Bab 7

53 4 2
                                    

Motor besar bewarna putih masuk kedalam pekarangan sekolah mengundang para murid terutama para siswi memandang si pengendara motor. Jonathan segera melepaskan helm nya dan berjalan menuju kelasnya. Merasa semua perhatian tertuju padanya, Jonathan hanya tersenyum manis yang membuat lesung pipinya terlihat. Para siswi yang melihat hal itu histeris karna senyum Jonathan yang sempurna.

"Kak Jonathan!!!!"

"Jonathan!!!"

"Senyumnya manis bangettt."

"Iya, apalagi ada lesung pipinya, sempurna."

"Kalau tiap hari kayak gini mah, gue pasti rajin ke sekolah." Ujar para siswi yang membuat Jonathan yang melihat sekelilingnya yang ramai karna jeritan para siswi.
Ia hanya tersenyum dan melangkahkan kakinya, ternyata jeritan para siswi makin menjadi hingga ia melangkahkan kakinya cepat.

Sebelum ke kelas ia menghampiri Adit yang berjalan ke arah kantin.

"Pagi, bro!" Sapanya ramah

"Pagi juga, bro!" Jawab Adit dengan memukul kecil pundak Jonathan

"Kayaknya habis di kejar-kejar nih?"

"Iya nih, padahal gue nggak pernah ngutang atau buat masalah, kok gue dikejar-kejar, sih?" jawab Jonathan yang dihadiahi jitakan di keningnya

"Lo bego atau kurang pintar sih?-"

"Sama aja, bego atau kurang pintar." sela Jonathan seraya memandang muka Adit malas

"Nah itu lo tau! Lo kan di kejar fans lo sendiri, bukan karna ngutang atu buat masalah, dodol!"

"Tapi kalau kayak gitu gue nggak bisa bebas, mending fans gue untuk lo aja, gimana?"

"Enak aja lo! Fans gue udah cukup banyak, ntar kalau berlebih nggak baik, mubazir. Kan lo tau kalau sesuatu ya---"

"Udah-udah, tumben lo sendiri, mana si Anton?" sela Jonathan karna ia tak mau mendengarkan ucapan Adit yang panjang lebar

"Kayaknya belum datang. Oh ya, tadi pak Adrian bilang kalau bebarapa bulan lagi ada turnamen basket antar SMA. Trus pak Adrian bilang mulai besok kita semua latihan." Ujar Adit panjang lebar yang membuat Jonathan mengangguk paham

"Oh, ok!"

"Lo ikut ke kantin nggak? Gue belum makan nih, Bentar lagi lonceng masuk lagi."

"Nggak deh, gue duluan ya?" pamit Jonathan yang dibalas anggukan kepala Adit.

Jonathan berjalanan dengan sebelah tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana abu-abu nya. Ia berjalan santai tanpa memperdulikan banyak pasang mata melihatnya. Tak sengaja matanya menangkap seorang siswi sedang mengambil sesuatu dibalik loker. Ia berjalan cepat menghampiri siswi tersebut.

"Hai?" sapa Jonathan saat sudah di samping siswi tersebut

Ari mengangkat wajahnya sejenak dan mengarahkan pandangannya ke sumber suara lalu menoleh kembali ke lokernya. Ari tak membalas sapaan Jonathan.
Jonathan yang merasa diacuhkan hanya menarik napasnya dalam,

'Sabar, Than!'

Ari yang merasa sudah buku Biologi digenggamannya berjalan meninggalkan Jonathan. Jonathan melihat Ari yang sudah menjauh hanya tersenyum.

***

Sudah sedari tadi, bu Endang berbicara panjang lebar materi tentang pencernaan manusia. Dan beberapa kali, Ari mendengar suara Clara menguap.

"Ck, lama banget sih bel nya bunyi!" rutuk Clara yang membuat Ari tersenyum

"Masa lo kalah sama Jessy, Jessy aja masih semangat." Ujar Ari pelan karna ia takut menggangu bu Endang mengajar

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang