Normal
Dini hari pukul tiga pagi, Veya terbangun oleh dering ponselnya. Sambil terpejam ia raih benda putih itu dari nakas, kemudian dia sipitkan matanya untuk melihat ada apa gerangan ponselnya berbunyi sebegini pagi.
LINE Calling dari Peacemaker, ternyata.
"Haloohh..?", ucap Veya acuh.
"V, bangun bentar deh. Gue mau nanya."
"Ini gue uda bangun bego.. Lau ngapain nelfon gye zam segini faakk..", kurang lebih memang seperti itulah suara Veya yang terdengar. Lebih seperti orang pelat yang "typo".
"Gue mau nanya alamat. Rumah lo dimana?"
"Lo nelpon gue pagi buta bwat nanya itu doang hah.. tau ah ngantuk gue bhay." setelah mengatakannya Veya kembali ambruk ke kasurnya yang empuk.
"WOY VEY! JANGAN TIDUR LAGI NAPA! BENTARAN DOANG INI ELAAHH.." masih terdengar suara berat Taehyung dari seberang telfon sana, namun sayang, Veya masih terlalu mengantuk supaya dapat merespon ucapan Taehyung.
[]
Paginya, usai sarapan, Veya keluar pagar. Hendak naik bis ke sekolah. Namun tiba-tiba didepannya berhenti sesosok siswa yang mengenakan seragam serupa dengannya dan mengendarai motor sport yang amat kakinian.
Siswa itu membuka helm-nya menampakkan sosok yang amat dikenali oleh Veya.
Shit. Itu Taehyung. Naik ninja. GANTENG BANGET ANJIR., batin Veya kelewat kaget.
"SUMPAH DEMI APA LO PEACEMAKER?!", ujar Veya tak dapat percaya."Gue keren anjir, ye gak V?", tanya Taehyung sambil berkaca di spion membenarkan rambutnya.
GANTENG BANGET CALUM LEWAT., pekik Veya dalam hati. Namun seolah tak mencerminkan perasaannya, wajah gadis itu tetap datar.
"Kaga lo jelek.", ujar Veya berdusta. Dan Taehyung merengut mendengarnya.
Pria itu kemudian menyodorkan sebuah helm berwarna merah muda kepada Veya. "Nih, lo bareng gue aja."
"Yuh ogah."
"Ck jaiman elah. Ketimbang lu telat ini, gue kan sunbae yang baik."
"Gue ga anggep lo sunbae plis.", cebik Veya namun tetap meraih dan mengenakan juga helm yang diberikan Taehyung.
Dan samar, namun Veya tak mengetahuinya, Taehyung tersenyum.
"Kok pink sih. Alay ewh.", cibir Veya sambil mengaitkan pengait di helm tersebut.
"Lha gue pikir warna favorit elo pink?"
Suka bener ih:"( Tau darimana dia?, batin Veya bertanya-tanya sambil bibirnya mengukir senyum tipis.
"Soktau ye. Gue gasuka pink.", Veya berdusta. Lagi. Sebegitu sulitnya kah bagi gadis itu untuk menyelaraskan batin dengan ucapannya?
Kemudian Veya duduk anggun di sepeda motor milik Taehyung dan mereka melaju bersama menuju sekolah.
[]
Jam istirahat, Taehyung meletakkan kepalanya lemas diatas meja. Tentu saja setelah pelajaran matematika yang sukses membuatnya menjadi 'sensi' untuk sisa hari ini.
Tidak-tidak, Taehyung tidak bodoh. Dia hanya terlalu letih jika pelajaran matematika harus hadir tiga kali seminggu dengan total 9 kali pertemuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shake It!; KTH
FanfictionCobain deh, cari temen lewat Shake It. Kali aja yang deket ganteng. Kaya Veya kan. Awalnya sih iseng, terus keterusan deh terperangkap sama cogan. Kalo udah gitu, tergantung takdir kan mereka jodoh apa ga.