapatkan kepuasan indahnya.

Tubuh Batz jatuh di atas tubuh Nae. Wajahnya tenggelam di antara dada Nae. Setelah nafas mereka sedikit teratur, Batz menatap Nae penuh cinta.
"Terima kasih, sayang. Aku sangat mencintaimu"
"Sama-sama, sayang. Aku lebih mencintaimu"
Batz mencium bibir Nae dan berakhir di kening Nae.
Nae menutup matanya merasakan cinta Batz yang tulus padanya.
"Tidur yuk" ajak Batz
Nae mengangguk.
Mereka tidur dengan posisi Nae dipeluk Batz dari belakang.

Keesokan paginya.
"B... Bangun.. Sudah siang" ucap Nae
"Emh... Morning, sayang. Kiss dulu"
Nae tersenyum dan mencium Batz. Batz membalas ciuman Nae.
"Sudah.. Yuk bangun. Ini udah siang. Bukan morning lagi" ucap Nae mengusap bibir Batz
"Kamu duluan aja ya" ucap Batz
"Aku mau mandi. Gamau ikut?" Tanya Nae
Batz langsung membuka matanya dan tersenyum manis.
"Menggemaskan" batin Nae
Nae mengulurkan tangannya, Batz menyambutnya.
Hampir satu jam mereka di kamar mandi. Mereka melakukannya lagi. Kali ini suara mereka bersahutan dengan gemericik air.

Sejak hari itu, mereka hidup bahagia. BatzNae meneruskan usaha Papah dan Mamahnya. Mereka bekerja sama. Sementara kakak Batz mendapatkan pasangan, yaitu rekan bisnisnya.

------------The End---------

Black WhiteWhere stories live. Discover now