Sarap!

3.4K 133 8
                                    

Tak lama Aom menelpon Batz.
"Dimana lo?"
"Lampu merah rumah gw"
"Kyaaaaa! Katanya mau anterin gw ke toko buku?"
"Yaaakkk! Gw lupa. Oke, tunggu. Gw puter balik. Maaf"
"Selalu pelupa"

Sesampainya di toko buku.
"Maaf. Gw lupa"
"Ya..ya..ya.. Eh.. Kenapa muka lo ditekuk?"
"Nae.."
"Kenapa?"
"Udah punya pacar. Dan laki"
"What?? Lo suka dia?"
Batz mengangguk
"Lo baru satu minggu putus dari Jan"
"Ga ada yang tau kapan dan kepada siapa cinta melabuhkan rasanya"
"Bodo amat"
"Gw serius, Aom. Ini patah hati tercepat"
"Secepat lo jatuh cinta ya"
Batz mengangguk
"Yaudah sih. Baru pacar"
"Nah gitu dong. Gw juga udah bilang nunggu dia putus"
"Lo bener-bener sarap"
Aom meninggalkan Batz ke arah rak buku lain.

"Udah, yuk. Makan. Laper gw" ucap Aom
"Bentar"
"Gw yang ngajak kesini. Lo yang lebih lama bacanya"
Batz tersenyum
Aom memainkan hp nya.
10 menit kemudian, Batz menaruh bukunya.
"Yok. Makan dimana kita?" Ucap Batz
"Terserah"
"Oke. Ayam bakar?"
Aom menggeleng
"Bakso?"
Aom menggeleng
"Seafood?"
Aom menggeleng
"Junkfood?"
Aom kembali menggeleng
"Yodah, maunya kemana?"
"Terserah"
"Huaaaaa.."
Batz mengacak rambutnya frustasi. Aom tertawa
"Ayam bakar kayaknya enak"
"Itu tadi yang gw ajuin pertamaaaaa"
"Oh iya ya? Yodah yok kesana"
"Lo gamau gw anter ke kuburan aja? Gw potong-potong dulu tapi"
"Tapi pas bulan purnama ya?"
"Sip. Sekarang kita siapin darah ayam item dulu"
"Sama rambut nenek umur 100 tahun"
Orang yang berdiri disamping mereka  menoleh dengan tatapan aneh lalu pergi menjauh.
AomBatz tertawa melihat ekspresi orang itu.

"Gilak lo, sampe kabur tuh orang" ucap Batz
"Lo yang mulai"
Mereka berjalan menuju babang ayam bakar
"Bang, ayam bakarnya dua ya" ucap Aom
"Dibungkus apa makan sini?"
"Dibakar dong, Bang" ucap Batz
Babang menghela napas.
"Hahahaha makan sini bang" ucap Aom

"Ga dimana-mana lo ini selalu jail" ucap Aom
"Loh kan gw cuma berbicara apa adanya"
Aom mengangguk
"Jadi lo dapet bukunya?" Tanya Batz
Aom menggeleng
"Kalo pacar, dapet?"
Tempat tisu sukses mendarat di lengan Batz
"Afgan lo" ucap Batz
"Maksudnya?"
"Sadis"
Aom tertawa
"Kita udah lama ya ga karokean" ucap Aom
"Iya. Kita juga udah lama ga pacaran"
"Gw rasa gw makin laper"
"Emang gitu, Aom. Baper ama laper itu beda tipis. Karna lambung sama hati itu berdekatan"
"Sarap!" Ucap Aom memukul lengan Batz
"Tadi Nae juga ketawa mulu, udah tu gw dicubit. Kalian ini doyan amat nyiksa gw"
"Lo sih ada aja kalimat kampretnya"
"Kan gw spontan"
"Ya itu. Tapi gpp, sebagai hiburan"
"Tuhkan. Gw orangnya humoris. Udah cukup buat jadi pacar idaman"
"Bang.. Bisa lebih cepet ga masak ayamnya?"
Batz tertawa melihat Aom yang mengalihkan pembicaraan mereka.

Black WhiteWhere stories live. Discover now