Setelah sampai di rumah Clara, Ari mengetuk pintu rumah Clara. Tak lama kemudian mbok Nini pembantu di rumah Clara membuka pintu.
“Eh, non Ari sama non Jessy. Silahkan masuk non!” ajak mbok Nini dengan ramah.
“Makasih mbok. Oh iya, Clara dimana mbok?” tanya Ari
“Non Claranya di kamar, non.”
“Ya udah kami langsung ke kamarnya Clara aja mbok.”
Sesampainya di depan kamar Clara, Ari mengetuk pintu kamar Clara dan memanggil namanya. Tak lama kemudian Clara membukakan pintunya.
“Ari! Jessy!” teriak Clara dan langsung memeluk mereka
“Lo udah enakan?” tanya Ari seraya melepaskan pelukannya
“Udah lumayan Ri.”
“Btw, kami bawa buah untuk lo, nih!” ujar Jessy membeli buah yang mereka beli tadi
“Thanks!” jawab Clara singkat
“Orangtua lo kemana, Ra?”
“Kalau papa lagi kerja, mama ada urusan. Tapi nggak tau urusan apa.” Jelas Clara. Ari mengangguk pelan.
“Oh ya, lo tau nggak ada anak murid baru di sekolah lho!” ujar Jessy mulai menggosip siswa baru di kelas mereka
“Ya mana dia taulah Jess. Dia kan tadi nggak sekolah” jawab Ari menatap bingung sahabatnya itu
“Mmm... ya..ya! Ra murid baru itu temen sekelas kita. Dia ganteng buanggeettt!” jelas Jessy lebay
“Dan nampaknya Jessy suka sama tuh murid baru.” goda Ari yamin membuat Jessy salah tingkah
“Iihhhh... Apain sih?” bantah Jessy yang pipinya mulai memerah. Ari dan Clara hanya tertawa melihat sikap Jessy.
“Emang siapa namanya?” tanya Clara penasaran. Ari tidak menggubris pertanyaan Clara. Ia memilih memainkan ponselnya.
“Jonathan.” jawab singkat Jessy tetapi warna merah merona masih menghiasi pipinya. Clara mengangguk kepalanya.
“Lo besok sekolah kan, Ra?” tanya Ari
“Hmm... Nggak tau nih? Tapi kayaknya besok gue nggak sekolah deh." jawab Clara sambil memakan buah yang dibawa Ari dan Jessy
“Emang kenapa, Ri?” tanya Clara bingung
“Nggak.” Jawab Ari singkat
“Udah lama nih kita nggak pergi jalan bareng. Kapan – kapan kita jalan bareng lagi?” tanya Jessy
“Kalau gue mau – mau aja, tapi kalau lo Ri? Biasanya lo kan nggak mau.”
“Bukannya gue nggak mau, tapi gue nggak mood aja.”
“Ya udah pas libur semester kita pergi liburan ke Bali, gimana? Soal nya kita kan ntar kita udah kelas tiga, pastikan kita harus banyak belajar. Jadi kita nikmati sebelum kelas tiga.” Jelas Clara
“Gue setuju sama Clara, tapi nggak kelamaan nunggu pas libur semester?”
“Iya juga ya?”
“Kalau menurut gue nggak lama kok. Kan bentar lagi mau ujian semester. Kalau kayak gini gue ikut deh.” Jawab Ari menyetujui usul Jessy
“Seriusan Ri? Gue seneng banget dengarnya.” Ujar Clara memeluk Ari
“Sama gue seneng banget dengernya.” Sambung Jessy memeluk Ari yang dibalas pelukkan oleh Ari.
“Soal nya semenjak kejadian Alvin, lo kan nggak mau jalan – jalan bareng kita. Tapi gue ngerti sih Ri.” Ujar Clara melepaskan pelukannya begitupun Jessy
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday
Teen FictionSeorang gadis yang berusaha untuk bertahan. Hingga seseorang datang dan menemani harinya dengan senyum yang membuatnya bertanya - tanya. Bertanya - tanya perihal akan senyum yang tak pernah ia lihat lagi ketika Tuhan mengambilnya. Senyum itu membuat...