Selama makan, Batz terus bersandar di bahu Nae. Nae dengan telaten menyuapi Batz.
"Kamu kenapa?" Ucap Nae mengelus pipi Batz dari samping
"Pusing"
"Kita pulang aja ya"
Batz menggeleng
"Masih mau gini sama kamu"
"Aku temenin kamu di rumah"
Belum sempat Batz menjawab, Aom datang.
Aom panik melihat kondisi Batz.
"Kita pulang sekarang" ucap Aom tegas
Batz menggeleng
"Jangan ngeyel!"
Batz diam.
"Pulang ya. Aku temenin" ucap Nae
Batz menutup matanya.
"Ayo angkat dia, Ne"
Nae mengangguk
"Aku bisa jalan sendiri"
Tak lama Batz berdiri, dia limbung.
"Shit!" Batin Aom
"Eh eh.. Kamu kenapa?"
"Sakit kepala. Obatnya mana?" jawab Aom
"Ga mempan"
"Obat warung?"
Batz mengangguk
"Tunggu sebentar" ucap Aom berlalu membeli obat"Ada apa dengannya?" Batin Nae
Batz membuka matanya. Ia menatap Nae.
"Aku mencintaimu" ucap Batz lalu mencium bibir Nae sambil menutup mata.
Nae membalas ciuman Batz dan mengelus rambut Batz. Namun matanya menatap wajah Batz.Tak lama Aom datang dan melihat mereka berciuman. Nae memberi isyarat agar jangan menganggu mereka. Aom diam mengangguk dan duduk dihadapan mereka. Nae menggerakan kepalanya mengikuti permainan Batz. Batz melepaskan ciumannya sebentar lalu kembali menghisap bibir Nae. Aom menghela napas.
"Buseeeettt.. Udah ga kenal tempat lagi" ucap Alul disamping kanan Aom
"Tapi mukanya pucat, Lul" ucap Iyem disamping kiri Aom
"Aku kayak ga asing dengan pacarnya Batz" ucap PapTak lama Batz melepaskan ciumannya dan membuka matanya. Nae tersenyum. Batz membalas senyuman Nae. Dan Nae mencium kilat bibir Batz. Batz menoleh ke arah Aom.
"HUWAAAAAAHHH!" ucap Batz teriak
"AAAHHHH!!" Aom ikut teriak
"Kenapa?" Ucap Nae mengelus pipi Batz
Batz menggeleng.
"Cuma kaget" ucap Batz menghela napas
"Berantem aja yuk Batz. Lo yang bikin gw kaget" ucap Aom menimpuk Batz dengan tisu.
Batz tersenyum.
Sementara Alul, Iyem dan Pap sudaah tertawa terbahak-bahak."Minum dulu" ucap Aom memberikan obat
"Minumnya?" Tanya Batz
"Astagaaa gw lupa"
"Gebleg maneh teh. Tuh kan.. Kenapa aku chat kamu ingetin minum. Biar ga gini" ucap Batz
Nae tertawa sambil menganggukTak lama Aom datang membawa minuman.
"Nih"
Nae mengambil air tersebut dan meminumkan obat Batz.
"Manja banget lo" ucap Aom memperhatikan mereka
Nae hanya tersenyum."Udah enakan? Kita pulang ya?" Tanya Nae
Batz menganggukAom mengendarai mobil sendiri. Sementara Nae mengendarai mobil Batz.
Sesampainya dirumah Batz.
"Bi...." Panggil Aom
"Eh.. Aom. Mana Batz?" Tanya Bibi In
"Itu. Kambuh lagi"
"Kenapa? Stres?"
"Kayaknya. Telat makan juga. Gatau deh makanannya"
"Bawa kamar aja. Harus tidur"
Aom menganggukBatz merangkul pundak Nae, sementara Nae memeluk pinggang Batz. Mereka menuju kamar Batz.
Batz dibaringkan di kasur.Aom menutup semua jendela. Mematikan semua lampu. Menaruh dua bantal di kepala.
"Tolong pijit kepalanya. Biarkan ia tertidur. Gw tunggu diluar"
Nae menganggukan kepalanyaTak lama, Nae turun.
"Sudah tidur" ucap Nae dan duduk disamping Aom
Aom mengangguk.
"Ini siapa? Cantik sekali. Pacarnya Batz ya?" Tanya Bibi In
Nae hanya tersenyum.
Aom yang merasakan kecanggungan, mengganti topik.
"Mamah mana, Bi?"
"Tugas negara. Semalam ke Korea"
Aom mengangguk.
"Nae.. Kamu mau pulang? Biar aku antar"
Nae mengangguk.
"Baiklah, Bi. Kami pulang dulu. Kabari aku ya" ucap Aom bersalaman
Nae ikut bersalaman.
"Iya. Makasi ya Aom, Nae"
AomNae mengangguk dan pulang.
YOU ARE READING
Black White
Fanfictionhitam dan putih adalah mutlak. abu hanyalah perpaduan keduanya.